Perencanaan SDM PT. Sul-Sel Citra Indonesia Perseroda (Minggu 7)

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Jump to navigation Jump to search

Susun bahan mengenai bagaimana menyusun strategi akuisisi talenta  sebagai bahan diskusi internal bersama anggota tim. Akuisisi talenta adalah strategi menarik minat dan kemudian merekrut orang-orang yang memiliki talenta yang dibutuhkan organisasi (baik dari dalam maupun dari luar organisasi). Bahan persiapan diskusi internal mencakup hal-hal berikut ini :

1.    Employer branding adalah salah satu cara untuk menarik minat orang bertalenta agar bergabung ke dalam organisasi. Bagaimana cara melakukan branding organisasi ?

Meningkatkan citra perusahaan merupakan proses yang tidak terjadi secara singkat, dimana diperlukannya banyak pemikiran, usaha, kerja keras, dan perbaikan pada banyak bidang. Adapun langkah-langkah dalam melakukan employer branding :

a.   Kenali Keunikan Perusahaan

Employer branding yang kuat dimulai dengan fokus pada pernyataan visi, misi, nilai-nilai, dan budaya perusahaan. Fokus ini dapat membantu untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis. Kemudian akan ditemukan kandidat dengan kemapuan seperti apa yang dibutuhkan untuk memenuhi fokus-fokus perusahaan.

b.   Lakukan Riset Reputasi Perusahaan

Perusahaan mungkin tidak mengetahui reputasinya bagi kalangan pencari kerja atau bahkan karyawan perusahaan sendiri. Dengan melakukan riset branding perusahaan dan mengadakan survei internal perusahaan dapat diketahui bagaimana pendapat oranf-orang tentang perusahaan.

c.   Rancang Employer Value Proposition (EVP)

EVP adalah pesan yang menjelaskan nilai-nilai unik perusahaan dan alasan mengapa karyawan harus bekerja di sana. Pesan ini merupakan tindak lanjut keunikan perusahaan yang di dalamnya termasuk tujuan perusahaan, budaya, lingkungan kerja, kesempatan karir, dan manfaat lain yang ditawarkan agar mendapat kandidat pelamar kerja.

d.   Mulai dari website

EVP yang sudah dirancang perlu dipajang pada website perusahaan secara spesifik pada laman “Tentang kami”. Dimana visi dan misi, company culture, dan sejarah dipajang dan dapat dibaca oleh kandidat-kandidat yang tertarik atau calon customer perusahaan. Setelah tahap website selesai, sangat disarankan untuk menggunakan berbagai channel media sosial untuk menyebarluaskan semua hal-hal yang telah dirancang.

e.   Berdayakan Karyawan Aktif

Terdapat survey yang menyatkan bahwa informasi dari karyawan berpotensi tiga kali lebih kredibel disbanding hal-hal yang diutarakan oleh CEO. Oleh karena itu, berdayakan karyawan dan pastikan mereka mendapatkan hal-hal yang telah disepakati pada saat tanda tangan perjanjian kontrak kerja agar mereka menyebarluaskan informasi yang positif dan selaras dengan apa yang telah dirancang pada perusahaa begitupun dengan mantan karyawan dapat memberikan ulasan tentang pengalaman bekerja pada perusahaan tersebut.

f.    Selenggarakan program Training dan pengembangan

Salah satu alasan utama mengapa seseorang meninggalkan pekerjaannya adalah karena merasa bosan dan membutuhkan tantangan baru. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengejar kesempatan belajar dan menjadi ahli dalam keterampilan baru menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pembelajaran di tempat kerja dan pengembangan yang professional. Dengan memberi tantangan kepada karyawan, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan tidak akan bosan dengan tugasnya. Selain itu, saat karyawan mengembangkan keterampilan baru, mereka menjadi karyawan yang memiliki kontribusi dan nilai lebih bagi perusahaan. Hal ini merupakan keuntungan dari kedua belah pihak.

g.   Komoitmen Membangun Tim yang Menjunjung Bhineka Tunggal Ika

Komitmen untuk membangun tim yang beragam merupakan hal penting dalam membentuk employer branding yang kuat. Hal ini akan membuat karyawan merasa nyaman dan diterima aman di tempat kerja. Karyawan yang merasa diperhatikan, diakui, dan dihormati oleh rekan kerjanya akan memberikan kontribusi positif pada tim dan perusahaan.

h.   Kominikasi yang Transparan, Terbuka dan Jujur

Transparansi, kejujuran dan keterbukaan adalah faktor penting dalam meningkatkan citra perusahaan. Pendapat dan saran yang didapat dari karyawan harus secara berkala dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan kebahagiaan karyawan.

