Difference between revisions of "06 Tema :Menilai SDM yang dimiliki"
(3 intermediate revisions by one other user not shown) | |||
Line 15: | Line 15: | ||
− | Tugas Sesi 6 : Buat Esai singkat dan Bahan diskusi dengan format PPT, Tema : Menilai SDM yang dimiliki | + | '''Tugas Sesi 6''' : Buat Esai singkat dan Bahan diskusi dengan format PPT, Tema : Menilai SDM yang dimiliki |
# Jelaskan keuntungan menilai kondisi SDM yang ada | # Jelaskan keuntungan menilai kondisi SDM yang ada | ||
# Jelaskan beberapa teknik penilaian SDM, misalnya skills inventories, performance evaluations, and succession planning | # Jelaskan beberapa teknik penilaian SDM, misalnya skills inventories, performance evaluations, and succession planning | ||
− | Jawab : | + | '''Jawab :''' |
Penilaian kinerja ''(performance appraisal)'', juga disebut tinjauan kinerja, evaluasi kinerja, atau penilaian karyawan, adalah upaya menilai prestasi dengan tujuan meningkatkan produktivitas karyawan maupun Perusahaan. Penilaian kinerja biasanya merupakan proses tahunan di mana kinerja dan produktivitas karyawan dievaluasi dengan serangkaian standar yang telah ditentukan. | Penilaian kinerja ''(performance appraisal)'', juga disebut tinjauan kinerja, evaluasi kinerja, atau penilaian karyawan, adalah upaya menilai prestasi dengan tujuan meningkatkan produktivitas karyawan maupun Perusahaan. Penilaian kinerja biasanya merupakan proses tahunan di mana kinerja dan produktivitas karyawan dievaluasi dengan serangkaian standar yang telah ditentukan. | ||
Line 60: | Line 60: | ||
− | Teknik penilaian SDM : | + | '''Teknik penilaian SDM :''' |
− | Skills inventories | + | '''Skills inventories :''' |
''Skill inventory'' atau inventarisasi keterampilan adalah daftar kompetensi, ''professional skill,'' pendidikan, hingga pengalaman yang dimiliki seseorang. Daftar ini digunakan oleh perusahaan berbentuk ''database'' yang dapat mencatat dan melacak kompetensi karyawan secara otomatis. | ''Skill inventory'' atau inventarisasi keterampilan adalah daftar kompetensi, ''professional skill,'' pendidikan, hingga pengalaman yang dimiliki seseorang. Daftar ini digunakan oleh perusahaan berbentuk ''database'' yang dapat mencatat dan melacak kompetensi karyawan secara otomatis. | ||
Line 77: | Line 77: | ||
Tujuan dibuatnya inventarisasi ''skill'' dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang ''employee development, talent management,'' dan perencanaan suksesi. Tentunya berbasis identifikasi terhadap kesenjangan kompetensi yang dimiliki setiap karyawan. | Tujuan dibuatnya inventarisasi ''skill'' dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang ''employee development, talent management,'' dan perencanaan suksesi. Tentunya berbasis identifikasi terhadap kesenjangan kompetensi yang dimiliki setiap karyawan. | ||
− | Dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengembangkan program ''training'' yang tepat, dan lebih mudah mencocokkan karyawan dengan peran pekerjaan yang sesuai dengan ''skill-'' | + | Dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengembangkan program ''training'' yang tepat, dan lebih mudah mencocokkan karyawan dengan peran pekerjaan yang sesuai dengan ''skill-''ny |
+ | |||
+ | |||
+ | Manfaat ''Skill Inventory'' dalam Proses Perekrutan yang Lebih Baik dan Tepat Sasar | ||
+ | |||
+ | Manfaat perusahaan memiliki ''skill inventory'' yang lengkap dan tersusun rapi, dapat dirasakan oleh semua pihak, mulai dari tim HR hingga karyawan itu sendiri, terutama dalam konteks proses perekrutan. | ||
+ | |||
