Transformasi digital

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Jump to navigation Jump to search

TRANSFORMASI DIGITAL; Transformasi digital adalah perubahan organisasi yang melibatkan orang, proses, strategi, struktur, melalui penggunaan teknologi dan model bisnis untuk meningkatkan kinerja (Westerman et al., 2011). Perkembangan teknologi berjalan semakin pesat dan tak bisa dipungkiri banyak kegiatan sehari-hari yang terpengaruh olehnya. Perkembangan teknologi tersebut menuntut setiap lini kehidupan untuk melakukan transformasi digital. Dengan terjadinya transformasi digital, maka paradigma masyarakat yang dulunya kurang cakap teknologi harus berubah dan mau belajar agar dapat segera menyesuaikan. Perkembangan teknologi berjalan semakin pesat dan tak bisa dipungkiri banyak kegiatan sehari-hari yang terpengaruh olehnya. Perkembangan teknologi tersebut menuntut setiap lini kehidupan untuk melakukan transformasi digital. Dengan terjadinya transformasi digital, maka paradigma masyarakat yang dulunya kurang cakap teknologi harus berubah dan mau belajar agar dapat segera menyesuaikan. Beberapa contoh dampak Positif dari transformasi digital adalah kemudahan akses informasi yang lebih cepat sehingga dapat memudahkan pekerjaan, kemudian tumbuhnya inovasi dan ide ide baru dalam berbagai hal, meningkatnya efisiensi dalam beberapa asepk kehidupan, dan masih banyak contoh yang lain.

Selain memiliki dampak positif, tentu saja transformasi digital memiliki dampak negatif pula, diantaranya yakni manusia dibuat semakin malas karena beberapa aspek kehidupan yang dikerjakan dengan fisik sudah mulai berkurang, berkurangnya kepercayaan masyarakat akibat banyaknya informasi hoaks, terjadi penipuan online, dan lain-lain. Sebagai contoh, pada seorang ASN yang bekerja pada Bidang Anggaran di Badan Keuangan. Misalnya, salah satu tupoksi dari bidang anggaran adalah melakukan verifikasi Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang dimana sekarang terbantu dari segi waktu dan biaya dengan adanya aplikasi verifikasi RKA secara online, sebelum adanya aplikasi tersebut, proses verfikasi RKA membutuhkan waktu kurang lebih 1 sampai 4 minggu tergantung banyaknya yang di verfikasi, begitu juga dengan jumlah kertas dan tinta yang digunakan untuk mencetak hasil verifikasi tersebut. Namun, semenjak adanya aplikasi Sistem Verifikasi Online (SISILINE) yang digunakan untuk melakukan verfikasi, waktu yang dibutuhkan paling lama kini hanya mencapai 1 minggu dan kertas yang digunakan biasanya sebanyak 20 sampai 40 lembar kini hanya menjadi 10 sampai 20 lembar saja.