Karyawan yang merasa puas dengan kinerja perusahaan akan mempromosikan perusahaan melalui mouth to mouth yang berujung pada company branding.

Pada PT. KAI employer branding yang dilakukan yaitu :

a.   PT. KAI melakukan road show ke kampus-kampus dengan memberitahukan kepada pihak kampus terkait talenta seperti apa yang akan dibutuhkan oleh PT. KAI untuk menarik minat orang bertalenta agar bergabung ke dalam perusahaan tersebut.

b.   PT. KAI bekerja sama dengan kampus Unhas membuka jurusan teknik transportasi perkeretaapian dan memperkuat bidang ini melalui program studi pendukung yang spesifik terkait perkeretaapian.

Hal ini merupakan bentuk Komitmen dalam pengembangan Transportasi Kereta Api Trans Sulawesi yang membutuhkan keahlian khusus sehingga pada saat terjadinya risign pensiun dan meninggal dunia tidak akan terjadi kekosongan pada PT. KAI tersebut.

2.    Mengembangkan persona calon pemimpin merupakan cara lain untuk menarik minat bergabung. Untuk organisasi yang mengelola layanan transportasi perkotaan, gambarkan kepribadian, etos kerja dan soft skill.

Dibutuhkannya akuisisi bakat talenta, karena seorang pemimpin membutuhkan pemikiran strategis di dalam memperoleh kandidat/calon pemimpin. Akuisisi bakat akan lebih menguntungkan bagi perusahaan karena akuisisi bakat untuk calon pemimpin bisa membuat perusahaan dapat bersaing di pasar tenaga kerja yang sangat kompetitif.

Untuk organisasi yang mengelola layanan transportasi perkotaan gambaran kepribadian, etos kerja dan soft skill yang harus dimiliki :

a.    Kepribadian

1.    Memiliki kemampuan memengaruhi orang lain

Memengaruhi orang lain sama halnya dengan membangun kepercayaan antar rekan kerja. Fokus pada pemahaman motivasi mereka dan dorong  untuk memberikan pendapatnya. Pemimpin kemudian dapat menggunakan pengetahuan itu untuk membuat perubahan dan menunjukkan bahwa suara rekan kerja sangat penting.

2.    Memiliki transparansi dengan batasan

Bagian dari membangun kepercayaan adalah menjadi transparan. Semakin terbuka seorang pemimpin tentang tujuan dan tantangan organisasi, semakin mudah bagi karyawan untuk memahami peran mereka dan bagaimana dapat berkontribusi secara individu bagi keberhasilan perusahaan. Kesamaan nilai dan tujuan itu kemudian diterjemahkan ke dalam tingkat keterlibatan karyawan yang lebih tinggi. Sementara transparansi sering dimaksudkan untuk mempromosikan kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan akuntabilitas,

3.    Mendorong pengambilan risiko dan inovasi

Eksperimen sangat penting untuk membangun dan mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan. Para pemimpin hebat menyadari hal ini dan mendorong pengambilan risiko dan inovasi dalam organisasinya.

Dengan menciptakan budaya belajar dari kegagalan, karyawan lebih berani menguji teori atau mengajukan ide-ide baru. Karyawan melihat kreativitas itu tetap dihargai. Bagi beberapa perusahaan, mereka tak lupa memberikan bonus bagi karyawannya yang mampu mengeluarkan ide dan inovasi baru bagi perusahaan.

