Strategi Pengembangan Kompetensi Pegawai

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Revision as of 17:33, 12 October 2022 by Irwansahabuddin (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search
Pengembangan SDM.jpg

A.       Pengertian Pengembangan SDM

Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan bagian terintegrasi dari manajemen sumber daya manusia. Pengembangan SDM merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Gilley dan Maycunich (2000) pengembangan sumber daya manusia adalah upaya mmemajukan pengetahuan, keterampilan, kompetensi dan perbaikan perilaku baik pribadi maupun profesional, merefleksikan fokus pada individual dan organisasional yang dihasilkan dari komitmen terhadap SDM. Sedangkan menurut Hargreaves dan Jarvis (2000), pengembangan SDM adalah proses membantu individu untuk mengembangkan potensinya secara optimal (Yusuf, t.th: 1.3).

Kualitas sumber daya manusia menentukan kemajuan sebuah bisnis di perusahaan. Namun pengembangan SDM di era digital juga perlu terus ditingkatkan agar perusahaan makin inovatif dan berkembang lebih pesat. Sehingga dengan sumber daya manusia yang berkualitas, maka akan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Salah satu cara untuk menjaga kualitas kinerja pegawai adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada setiap karyawan di era digital pada saat ini.

Tujuan dilakukannya pengembangan SDM agar setiap pegawai dapat membentuk personal yang berkualitas dengan keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja kepada suatu perusahaan ataupun organisasi. Teknologi digital juga telah menjadi kebutuhan utama dalam proses manajemen perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di era digital merupakan hal yang penting saat ini, hampir seluruh perusahaan membutuhkan teknologi digital untuk memudahkan proses pekerjaan yang dilakukan.

B.  Model Pengembangan SDM

Adapun jenis pengembangan, terdiri dari dua, yaitu pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dilakukan melalui jalur pemberian tugas belajar pada jenjang pendidikan formal tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Sementara pelatihan dilakukan dengan :

a.     Pelatihan klasikal, pelatihan ini merupakan proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dengan mengacu kurikulum dan dilaksanakan melalui jalur pelatihan teknis/fungsional/kompetensi sosial kultural, seminar, workshop, sarasehan, kursus, bimbingan teknis dan sosialisasi.

b.     Pelatihan nonklasikal, pelatihan ini merupakan proses praktik kerja dan/atau pembelajaran di luar kelas dan dilaksanakan melalui jalur pertukaran PNS dengan pegawai swasta, magang/praktik kerja, enchmarking atau study visit; pelatihan jarak jauh, coaching, mentoring, detasering, penugasan terkait program prioritas, e-learning, belajar mandiri/self-development; team building; dan jalur lain yang memenuhi ketentuan pelatihan non klasikal.

C. Bagaimana Metode Pengembangan Pegawai di Era Digital?

Dalam meningkatkan kinerja pegawai sebuah perusahaan, tentunya dibutuhkan pelatihan dan pendidikan. Yang dimaksud dalam pelatihan dan pendidikan ini adalah aktivitas meningkatkan dan memelihara kemampuan pegawai untuk bekerja. Namun adapun metode pelatihan dan pengembangan tenaga kerja yang berguna untuk meningkatkan tanggung jawab dan kedisiplinan masing-masing tenaga kerja. Ada banyak metode pelatihan dan pengembangan pegawai yang dapat dipilih dan digunakan. Masing-masing metode pelatihan ini pun memiliki kekhususan serta aktivitas tersendiri dalam mencapai sasaran tertentu.

Ada beberapa metode pengembangan SDM atau pegawai yang dapat dilakukan yaitu:

1. Self Study

Self study atau self learning adalah sebuah metode pelatihan dan pengembangan yang bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti mengikuti kursus, membaca buku/artikel, mengikuti kelas khusus, dan lain sebagainya. Pelatihan yang diambil tidak selalu harus berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan saat ini, namun sesuatu yang bisa meningkatkan kemampuan dan keterampilan individu tersebut, baik dalam bekerja maupun hal lainnya. Self study merupakan salah satu cara yang terbilang efektif dalam mengembangkan kemampuan seseorang, karena motivasi tersebut muncul dari dalam diri orang tersebut, bukan dari lingkungan sekitar atau paksaan dari orang lain.

2. Mentoring

Metode satu ini melibatkan pemimpin atau manajemen senior untuk mendampingi atau membimbing pegawai yang ada di bawah mereka untuk mengasah kemampuan yang kurang atau bahkan belum dimiliki oleh pegawai tersebut. Metode mentoring ini bisa dilakukan melalui program tertentu, baik itu secara formal maupun informal.

3. On The Job Training

Salah satu metode pelatihan dan pengembangan yang sering ditemui di dalam perusahaan. Secara sederhana on the job training adalah sebuah pelatihan yang dilakukan dengan cara "learning by doing". Nantinya orang-orang tersebut akan menyelesaikan pekerjaan tersebut sambil belajar dan juga mengasah kemampuannya dengan cara mengerjakan dan terjun secara langsung ke dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.

4. Training

Training merupakan metode pelatihan yang menggabungkan berbagai macam cara seperti, perkuliahan, hands-on exercise, podcast, video, simulasi dan juga penugasan. Pendekatan dari metode pelatihan ini bisa dilakukan secara formal maupun informal. Pendekatan tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan juga tergantung subjek yang ada.

5. Workshops atau Kelompok Kerja

Metode yang kelima ini membuka kesempatan selebar mungkin kepada pegawai untuk melakukan komunikasi ataupun interaksi dengan orang atau pihak di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan metode ini yaitu kesempatan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak luar yang berguna untuk mendapatkan insight, pandangan, maupun pola pikir baru.

6. Studi Banding

Studi banding merupakan metode pengembangan kompetensi pegawai dengan cara melakukan perbandingan dan evaluasi sistem kerja yang ada di perusahaan saat ini dengan sistem kerja standar atau yang ada di dalam perusahaan lain. Metode ini dinilai efektif untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan saat ini sudah optimal atau belum. Melalui perbandingan tersebut, perusahaan bisa menerapkan metode-metode yang belum pernah diterapkan di dalam perusahaan sebelumnya.

7. Rotasi Kerja

Secara sederhana metode pelatihan rotasi kerja adalah melakukan rotasi atau pergantian kerja dengan teman kerja atau kolega di perusahaan. Tujuannya yaitu untuk mempelajari kemampuan baru di luar dari pekerjaannya saat ini, yang berguna sebagai skill atau kemampuan tambahan.

8. Coaching

Metode pelatihan dan pengembangan yang terakhir yaitu melalui metode coaching. Metode ini melibatkan pegawai yang memiliki pengalaman untuk bekerja sama dengan pegawai yang baru memiliki pengalaman sedikit. Metode coaching ini umumnya membutuhkan banyak waktu selama proses tersebut berlangsung. Serta, biasanya pegawai yang dilatih dengan metode ini, memiliki kemampuan dan keterampilan yang hampir sama dengan staff yang melatihnya.

Irwansahabuddin Radiah (talk) 17:32, 12 October 2022 (WIB)(talk) 09:02, 12 October 2022 (WIB)