Strategi Pengembangan Kompetensi Pegawai
A. Pengertian Pengembangan SDM
Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan bagian terintegrasi dari manajemen sumber daya manusia. Pengembangan SDM merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Gilley dan Maycunich (2000) pengembangan sumber daya manusia adalah upaya mmemajukan pengetahuan, keterampilan, kompetensi dan perbaikan perilaku baik pribadi maupun profesional, merefleksikan fokus pada individual dan organisasional yang dihasilkan dari komitmen terhadap SDM. Sedangkan menurut Hargreaves dan Jarvis (2000), pengembangan SDM adalah proses membantu individu untuk mengembangkan potensinya secara optimal (Yusuf, t.th: 1.3).
Kualitas sumber daya manusia menentukan kemajuan sebuah bisnis di perusahaan. Namun pengembangan SDM di era digital juga perlu terus ditingkatkan agar perusahaan makin inovatif dan berkembang lebih pesat. Sehingga dengan sumber daya manusia yang berkualitas, maka akan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Salah satu cara untuk menjaga kualitas kinerja pegawai adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada setiap karyawan di era digital pada saat ini.
Tujuan dilakukannya pengembangan SDM agar setiap pegawai dapat membentuk personal yang berkualitas dengan keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja kepada suatu perusahaan ataupun organisasi. Teknologi digital juga telah menjadi kebutuhan utama dalam proses manajemen perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di era digital merupakan hal yang penting saat ini, hampir seluruh perusahaan membutuhkan teknologi digital untuk memudahkan proses pekerjaan yang dilakukan.
B. Model Pengembangan SDM
Adapun jenis pengembangan, terdiri dari dua, yaitu pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dilakukan melalui jalur pemberian tugas belajar pada jenjang pendidikan formal tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Sementara pelatihan dilakukan dengan :
a. Pelatihan klasikal, pelatihan ini merupakan proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dengan mengacu kurikulum dan dilaksanakan melalui jalur pelatihan teknis/fungsional/kompetensi sosial kultural, seminar, workshop, sarasehan, kursus, bimbingan teknis dan sosialisasi.
b. Pelatihan nonklasikal, pelatihan ini merupakan proses praktik kerja dan/atau pembelajaran di luar kelas dan dilaksanakan melalui jalur pertukaran PNS dengan pegawai swasta, magang/praktik kerja, enchmarking atau study visit; pelatihan jarak jauh, coaching, mentoring, detasering, penugasan terkait program prioritas, e-learning, belajar mandiri/self-development; team building; dan jalur lain yang memenuhi ketentuan pelatihan non klasikal.
C. Bagaimana Metode Pengembangan Pegawai di Era Digital?
Dalam meningkatkan kinerja pegawai sebuah perusahaan, tentunya dibutuhkan pelatihan dan pendidikan. Yang dimaksud dalam pelatihan dan pendidikan ini adalah aktivitas meningkatkan dan memelihara kemampuan pegawai untuk bekerja. Namun adapun metode pelatihan dan pengembangan tenaga kerja yang berguna untuk meningkatkan tanggung jawab dan kedisiplinan masing-masing tenaga kerja. Ada banyak metode pelatihan dan pengembangan pegawai yang dapat dipilih dan digunakan. Masing-masing metode pelatihan ini pun memiliki kekhususan serta aktivitas tersendiri dalam mencapai sasaran tertentu.
Ada beberapa metode pengembangan SDM atau pegawai yang dapat dilakukan yaitu:
1. Self Study
Self study atau self learning adalah sebuah metode pelatihan dan pengembangan yang bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti mengikuti kursus, membaca buku/artikel, mengikuti kelas khusus, dan lain sebagainya. Pelatihan yang diambil tidak selalu harus berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan saat ini, namun sesuatu yang bisa meningkatkan kemampuan dan keterampilan individu tersebut, baik dalam bekerja maupun hal lainnya. Self study merupakan salah satu cara yang terbilang efektif dalam mengembangkan kemampuan seseorang, karena motivasi tersebut muncul dari dalam diri orang tersebut, bukan dari lingkungan sekitar atau paksaan dari orang lain.