Namun demikian, tak sedikit perusahaan yang hanya berani mengambil posisi aman. Terobosan besar tidak terjadi ketika perusahaan bermain aman dan tidak berani mengambil risiko. Jika berniat baik, kegagalan seringkali menjadi pelajaran bisnis yang berharga.

4.    Memiliki nilai etika dan integritas

Dalam sebuah survei oleh perusahaan konsultan Robert Half, 75 persen karyawan menempatkan “integritas” sebagai atribut paling penting dari seorang pemimpin. Seorang pemimpin dengan standar etika yang tinggi menyampaikan komitmen terhadap keadilan, menanamkan keyakinan bahwa mereka dan karyawan akan menghormati aturan perusahaan.

Karyawan ingin merasa aman di lingkungan kerja dan tahu bahwa manajer mereka akan membela, memperlakukan dengan adil, dan, pada akhirnya, melakukan apa yang benar untuk bisnis. Sebagai seorang pemimpin, penting untuk bertindak dengan integritas, baik untuk membangun kepercayaan di dalam tim maupun untuk menciptakan perilaku teladan bagi orang lain dalam organisasi.

5.    Bertindak tegas

Dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan cepat berubah, pemimpin yang efektif perlu membuat keputusan strategis dengan cepat, bahkan sebelum informasi definitif tersedia. Pemimpin harus memiliki gambaran besar tentang organisasi untuk menyeimbangkan peluang yang muncul dengan tujuan dan sasaran jangka panjang.

Setelah pemimpin membuat keputusan, karyawan sebaiknya bisa mematuhi pilihan yang diambil, kecuali ada alasan kuat untuk mengalihkan fokus. Tujuan pemimpin adalah untuk memajukan organisasi, tetapi itu tidak akan terjadi jika pemimpin tidak mengambil keputusan dengan ragu-ragu.

6.    Selaraskan kenyataan yang sulit dengan optimisme

Setiap keputusan yang diambil pemimpin, tidak terlepas dari adanya konsekuensi kegagalan. Akan ada saat-saat ketika pemimpin bertemu dengan kegagalan. Saat kejadian itu terjadi, pemimpin mengambil tindakan untuk melatih ketahanan. Menahan kemunduran sambil mempertahankan kemampuan untuk menunjukkan kepada orang lain cara untuk maju adalah ujian kepemimpinan yang sesungguhnya.

Pemimpin yang efektif tidak menghindari kenyataan yang sulit. Sebaliknya, mereka bertanggung jawab atas keputusannya, mempertahankan optimisme, dan fokus untuk memetakan tindakan baru. Mereka juga membantu orang lain mengatasi perubahan organisasi dan mengatasi masalah dengan cepat, sehingga masalah tidak memburuk dan meningkat.

7.    Mampu memberikan apresiasi dan motivasi bagi karyawan

Memiliki pemimpin berkarakter kuat mampu mendukung karyawan untuk terus menampilkan performa terbaiknya. Pemimpin tersebut akan memberikan imbal balik yang selaras dengan kinerja karyawan. Misalnya memberikan kesejahteraan dan apresiasi terhadap kinerjanya.

2. Disiplin

Disiplin bukan sekadar ditunjukkan dalam ketepatan waktu, melainkan pula komitmen terhadap setiap pekerjaan yang telah direncanakan. Sifat ini akan membantumu lebih fokus dalam mengejar tujuan jangka panjang dan tidak mudah teralihkan oleh gangguan yang bisa menghambat pekerjaan.

3. Menghargai Waktu

Menghargai waktu juga merupakan ciri-ciri etos kerja yang baik. Kamu harus memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk melakukan pekerjaan di kantor agar bisa selesai tepat waktu. Kamu pun perlu melatih etos kerja ini di luar lingkungan kerja, seperti mengatur waktu istirahat, mempelajari keahlian baru, atau mengerjakan pekerjaan tambahan.

4. Inisiatif

Inisiatif berarti kamu tidak ragu menyampaikan pendapat, ide, atau mengutarakan keinginan untuk membantu pekerjaan. Sifat ini tumbuh dari kesadaran untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan dan diri sendiri.

