Menggali Kondisi Sosial dan Psikologi Pegawai IKN

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Jump to navigation Jump to search

Berpindah ketempat yang baru akan mengubah kondisi kebatinan seseorang. Adaptasi terhadap perubahan kondisi sosial di tempat yang baru menjadi hal mutlak yang akan dirasakan. Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dipindahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) akan menghadapi perubahan tersebut. Sebelum pemindahan pegawai dilakukan, mari kita mencoba mencari strategi untuk menggali kondisi sosial dan psikologi pegawai yang akan dipindahkan ke IKN. Hal apa saja yang perlu dipersiapkan oleh ASN yang dipindahkan ke IKN dalam penyesuaian lingkungan kondisi sekitar ?

Kondisi Sosial[edit | edit source]

Kondisi DKI Jakarta dari sudut pandang sosial berbeda dengan kondisi IKN Nusantara. Bagi pegawai DKI yang telah menetap lama di sana sudah matang menghadapi perbedaan segi kultur budaya, bahasa, dan kemajemukan kota metropolitan. Karena biasanya ada hal-hal yang dimaklumi dari satu daerah namun menjadi hal tabu di tempat lain.

Mari kita lihat kondisi sosial ASN yang perlu dipersiapkan sebelum dipindahkan ke IKN, antara lain:

  1. Sosial budaya; pegawai yang akan dipindahkan harus mengetaui budaya lokal yang ada.
  2. Sosial ekonomi, ASN harus menyesuaikan dalam aspek ekonomi berupa tunjangan yang diberikan berupa tunjangan kemahalan, penyesuaian biaya hidup keluarga.

Kondisi Psikologi[edit | edit source]

Disamping perubahan kondisi sosial yang akan dihadapi, persiapan mental pegawai menjadi perhatian penting. Walaupun sejatinya setiap ASN secara etika profesi bersedia ditempatkan dimana saja, nama perlu untuk dipersiapkan dengan matang agar kerja pegawai tersebut memberikan hasil yang maksimal.

  1. Adaptif; dengan dipindahkannya seseorang ketempat kerja yang baru diperlukan adaptasi yang cepat. Pegawai IKN nantinya dapat dilihat dari track record karirnya yaitu telah menempati/mutasi dibeberapa satuan kerja. Hal ini memberikan pengalaman kepada pegawai tersebut dalam adaptasi lingkungan baru
  2. Komunikatif; disamping kemampuan adaptasi yang baik pegawai IKN dituntut memiliki kemampuan komuniasi yang baik. Hal ini digunakan dalam menghadapi budaya kearifan lokal warga. Apabila ia mampu bersikap sopan, ramah tamah dan segala tindakan yang positif maka lingkungan tempat ia berada dapat menerima dengan tangan terbuka.
  3. Akseleratif; diharapkan pegawai IKN memiliki kemampuan akselerasi yang cepat. Bagaimana mereka segera menemukan solusi-solusi dalam menghadapi pekerjaan dan kondisi mental.

Strategi Menghadapi Perubahan Kondisi Sosial dan Psikologi[edit | edit source]

  1. Pegawai yang akan dipindahkan mempelajari kondisi kultur budaya masyarakat di sekitar IKN. Pemerintah pusat memberikankan sosialisasi menggunakan iklan layanan masyarakat. Pegawai yang dipindahkan diberikan introduction time yang digunakan untuk mempelajari kondisi kerja dan lingkungan
  2. Mengeksplorasi kondisi psikologi pegawai; dikhawatirkan menjadi sebuah kecelakaan kerja jika seseorang ditempatkan ditempat yang membuatnya tidak nyaman dalam bekerja.