+ | Sebagian besar perusahaan mempekerjakan karyawan berdasarkan ''skill'' dan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Agar tepat sasaran, proses perekrutan harus dilakukan dengan pendekatan yang mempertimbangkan ''skill'' dan level kemampuan individu. Perekrutan tidak berfokus pada pertambahan jumlah karyawan, namun dilihat dari keberhasilan perusahaan merekrut orang-orang yang kompeten dalam bekerja. | ||
+ | |||
+ | Dengan bantuan inventaris ''skill,'' HR dapat lebih mudah menganalisis ''talent pool'' yang ada. HR akan mencocokkan ''skill'' yang dimiliki oleh kandidat dengan kebutuhan perusahaan. Apabila dilakukan dengan baik, maka perusahaan akan lebih mudah mengidentifikasi ''gap competency'' dan membuat keputusan tepat dalam memilih karyawan baru. | ||
+ | |||
+ | beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk menguji keterampilan karyawan: | ||
+ | |||
+ | * '''Tes''' – Metode evaluasi yang paling umum digunakan. Karyawan diminta untuk melakukan tes guna menilai pengetahuan dan keterampilan mereka. Tes ini baik untuk menilai pengetahuan karyawan, tetapi tidak selalu cocok untuk menguji kemampuan praktis atau keterampilan langsung. | ||
+ | * '''Penilaian diri''' – Ini adalah alat yang baik untuk membiarkan karyawan menilai keterampilan dan pengetahuan mereka sendiri. Penilaian diri melibatkan karyawan dalam proses inventaris keterampilan secara kolaboratif, sehingga mereka dapat memberikan masukan tentang keterampilan yang ingin mereka tingkatkan. | ||
+ | * '''''Feedback'' 360 derajat''' – Menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan pandangan menyeluruh tentang keterampilan dan pengetahuan karyawan. Rekan kerja, manajer, dan orang-orang yang bekerja sama dengan karyawan akan memberikan ''feedback'' tentang tingkat keterampilan mereka, sehingga memberikan gambaran yang baik tentang kinerja mereka. | ||
+ | * '''Gamifikasi''' – Pendekatan yang segar adalah dengan menggunakan elemen permainan dalam proses ini. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan permainan yang menguji keterampilan khusus yang dibutuhkan dalam organisasi. Gamifikasi membuat asesmen menjadi lebih menyenangkan, dan karyawan merasa kurang seperti “diuji”. | ||
+ | |||
+ | Pendekatan terbaik adalah menggunakan kombinasi dari beberapa teknik ini. Tentu saja, teknik penilaian yang digunakan akan tergantung pada jenis keterampilan yang diuji. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''Performance evaluations (evaluasi kerja) :''' | ||
+ | |||
+ | Mengukur Performa dengan 7 Metode Proses Evaluasi Kinerja SDM : | ||
+ | |||
+ | Proses evaluasi kinerja SDM memiliki beberapa fungsi dan manfaat yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia mulai dari peningkatan produktivitas sampai ke pengembangan dan pengambilan keputusan untuk promosi dan reward (hadiah). | ||
+ | |||
+ | Dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM), evaluasi kinerja menjadi salah satu alat penting untuk mengukur produktivitas dan performa karyawan. Melalui proses evaluasi kinerja SDM yang efektif, perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi dan pencapaian setiap karyawan. | ||
+ | |||
+ | Proses evaluasi kinerja SDM pun tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu, tetapi juga memungkinkan pengembangan karyawan dan pengambilan keputusan yang lebih baik terkait reward dan pengembangan karir. | ||
+ | |||