2. Mentoring
Metode satu ini melibatkan pemimpin atau manajemen senior untuk mendampingi atau membimbing pegawai yang ada di bawah mereka untuk mengasah kemampuan yang kurang atau bahkan belum dimiliki oleh pegawai tersebut. Metode mentoring ini bisa dilakukan melalui program tertentu, baik itu secara formal maupun informal.
3. On The Job Training
Salah satu metode pelatihan dan pengembangan yang sering ditemui di dalam perusahaan. Secara sederhana on the job training adalah sebuah pelatihan yang dilakukan dengan cara "learning by doing". Nantinya orang-orang tersebut akan menyelesaikan pekerjaan tersebut sambil belajar dan juga mengasah kemampuannya dengan cara mengerjakan dan terjun secara langsung ke dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.
4. Training
Training merupakan metode pelatihan yang menggabungkan berbagai macam cara seperti, perkuliahan, hands-on exercise, podcast, video, simulasi dan juga penugasan. Pendekatan dari metode pelatihan ini bisa dilakukan secara formal maupun informal. Pendekatan tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan juga tergantung subjek yang ada.
5. Workshops atau Kelompok Kerja
Metode yang kelima ini membuka kesempatan selebar mungkin kepada pegawai untuk melakukan komunikasi ataupun interaksi dengan orang atau pihak di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan metode ini yaitu kesempatan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak luar yang berguna untuk mendapatkan insight, pandangan, maupun pola pikir baru.
6. Studi Banding
Studi banding merupakan metode pengembangan kompetensi pegawai dengan cara melakukan perbandingan dan evaluasi sistem kerja yang ada di perusahaan saat ini dengan sistem kerja standar atau yang ada di dalam perusahaan lain. Metode ini dinilai efektif untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan saat ini sudah optimal atau belum. Melalui perbandingan tersebut, perusahaan bisa menerapkan metode-metode yang belum pernah diterapkan di dalam perusahaan sebelumnya.
7. Rotasi Kerja
Secara sederhana metode pelatihan rotasi kerja adalah melakukan rotasi atau pergantian kerja dengan teman kerja atau kolega di perusahaan. Tujuannya yaitu untuk mempelajari kemampuan baru di luar dari pekerjaannya saat ini, yang berguna sebagai skill atau kemampuan tambahan.
8. Coaching
Metode pelatihan dan pengembangan yang terakhir yaitu melalui metode coaching. Metode ini melibatkan pegawai yang memiliki pengalaman untuk bekerja sama dengan pegawai yang baru memiliki pengalaman sedikit. Metode coaching ini umumnya membutuhkan banyak waktu selama proses tersebut berlangsung. Serta, biasanya pegawai yang dilatih dengan metode ini, memiliki kemampuan dan keterampilan yang hampir sama dengan staff yang melatihnya.
D. Strategi Untuk Pengembangkan SDM di Era Digital
Agar metode-metode tersebut dapat berhasil diterapkan, maka dibutuhkan beberapa strategi. Berikut ini adalah strategi dalam pengembangan SDM di era digital yang harus diterapkan, yaitu :
1. Persiapkan Manajemen yang Siap dengan Digitalisasi
Pihak manajemen perusahaan perlu menguasai kebijakan dan proses digitalisasi dengan baik, serta memahami manfaat digitalisasi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Dengan begitu, setiap atasan dapat menjawab pertanyaan dari tim yang berada di bawah naungannya dan membantu mereka ketika mereka mengalami kesulitan dalam mempelajari cara menggunakan teknologi baru tersebut.
