Strategi Pengembangan SDM di Tengah Pandemi Covid-19
LATAR BELAKANG
UMKM merupakan ujung tombak perekonomian nasional dan berperan besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. UMKM berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB). UMKM menyumbang 60 % PDB dan berkontribusi 14 % pada total ekspor nasional. Akan tetapi, UMKM menjadi salah satu sektor yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Padahal serapan tenaga kerja oleh UMKM sangat tinggi yang bertumbuh mencapai 96,99% - 97,22% dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta atau sekitar 98 % dari pelaku usaha nasional.
Sektor bisnis mempunyai kemampuan untuk mencari solusi melalui teknologi, inovasi, dan investasi. Serta mengatasi dampak negatif pada lingkungan dan sosial melalui rantai nilai dan rantai pasok operasi bisnis mereka. Beberapa solusi perlu dilakukan untuk menjaga eksistensi UMKM yakni tetap menerapkan protokol kesehatan, penundaan pembayaran hutang atau kredit, bantuan keuangan, dan kebijakan struktural. Sementara strategi jangka panjang berfokus pada pengenalan dan penggunaan teknologi digital bagi UMKM sekaligus persiapan memasuki era Industri 4.0.
Pemerintah membuat program-program pelatihan untuk mendampingi para pelaku UMKM. Pemerintah juga sudah melakukan banyak kerja sama dengan perusahaan e-commerce di Indonesia untuk memberikan pelatihan dan pendampingan agar para pelaku UMKM mau terjun ke market digital. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mendukung penggunaan sistem perdagangan elektronik atau e-commerce sebagai solusi bagi koperasi dan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam memasarkan produknya di tengan Pandemi Covid-19. Berdasarkan survei, pola konsumsi masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 berangsur-angsur berubah, yakni beralih dari offline menjadi online.
Selanjutnya kita akan membahas Pengelolaan SDM di e-commerce Indonesia, salah satunya adalah Bukalapak.com. penyusunan perencanaan dan strategi korporat merupakan bekal pengelolaan SDM di Bukalapak, untuk mengantisipasi perebutan talent di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang terjadi di perusahaan di era digital saat ini. tugas utama Seorang HR adalah melayani karyawan dengan tulus sehingga pegawai fokus bekerja dan berinovasi. Hal ini merupakan salah satu praktik yang dterapkan di Bukalapak yang kini menjadi perusahaan startup unicorn dengan valuasi menembus US$1 miliar, atau sekitar Rp13 triliun.Tim HR Bukalapak, mengelola pegawai yang sebagian besar adalah generasi milenial. Pegawai di Bukalapak yang umumnya di bawah 30 tahun mencapai 80% dari jumlah total karyawan. Dan, kebanyakan adalah tim engineer.
Strateginya dalam memenangi persaingan perebutan talent dengan menjalankan program Goes to Campus untuk merekrut calon pegawai di perguruan tinggi. Upaya ini sekaligus memberikan added value bagi perusahaan, yaitu menanamkan employer branding kepada mahasiswa. Sehinga, perusahaan menjadi top of mind bagi mereka saat hendak memasuki dunia kerja.
Zainal Muttaqin (talk) 17:25, 30 March 2021 (WIB)
Inovasi dalam pengelolaan SDM Bukalapak diwujudkan melalui program yang selaras dengan perkembangan teknologi saat ini. Caranya, menerapkan Human Resources Information System (HRIS) yang terintegrasi dan dapat diakses secara mobile. HRIS layaknya Facebook, hanya saja berisi laporan absensi karyawan, laporan plafon kesehatan, tanya-jawab seputar ketenagakerjaan, form untuk mengajukan pelatihan, database jejak karier, kompetensi karyawan, dan sebagainya.
Berbagai program pengembangan SDM ini setidaknya menekan angka turn over rate pegawai di Bukalapak. Tiap bulan, ada perekrutan pegawai 100-150 orang dan yang resign paling 10 orang, itu pun disebakan kontrak habis, tidak diperpanjang,
Selain program Goes to Campus, Build Indonesia Together menjadi andalan Bukalapak untuk mengajak diaspora kembali dan membangun Indonesia bersama-sama. Kelebihan diaspora akan keterbukaan pada teknologi menjadi nilai lebih mereka dan membuka peluang untuk munculnya inovasi baru di dalam negeri, khususnya dalam menghadapi tantangan dari perkembangan teknologi. Yang mana diaspora juga memiliki jaringan yang lebih luas dan global, sehingga memberikan kemudahan
Ardiansyah Aridan (talk) 17:29, 30 March 2021 (WIB)