+ | Secara keseluruhan, proses evaluasi kinerja SDM memiliki banyak fungsi dan manfaat yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dengan memanfaatkan metode evaluasi yang tepat, perusahaan dapat mengukur kinerja, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan, memfasilitasi pengembangan karyawan, mengambil keputusan yang lebih baik, dan meningkatkan kinerja dan produktivitas secara keseluruhan. | ||
+ | |||
+ | Jika perusahaan memiliki proses evaluasi kinerja SDM yang efektif, ini juga membantu dalam menciptakan budaya kinerja tinggi dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. | ||
+ | |||
+ | Dalam mengadopsi metode proses evaluasi kinerja SDM, perusahaan juga perlu memastikan transparansi, objektivitas, dan konsistensi dalam penilaian. Proses evaluasi kinerja SDM yang adil dan akurat akan memberikan pengaruh positif terhadap karyawan, mendorong pertumbuhan dan pengembangan, serta meningkatkan produktivitas dan kinerja keseluruhan perusahaan. | ||
+ | |||
+ | Proses evaluasi kinerja SDM yang baik membantu mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan, memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik, dan mendorong pertumbuhan karyawan serta kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. | ||
+ | |||
+ | Lalu, apa saja metode yang harus dilakukan dalam proses evaluasi kinerja SDM agar hasil evaluasi bisa di dapat dengan efektif? | ||
+ | |||
+ | '''1. Evaluasi Kinerja Berbasis Tujuan (Goal-Oriented Performance Evaluation)''' | ||
+ | |||
+ | Metode proses evaluasi kinerja SDM yang pertama ini fokus pada penilaian kinerja berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Setiap karyawan memiliki sasaran kinerja yang jelas dan diukur berdasarkan sejauh mana mereka berhasil mencapainya. Hal ini membantu dalam mengevaluasi kontribusi individu terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. | ||
+ | |||
+ | '''2. Evaluasi Kinerja 360 Derajat (360-Degree Performance Evaluation)''' | ||
+ | |||
+ | Metode ini melibatkan feedback dari berbagai pihak yang berinteraksi dengan karyawan, termasuk atasan, rekan kerja, dan bawahan. Dalam evaluasi ini, pendapat dan persepsi dari berbagai sudut pandang digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja seseorang. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan bagi karyawan. | ||
+ | |||
+ | '''3. Evaluasi Kinerja Berbasis Kompetensi (Competency-Based Performance Evaluation)''' | ||
+ | |||
+ | Metode ini menilai kinerja karyawan berdasarkan kumpulan kompetensi yang relevan dengan pekerjaan mereka. Kompetensi seperti keterampilan teknis, keahlian interpersonal, kepemimpinan, dan pemecahan masalah dievaluasi untuk menilai sejauh mana karyawan mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. | ||
+ | |||
+ | '''4. Evaluasi Kinerja Berbasis Perilaku (Behavior-Based Performance Evaluation)''' | ||
+ | |||
+ | Metode ini menilai kinerja karyawan berdasarkan perilaku yang mereka tunjukkan di tempat kerja. Faktor seperti etika kerja, kerjasama tim, integritas, dan sikap terhadap pekerjaan dievaluasi. Pendekatan ini memberikan wawasan tentang bagaimana perilaku individu mempengaruhi produktivitas dan dinamika kerja tim. | ||
+ | |||
+ | '''5. Evaluasi Kinerja Berbasis Hasil (Result-Based Performance Evaluation)''' | ||
+ | |||
+ | Metode ini menekankan pada hasil yang dicapai oleh karyawan dalam hal kuantitas, kualitas, efisiensi, dan dampak kerja mereka. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan target yang telah ditetapkan. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk menilai kontribusi nyata karyawan terhadap kesuksesan organisasi. | ||
+ | |||
+ | '''6. Evaluasi Kinerja Berbasis Perilaku Kritis (Critical Behavior-Based Performance Evaluation)''' | ||