5. Konsisten terhadap Pekerjaan

Memiliki komitmen saja tidak cukup. Kamu perlu meningkatkan konsisten untuk menunjukkan etos kerja. Kekonsistenan yang terus dilatih akan membuat dirimu menjadi pribadi yang tidak pantang menyerah dan mampu mempertahankan prinsipnya dalam bekerja.

6. Mau Menerima Masukan

Dunia kerja memang tidak lepas dari kritik, saran, dan masukan. Kamu perlu menerima dan menyaring semua masukan tersebut sebagai evaluasi dan perkembangan dirimu di dunia karier. Karakteristik etos kerja ini menunjukkan bahwa kamu merupakan orang yang tidak egois dan mau belajar dari orang lain.

7. Mampu Bekerja Sama

Etos kerja yang baik juga terlihat dari kemampuan seseorang ketika bekerja bersama orang lain. Kamu perlu berbesar hati dan mau menerima ide serta masukan dari anggota tim untuk perkembangan tugas yang sedang dikerjakan. Kamu pun bersedia membantu anggota tim lain yang masih kesulitan selama bekerja.

c. Soft Skill

Elfindri, dkk. mengungkapkan soft skill sebagai bentuk keterampilan hidup dalam bermasyarakat, baik itu untuk individu itu sendiri, berkelompok, maupun dengan Sang Pencipta. Dalam hal ini, keterampilan yang dimaksud ialah komunikasi atau interaksi, berbahasa, menata emosional, berkelompok, mempunyai moral dan etika, sikap sopan dan santun, serta keterampilan dalam aspek spiritual.

Adapun kemampuan soft skill mencakup pada hal-hal berikut ini :

1. Leadership Soft Skill

Soft skill kepemimpinan memang sangat diperlukan oleh semua orang. Seorang individu yang memiliki soft skill ini, akan berguna untuk dirinya dalam mengambil keputusan tersulit, bersikap netral dalam menangani berbagai pendapat individu lain. Soft skill kepemimpinan ini tak hanya berkaitan dengan memimpin individu lain, melainkan juga mampu untuk memimpin diri sendiri.

2. Communication Soft Skill

Kemampuan komunikasi adalah hal terpenting yang harus dimiliki semua individu. Bagaimana bisa seorang individu berinteraksi dengan baik dan nyaman dengan individu lain, apabila di dirinya tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Akan percuma bila rasanya mempunyai banyak ide, gagasan, dan pendapat cemerlang, akan tetapi tidak dapat dikomunikasikan secara baik dan tepat. Kemudian, apabila kalian mempunyai soft skill ini, kalian akan tahu waktu yang tepat untuk sekadar berbicara, beropini, ataupun berdebat.

3. Teamwork Soft Skill

Seorang individu yang memiliki kemampuan kerja tim yang baik, tentunya akan berguna dan membantu suatu pekerjaan. Apabila berada di ranah bisnis, kemampuan kerja tim ini kan menjadi kebutuhan utama guna membantu suatu bisnis atau usaha menjadi semakin berkembang. Kemudian, apabila berada di ranah sekolah atau perkuliahan, kemampuan kerja tim ini akan berguna untuk membantu proses pengerjaan suatu tugas sehingga hasilnya menjadi maksimal.

4. Etos Kerja

Biasanya kemampuan etos kerja dimiliki oleh individu dengan dedikasi yang tinggi. Apabila seorang individu memiliki etos kerja, individu itu akan memiliki kemampuan untuk konsisten, tepat waktu, fokus pada pekerjaan, dan dapat mengatur waktu dengan sangat tepat.

5. Good Attitude

Akan percuma rasanya bila segala hard skill dan soft skill yang dimiliki, tidak bersamaan dengan perilaku yang baik (good attitude). Perilaku yang baik akan melindungi kalian dari kesalahpahaman antarsesama, pertentangan, dan segala hal negatif yang dapat menghambat proses pekerjaan.

6. Mampu berpikir kritis

Kemampuan pertama yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah mampu berpikir kritis. Kemampuan ini dapat kamu asah dengan dua cara, yaitu dengan memperbanyak informasi yang kamu miliki dengan membaca buku maupun informasi dari internet dan berdiskusi dengan orang lain.

