Strategi Bangkom Gen Y dan z
Sejarah telah mencatat bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan jalannya organisasi maupun penyelenggaraan negara. Sumber daya alam yang melimpah namun tidak diimbangi dengan kapasitas SDM membuatnya tidak menjadi faktor utama penentu keberhasilan suatu negara. Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Amerika. Sumber daya alam negara-negara tersebut tidaklah cukup melimpah dibanding dengan negara berkembang seperti Malaysia dan Indonesia. Pemerintah dianggap perlu untuk menyiapkan aturan yang lebih fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan generasi Z. Aturan tersebut tentunya haruslah tetap memberikan proteksi kepada mereka. Karakter generasi milenial yang cenderung menggunakan teknologi sebagai tuntunan hidupnya, Membuat Pemerintah harus menciptakan aturan yang mendukung mereka. Begitu pula dengan ASN Milenial yang saat ini berasal dari generasi Y dan Z.
Sejalan dengan yang disampaikan oleh Kemenpan-RB, maka pemerintah perlu membuat atau melakukan penyesuaian kebijakan di bidang SDM Aparatur guna mempercepat terwujudnya transformasi digital, diantaranya:
1. Kebutuhan akan SDM Aparatur yang memiliki kompetensi hard skill dan soft skill, sehingga pemerintah perlu melakukan revisi Peraturan Menpan RB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan ASN dengan memperkuat pengembangan SDM Aparatur dalam hal peningkatan kompetensi soft skill.
2. Pemerintah perlu menetapkan sebuah kebijakan dalam hal ini Kementerian Keuangan sebagai Bendahara Negera untuk mendukung pemenuhan infrastruktur digital (sarana dan prasarana) yang kuat dan percepatan integrasi sistem aplikasi pemerintahan (E-Goverment) yang terpadu dan terintegrasi secara nasional kepada masing–masing Kementerian/Lembaga dalam rangka terciptanya SDM Aparatur yang adaptif dan inovatif.
Bentuk-bentuk pengembangan kompetensi
- Pendidikan dan pelatihan ( Formal dan diklat )
- Seminar, Bimtek, Sosialisasi, Workshop
- kursus
- penataran
- praktek kerja di instansi lainnya, Bencmarking
- pertukaran antara PNS ataupun PNS dengan pegawai swasta
Strategi pengembangan kompetensi :
- Pengembangan Kompetensi Teknis (tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis) : pelatihan/seminar/diklat/bimtek/workshop penciptaan budaya inovasi dilingkungan kerjanya, pengembangan hardskill yang sesuai dengan bidang tugasnya, pengambangan bangkom dibidang teknologi digital
- Pengembangan Kompetensi Manajerial (tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan) yakni pelatihan/seminar/diklat/bimtek kepemimpinan yang transformasional
- Pengembangan Kompetensi Sosial Kultural (pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan) : pelatihan/seminar/diklat/bimtek/workshop pengembangan softskill
- Penyiapan platform Learning Management System (LMS) yaitu asn-unggul.lan.go.id
- Penyiapan roadmap dan anggaran bangkom serta sarana prasarana yang serba digital
- Memberi ruang kepada seluruh pegawai untuk berinovasi, berpendapat dan menyalurkan ide