+ | |||
+ | Metode ini menilai kinerja karyawan berdasarkan perilaku kritis yang penting dalam pekerjaan mereka. Perilaku kritis adalah perilaku yang memiliki dampak signifikan pada hasil kerja dan produktivitas. Dalam evaluasi ini, fokus diberikan pada perilaku seperti inisiatif, motivasi, fleksibilitas, komunikasi efektif, dan kemampuan dalam mengatasi masalah. Penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana karyawan mampu menunjukkan perilaku kritis ini dalam lingkungan kerja. | ||
+ | |||
+ | '''7. Evaluasi Kinerja Berbasis Peer (Peer-Based Performance Evaluation)''' | ||
+ | |||
+ | Metode proses evaluasi kinerja SDM yang terakhir ini melibatkan penilaian kinerja yang dilakukan oleh rekan kerja sejajar atau setara dengan karyawan yang dievaluasi. | ||
+ | |||
+ | Dalam evaluasi ini, rekan kerja memberikan umpan balik tentang kontribusi dan kinerja karyawan, serta kolaborasi dan interaksi di tempat kerja. Pendekatan ini memberikan perspektif yang berbeda dan dapat mengungkapkan informasi yang tidak terlihat oleh atasan langsung. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | '''Succession planning :''' | ||
+ | |||
+ | Secara definisi, ''succession planning'' atau perencanaan suksesi adalah strategi antisipatif yang dilakukan perusahan guna mencegah kosongnya posisi penting di perusahaan. ''Succession'' atau suksesi sendiri merupakan sebuah istilah yang sering dipakai pada perubahan struktur organisasi perusahaan. | ||
+ | |||
+ | Dengan demikian, praktik ''succession planning'' mengacu pada segala usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi, talenta, serta kemampuan karyawannya dan memoles atau mempersiapkan mereka untuk siap mengampu tanggung jawab yang lebih berat ke depannya. | ||
+ | |||
+ | Manfaat Menerapkan '''''Succession Planning''''' untuk Perusahaan : | ||
+ | |||
+ | 1. Menurunkan tingkat turnover karyawan | ||
+ | |||
+ | '''''Succession planning''''' membuat karyawan melihat bahwa ada jenjang karier yang lebih menjanjikan dibandingkan yang mereka sedang kerjakan sekarang. Karyawan akan menjadi terpicu untuk terus melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan mereka dan tekun dalam memperkaya dan mengembangkan diri. Dengan harapan, mereka dapat naik satu posisi lebih tinggi dalam tangga karier. | ||
+ | |||
+ | 2. Meningkatkan kinerja | ||
+ | |||
+ | Dengan menerapkan '''''succession planning''','' karyawan Anda akan dibekali dengan ilmu serta kerangka berpikir yang dibutuhkan untuk naik level. Pelatihan dan pembekalan ini juga akan membawa manfaat bagi perusahaan Anda di masa sekarang, tidak hanya di masa depan. | ||
+ | |||
+ | 3. Rekrutmen yang lebih efektif secara waktu dan biaya | ||
+ | |||
+ | Rekrutmen bukanlah proses yang singkat. Mulai dari mengiklankan lowongan pekerjaan, menyaring CV dan surat lamaran, mengadakan wawancara, pemberian tugas, baru berakhir pada penentuan keputusan. Belum lagi, pelatihan yang dibutuhkan ketika para karyawan tersebut baru mulai bergabung di perusahaan. | ||
+ | |||
+ | Jika terjadi regenerasi dimana posisi manajerial digantikan oleh karyawan perusahaan Anda, tentu akan lebih menghemat waktu dan biaya. Ditambah lagi, karyawan yang sudah bergabung tentu sudah mengantongi banyak ''insight'' tentang industri perusahaan. Mereka pun sudah terbiasa dengan alur kerja yang selama ini dinilai efisien bagi perusahaan, sehingga tidak membutuhkan waktu adaptasi. Hal ini dapat menjadi salah satu usaha dalam membuat proses rekrutmen yang lebih efektif. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
− | |||