Memperkaya pengetahuan kamu dengan membaca baik dari buku maupun internet dapat membantu untuk memperkaya kosa kata yang kamu miliki, menambah dan membuka wawasan, serta memperdalam pembelajaran yang kamu miliki tentang sebuah topik.

7. Memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, serta mensintesis informasi

Kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, serta mensintesis sebuah informasi. Hal ini dikarenakan dengan berkembangnya teknologi membuat setiap orang dengan mudah menyebarkan informasi baik itu faktual maupun hoax.

Dengan kemudahan tersebut, seringkali informasi yang tersebar dan kita baca belum tentu terbukti kebenarannya. Dengan memiliki kemampuan ini, kamu bisa memilah dan melihat segala informasi yang ada dengan bijak dan tidak menganggap semuanya benar.

8. Memiliki rasa ingin tahu, kreatifitas, dan inovatif yang tinggi

Kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki rasa ingin tahu, kreatifitas, serta inovatif yang tinggi. Dimana ketiga kemampuan ini saling berkaitan satu sama lain dan harus dimiliki oleh seorang profesional.

Dengan memiliki rasa ingin tahu, seringkali merupakan langkah awal mulanya sebuah kreatifitas serta inovasi bermunculan pada seseorang. Hal ini dikarenakan, dengan memiliki rasa ingin tahu menandakan kamu akan berusaha untuk mencari informasi yang kamu inginkan melalui berbagai cara.

9. Memiliki jiwa kepemimpinan

Kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki jiwa kepemimpinan. Hal ini dikarenakan seringkali beberapa orang tidak suka atau percaya diri menjadi seorang pemimpin. Dimana dalam dunia kerja, seringkali kita dituntut untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang percaya diri dan mampu mengatur keadaan.

10. Mampu beradaptasi terhadap lingkungan baru

Kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang baru. Hal ini dikarenakan kita tidak akan pernah mengetahui apa yang bisa terjadi di kemudian hari.

Seringkali tempat kerja memiliki suasana maupun pola kerja yang berbeda dari kita biasanya, dengan memiliki kemampuan ini, kamu bisa beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang mungkin baru untuk kamu.

11. Mampu bekerja sama serta berkolaborasi

Dengan menjadi orang yang dapat bekerja sama dengan baik dalam sebuah kelompok orang atau tim akan sangat membantu kamu untuk memecahkan masalah yang ada serta menemukan solusi dengan lebih baik dikarenakan banyak sudut pandang berbeda untuk mendiskusikan suatu permasalahan.

12. Memiliki kemampuan networking

Dengan memiliki kemampuan ini, kamu dapat membangun hubungan yang luas yang dalam jangka panjang dapat membantu kamu untuk mencapai tujuan dalam dunia karir. Dengan memiliki networking yang baik, maka akan semakin banyak pula kesempatan maupun peluang yang akan datang ke kamu. Untuk memperluas jaringan kerja bukanlah hal yang sulit, kamu bisa melakukannya kapan dan dimana saja di berbagai kegiatan.

13. Mampu memecahkan masalah atau problem solving

Dimana dalam dunia kerja seringkali seseorang dihadapkan dengan sebuah masalah. Dengan memiliki kemampuan ini, orang tersebut akan mampu menggunakannya untuk mencari solusi yang paling tepat untuk sebuah masalah yang ada dan banyak perusahaan membutuhkan seseorang yang mampu berpikir kreatif maupun kritis dalam mencari sebuah solusi untuk berkembang.

14. Memiliki kecerdasan emosional

Dimana saat ini, para perusahaan seringkali mencari kandidat yang bukan hanya cerdas secara teknis namun juga emosional. Dengan memiliki kemampuan ini, seseorang mampu mengatur emosi di dalam dirinya, seperti perasaan marah, kecewa, senang, sedih, dan masih banyak lagi. Kecerdasan emosional mampu menyesuaikan perasaannya dalam situasi yang tepat.