Difference between revisions of "Strategi Pengembangan SDM di Tengah Pandemi Covid-19"

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Jump to navigation Jump to search
Line 1: Line 1:
 +
[[File:WhatsApp Image 2021-03-30 at 10.03.34.jpg|left|thumb|Sumber : wartaekonomi.co.id]]
 
'''LATAR BELAKANG'''
 
'''LATAR BELAKANG'''
  

Revision as of 09:09, 30 March 2021

Sumber : wartaekonomi.co.id

LATAR BELAKANG

UMKM merupakan ujung tombak perekonomian nasional dan berperan besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. UMKM berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB). UMKM menyumbang 60 % PDB dan berkontribusi 14 % pada total ekspor nasional. Akan tetapi,  UMKM menjadi salah satu sektor yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Padahal serapan tenaga kerja oleh UMKM sangat tinggi yang bertumbuh mencapai 96,99% - 97,22% dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta atau sekitar 98 % dari pelaku usaha nasional.

Sektor bisnis mempunyai kemampuan untuk mencari solusi melalui teknologi, inovasi, dan investasi.  Serta mengatasi dampak negatif pada lingkungan dan sosial melalui rantai nilai dan rantai pasok operasi bisnis mereka.  Beberapa solusi perlu dilakukan untuk menjaga eksistensi UMKM yakni tetap menerapkan protokol kesehatan, penundaan pembayaran hutang atau kredit, bantuan keuangan, dan kebijakan struktural. Sementara strategi jangka panjang berfokus pada pengenalan dan penggunaan teknologi digital bagi UMKM sekaligus persiapan memasuki era Industri 4.0.

Pemerintah membuat program-program pelatihan untuk mendampingi para pelaku UMKM. Pemerintah juga sudah melakukan banyak kerja sama dengan perusahaan e-commerce di Indonesia untuk memberikan pelatihan dan pendampingan agar para pelaku UMKM mau terjun ke market digital. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mendukung penggunaan sistem perdagangan elektronik atau e-commerce sebagai solusi bagi koperasi dan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam memasarkan produknya di tengan Pandemi Covid-19. Berdasarkan survei, pola konsumsi masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 berangsur-angsur berubah, yakni beralih dari offline menjadi online.