Line 93: | Line 192: | ||
https://broadwayshr.com/blog/skill-inventory/ | https://broadwayshr.com/blog/skill-inventory/ | ||
+ | |||
+ | https://gajihub.com/blog/skills-inventory/ | ||
+ | |||
+ | https://tuw.co.id/7-metode-proses-evaluasi-kinerja-sdm/ | ||
+ | |||
+ | https://my-scorecard.com/blog/succession-planning-adalah-pengertian-manfaat-dan-penerapannya.html |
Latest revision as of 16:26, 9 March 2024
MK : PERENCANAAN SDM
DOSEN : DR. FRIDA
PENULIS : KELOMPOK 3
M. ADIB
JEVERI TOAN
SRI UTARI
PETRUS RANTE TANDIABANG
Tugas Sesi 6 : Buat Esai singkat dan Bahan diskusi dengan format PPT, Tema : Menilai SDM yang dimiliki
- Jelaskan keuntungan menilai kondisi SDM yang ada
- Jelaskan beberapa teknik penilaian SDM, misalnya skills inventories, performance evaluations, and succession planning
Jawab :
Penilaian kinerja (performance appraisal), juga disebut tinjauan kinerja, evaluasi kinerja, atau penilaian karyawan, adalah upaya menilai prestasi dengan tujuan meningkatkan produktivitas karyawan maupun Perusahaan. Penilaian kinerja biasanya merupakan proses tahunan di mana kinerja dan produktivitas karyawan dievaluasi dengan serangkaian standar yang telah ditentukan.
Buku Referensi:
- Manajemen Sumber Daya Manusia oleh H.R. Sutrisno
- Kinerja Karyawan: Teori dan Praktik oleh Idalberto Chiavenato
- Penilaian Kinerja Karyawan oleh Dessler & Varkkey
Manajemen kinerja sangat penting, tidak hanya karena merupakan faktor penentu kenaikan dan promosi upah karyawan tetapi juga karena dapat mengevaluasi keterampilan, kekuatan, dan kekurangan karyawan secara akurat.
Manfaat yang Diperoleh dari Penilaian Kinerja
Manfaat Penilaian Kinerja Menurut Buku:
- Manajemen Sumber Daya Manusia oleh H.R. Sutrisno: Penilaian kinerja membantu dalam menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan, serta membantu dalam membuat keputusan SDM yang tepat.
- Kinerja Karyawan: Teori dan Praktik oleh Idalberto Chiavenato: Penilaian kinerja membantu dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan, serta membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah kinerja.
- Penilaian Kinerja Karyawan oleh Dessler & Varkkey: Penilaian kinerja membantu dalam meningkatkan komunikasi antara atasan dan bawahan, serta membantu dalam meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan.
- Manfaat Penilaian Kinerja bagi Karyawan :
- Karyawan dapat termotivasi untuk lebih baik lagi.
- Dapat meningkatkan kepuasan kerja.
- Karyawan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahannya serta memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kelebihan.
- Dapat mengetahui standard hasil yang ditetapkan.
- Terjadinya komunikasi yang baik antara atasan dengan karyawannya.
- Dapat berdiskusi mengenai masalah pekerjaan dan cara atasan dalam mengatasinya.
- Terjalin hubungan baik antara karyawan dengan atasan.
- Karyawan dapat melihat lebih jelas konteks pekerjaannya.
- Manfaat Penilaian Kinerja bagi Perusahaan :
- Adanya komunikasi yang efektif tentang tujuan perusahaan.
- Dapat meningkatkan rasa kebersamaan.
- Mengembangkan kemampuan, keterampilan dan kemauan para karyawan dalam bekerja.
- Dapat meningkatkan pandangan secara luas mengenai tugas para karyawannya.
- Dapat meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan.
Teknik penilaian SDM :
Skills inventories :
Skill inventory atau inventarisasi keterampilan adalah daftar kompetensi, professional skill, pendidikan, hingga pengalaman yang dimiliki seseorang. Daftar ini digunakan oleh perusahaan berbentuk database yang dapat mencatat dan melacak kompetensi karyawan secara otomatis.