Pihak manajemen dalam hal ini juga perlu memberikan contoh kepada timnya dengan turut menggunakan aplikasi yang telah dipilih perusahaan. Dengan begitu, tim Anda akan melihat urgensi dari implementasi proses digitalisasi. Berbeda ketika proses digitalisasi tersebut hanya dijalankan oleh karyawan, sedangkan pihak manajemen tidak ada yang menggunakan aplikasi tersebut.
2. Beri Peluang Bagi Karyawan Untuk Menyalurkan Ide
Dalam sebuah perusahaan tentunya karyawan wajib ikut berperan sebagai roda penggerak bagi perkembangan bisnis perusahaan. Untuk itu karyawan juga punya hak untuk mencurahkan semua ide dan gagasan yang mereka punya. Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide mereka, berarti membiarkan karyawan tersebut berkembang dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Maka dari itu untuk mengembangkan SDM dalam suatu perusahaan, berikan kesempatan karyawan Anda untuk menyalurkan setiap ide dan gagasan yang ingin diberikan. Sehingga dari setiap ide dan gagasan tersebut Anda dapat mendengarkan dan mempertimbangkannya.
3. Berikan Pelatihan Teknologi Bagi Karyawan
Tidak semua karyawan fasih menggunakan teknologi. Terkadang karyawan yang fasih menggunakan teknologi pun butuh sedikit waktu untuk mengenal aplikasi yang baru saja ia gunakan. Maka dari itu, perusahaan sebaiknya memfasilitasi pelatihan kepada seluruh divisi maupun karyawan yang ada. Terlebih lagi bila teknologi digital yang digunakan masih baru.
4. Persiapkan Budget
Untuk melakukan program pengembangan kompetensi pegawai, tentu perusahaan sudah mempersiapkan budget sesuai kebutuhan.
Meskipun untuk melakukan pelatihan digital justru Anda tidak membutuhkan budget yang terlalu besar untuk melakukannya dibandingkan Anda harus mendatangi seorang trainer dan harus menyewa sebuah gedung.
5. Pentingnya Memberikan Pelatihan
Pelatihan diperlukan dalam pengembangan kompetensi pegawai pada era digital pada seperti saat ini. Anda dapat melakukan pengembangan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan yang dimiliki serta attitude. Melakukan pelatihan dalam era digital pada saat ini juga sangat penting bagi pengembangan kompetensi pegawai, baik dalam melakukan meeting secara online, dan lainnya.
Dengan diadakannya pelatihan pengembangan SDM, maka perusahaan dapat melihat potensi yang dimiliki oleh karyawannya misalnya saja keterampilan dan pengetahuan yang mereka miliki.
6. Melihat Hasil Dari Proses Evaluasi Pengembangan SDM
mencatat hasil apa saja yang didapat selama proses pengembangan di perusahaan. Tentukan KPI (Key Performance Indicator) yang akan digunakan untuk mengevaluasi sebelum implementasi teknologi dijalankan.
KPI tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi apakah hasil yang didapatkan sudah sesuai dengan tujuan digitalisasi perusahaan. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui aspek apa yang perlu ditingkatkan dan hal apa saja yang patut dipertahankan.
7. Memberi Penghargaan Kepada Pegawai
Mengaplikasikan sistem pelatihan pegawai saja sebenarnya belum cukup. Perusahaan masih harus memantau bagaimana kinerja mereka dan menilai hasilnya. Ketika pegawai memperlihatkan usaha optimal dan hasil memuaskan, perusahaan pun harus mampu mengapresiasi kerja keras mereka. Hal ini akan membuat pegawai merasa dihargai dan lebih semangat bekerja.
Bentuk apresiasi atau penghargaan yang diberikan beragam, dari penambahan gaji, bonus, atau promosi kenaikan jabatan apabila memungkinkan. Hal tersebut akan membuat pegawai lainnya termotivasi untuk dapat menjadi lebih baik dan juga akan memberi kontribusi besar terhadap perusahaan dalam mengembangkan perusahaannya.
Irwansahabuddin Radiah (talk) 17:32, 12 October 2022 (WIB)(talk) 09:02, 12 October 2022 (WIB)