Inventaris skill karyawan membantu pihak manajemen dan juga HR untuk mengarahkan perusahaan tetap berfokus dalam proses rekrutmen, talent management, dan pengembangan keterampilan karyawan.
Perusahaan membutuhkan inventaris skill karyawan saat ini atau calon karyawan untuk mengukur kemampuan individu dalam memenuhi goals perusahaan serta dasar pengambilan keputusan.
Apa Tujuan Dibuatnya Inventarisasi Keterampilan?
Inventarisasi skill membantu pimpinan perusahaan dan HR untuk mampu mengetahui potensi kesenjangan keterampilan atau kompetensi yang ada, mengingat dunia bisnis saat ini berubah dengan cepat dan teknologi terus berkembang.
Tujuan dibuatnya inventarisasi skill dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang employee development, talent management, dan perencanaan suksesi. Tentunya berbasis identifikasi terhadap kesenjangan kompetensi yang dimiliki setiap karyawan.
Dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengembangkan program training yang tepat, dan lebih mudah mencocokkan karyawan dengan peran pekerjaan yang sesuai dengan skill-ny
Manfaat Skill Inventory dalam Proses Perekrutan yang Lebih Baik dan Tepat Sasar
Manfaat perusahaan memiliki skill inventory yang lengkap dan tersusun rapi, dapat dirasakan oleh semua pihak, mulai dari tim HR hingga karyawan itu sendiri, terutama dalam konteks proses perekrutan.
Sebagian besar perusahaan mempekerjakan karyawan berdasarkan skill dan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Agar tepat sasaran, proses perekrutan harus dilakukan dengan pendekatan yang mempertimbangkan skill dan level kemampuan individu. Perekrutan tidak berfokus pada pertambahan jumlah karyawan, namun dilihat dari keberhasilan perusahaan merekrut orang-orang yang kompeten dalam bekerja.
Dengan bantuan inventaris skill, HR dapat lebih mudah menganalisis talent pool yang ada. HR akan mencocokkan skill yang dimiliki oleh kandidat dengan kebutuhan perusahaan. Apabila dilakukan dengan baik, maka perusahaan akan lebih mudah mengidentifikasi gap competency dan membuat keputusan tepat dalam memilih karyawan baru.
beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk menguji keterampilan karyawan:
- Tes – Metode evaluasi yang paling umum digunakan. Karyawan diminta untuk melakukan tes guna menilai pengetahuan dan keterampilan mereka. Tes ini baik untuk menilai pengetahuan karyawan, tetapi tidak selalu cocok untuk menguji kemampuan praktis atau keterampilan langsung.
- Penilaian diri – Ini adalah alat yang baik untuk membiarkan karyawan menilai keterampilan dan pengetahuan mereka sendiri. Penilaian diri melibatkan karyawan dalam proses inventaris keterampilan secara kolaboratif, sehingga mereka dapat memberikan masukan tentang keterampilan yang ingin mereka tingkatkan.
- Feedback 360 derajat – Menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan pandangan menyeluruh tentang keterampilan dan pengetahuan karyawan. Rekan kerja, manajer, dan orang-orang yang bekerja sama dengan karyawan akan memberikan feedback tentang tingkat keterampilan mereka, sehingga memberikan gambaran yang baik tentang kinerja mereka.
- Gamifikasi – Pendekatan yang segar adalah dengan menggunakan elemen permainan dalam proses ini. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan permainan yang menguji keterampilan khusus yang dibutuhkan dalam organisasi. Gamifikasi membuat asesmen menjadi lebih menyenangkan, dan karyawan merasa kurang seperti “diuji”.
Pendekatan terbaik adalah menggunakan kombinasi dari beberapa teknik ini. Tentu saja, teknik penilaian yang digunakan akan tergantung pada jenis keterampilan yang diuji.
Performance evaluations (evaluasi kerja) :
Mengukur Performa dengan 7 Metode Proses Evaluasi Kinerja SDM :
Proses evaluasi kinerja SDM memiliki beberapa fungsi dan manfaat yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia mulai dari peningkatan produktivitas sampai ke pengembangan dan pengambilan keputusan untuk promosi dan reward (hadiah).
Dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM), evaluasi kinerja menjadi salah satu alat penting untuk mengukur produktivitas dan performa karyawan. Melalui proses evaluasi kinerja SDM yang efektif, perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi dan pencapaian setiap karyawan.
Proses evaluasi kinerja SDM pun tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu, tetapi juga memungkinkan pengembangan karyawan dan pengambilan keputusan yang lebih baik terkait reward dan pengembangan karir.
Secara keseluruhan, proses evaluasi kinerja SDM memiliki banyak fungsi dan manfaat yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dengan memanfaatkan metode evaluasi yang tepat, perusahaan dapat mengukur kinerja, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan, memfasilitasi pengembangan karyawan, mengambil keputusan yang lebih baik, dan meningkatkan kinerja dan produktivitas secara keseluruhan.
Jika perusahaan memiliki proses evaluasi kinerja SDM yang efektif, ini juga membantu dalam menciptakan budaya kinerja tinggi dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Dalam mengadopsi metode proses evaluasi kinerja SDM, perusahaan juga perlu memastikan transparansi, objektivitas, dan konsistensi dalam penilaian. Proses evaluasi kinerja SDM yang adil dan akurat akan memberikan pengaruh positif terhadap karyawan, mendorong pertumbuhan dan pengembangan, serta meningkatkan produktivitas dan kinerja keseluruhan perusahaan.
Proses evaluasi kinerja SDM yang baik membantu mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan, memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik, dan mendorong pertumbuhan karyawan serta kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Lalu, apa saja metode yang harus dilakukan dalam proses evaluasi kinerja SDM agar hasil evaluasi bisa di dapat dengan efektif?
1. Evaluasi Kinerja Berbasis Tujuan (Goal-Oriented Performance Evaluation)
Metode proses evaluasi kinerja SDM yang pertama ini fokus pada penilaian kinerja berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Setiap karyawan memiliki sasaran kinerja yang jelas dan diukur berdasarkan sejauh mana mereka berhasil mencapainya. Hal ini membantu dalam mengevaluasi kontribusi individu terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. Evaluasi Kinerja 360 Derajat (360-Degree Performance Evaluation)
Metode ini melibatkan feedback dari berbagai pihak yang berinteraksi dengan karyawan, termasuk atasan, rekan kerja, dan bawahan. Dalam evaluasi ini, pendapat dan persepsi dari berbagai sudut pandang digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja seseorang. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan bagi karyawan.
3. Evaluasi Kinerja Berbasis Kompetensi (Competency-Based Performance Evaluation)
Metode ini menilai kinerja karyawan berdasarkan kumpulan kompetensi yang relevan dengan pekerjaan mereka. Kompetensi seperti keterampilan teknis, keahlian interpersonal, kepemimpinan, dan pemecahan masalah dievaluasi untuk menilai sejauh mana karyawan mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
4. Evaluasi Kinerja Berbasis Perilaku (Behavior-Based Performance Evaluation)
Metode ini menilai kinerja karyawan berdasarkan perilaku yang mereka tunjukkan di tempat kerja. Faktor seperti etika kerja, kerjasama tim, integritas, dan sikap terhadap pekerjaan dievaluasi. Pendekatan ini memberikan wawasan tentang bagaimana perilaku individu mempengaruhi produktivitas dan dinamika kerja tim.
5. Evaluasi Kinerja Berbasis Hasil (Result-Based Performance Evaluation)
Metode ini menekankan pada hasil yang dicapai oleh karyawan dalam hal kuantitas, kualitas, efisiensi, dan dampak kerja mereka. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan target yang telah ditetapkan. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk menilai kontribusi nyata karyawan terhadap kesuksesan organisasi.
6. Evaluasi Kinerja Berbasis Perilaku Kritis (Critical Behavior-Based Performance Evaluation)
Metode ini menilai kinerja karyawan berdasarkan perilaku kritis yang penting dalam pekerjaan mereka. Perilaku kritis adalah perilaku yang memiliki dampak signifikan pada hasil kerja dan produktivitas. Dalam evaluasi ini, fokus diberikan pada perilaku seperti inisiatif, motivasi, fleksibilitas, komunikasi efektif, dan kemampuan dalam mengatasi masalah. Penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana karyawan mampu menunjukkan perilaku kritis ini dalam lingkungan kerja.
7. Evaluasi Kinerja Berbasis Peer (Peer-Based Performance Evaluation)
Metode proses evaluasi kinerja SDM yang terakhir ini melibatkan penilaian kinerja yang dilakukan oleh rekan kerja sejajar atau setara dengan karyawan yang dievaluasi.
Dalam evaluasi ini, rekan kerja memberikan umpan balik tentang kontribusi dan kinerja karyawan, serta kolaborasi dan interaksi di tempat kerja. Pendekatan ini memberikan perspektif yang berbeda dan dapat mengungkapkan informasi yang tidak terlihat oleh atasan langsung.
Succession planning :
Secara definisi, succession planning atau perencanaan suksesi adalah strategi antisipatif yang dilakukan perusahan guna mencegah kosongnya posisi penting di perusahaan. Succession atau suksesi sendiri merupakan sebuah istilah yang sering dipakai pada perubahan struktur organisasi perusahaan.
Dengan demikian, praktik succession planning mengacu pada segala usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi, talenta, serta kemampuan karyawannya dan memoles atau mempersiapkan mereka untuk siap mengampu tanggung jawab yang lebih berat ke depannya.
Manfaat Menerapkan Succession Planning untuk Perusahaan :
1. Menurunkan tingkat turnover karyawan
Succession planning membuat karyawan melihat bahwa ada jenjang karier yang lebih menjanjikan dibandingkan yang mereka sedang kerjakan sekarang. Karyawan akan menjadi terpicu untuk terus melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan mereka dan tekun dalam memperkaya dan mengembangkan diri. Dengan harapan, mereka dapat naik satu posisi lebih tinggi dalam tangga karier.
2. Meningkatkan kinerja
Dengan menerapkan succession planning, karyawan Anda akan dibekali dengan ilmu serta kerangka berpikir yang dibutuhkan untuk naik level. Pelatihan dan pembekalan ini juga akan membawa manfaat bagi perusahaan Anda di masa sekarang, tidak hanya di masa depan.
3. Rekrutmen yang lebih efektif secara waktu dan biaya
Rekrutmen bukanlah proses yang singkat. Mulai dari mengiklankan lowongan pekerjaan, menyaring CV dan surat lamaran, mengadakan wawancara, pemberian tugas, baru berakhir pada penentuan keputusan. Belum lagi, pelatihan yang dibutuhkan ketika para karyawan tersebut baru mulai bergabung di perusahaan.
Jika terjadi regenerasi dimana posisi manajerial digantikan oleh karyawan perusahaan Anda, tentu akan lebih menghemat waktu dan biaya. Ditambah lagi, karyawan yang sudah bergabung tentu sudah mengantongi banyak insight tentang industri perusahaan. Mereka pun sudah terbiasa dengan alur kerja yang selama ini dinilai efisien bagi perusahaan, sehingga tidak membutuhkan waktu adaptasi. Hal ini dapat menjadi salah satu usaha dalam membuat proses rekrutmen yang lebih efektif.
Sumber Data :
https://broadwayshr.com/blog/skill-inventory/
https://gajihub.com/blog/skills-inventory/
https://tuw.co.id/7-metode-proses-evaluasi-kinerja-sdm/
https://my-scorecard.com/blog/succession-planning-adalah-pengertian-manfaat-dan-penerapannya.html