CORPU ASN Sebagai Solusi Bangkom ASN Milenial
Dalam dunia kerja saat ini, strategi dalam pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan tujuan untuk membentuk karakter yang berkualitas dengan keterampilan, kemampuan dalam bekerja dan loyal terhadap pekerjaan dalam suatu perusahaan ataupun organisasi. Strategi dalam pengembangan sumber daya manusia tidak hanya dilakukan melalui pendidikan namun juga keterampilan. Pelatihan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan mengembangkan individu dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap.[8] Pelatihan sumber daya dilakukan agar individu yang direkrut memiliki kemampuan yang sepadan dengan kinerja yang diampu.
Pengembangan individu bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara pendidikan dan pelatihan PNS yang selanjutnya disebut dengan diklat, diklat sendiri diperuntunkan untuk aparatur negara. Diklat merupakan proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan. Sasaran dari diadakannya diklat ini adalah dengan terwujudnya aparatur yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan jabatan yang di pegang. Selain diklat biasa, dibeberapa lembaga dan organisasi mulai menggunakan Corporate University atau yang biasa disebut CORPU yang merupakan pengembangan diklat biasa. Coorporate University sendiri Menurut Mark Allen dalam bukunya The Corporate University Handbook (2002) definisi CORPU adalah an educational entity that is a strategic tool designed to assist its parent organization in achieving its goals by conducting activities that foster individual and organizational learning, knowledge and wisdom (setiap entitas pendidikan yang merupakan alat strategis yang dirancang untuk membantu organisasi induknya dalam mencapai tujuannya dengan melakukan kegiatan yang mendorong pembelajaran dan pengetahuan kebijaksanaan individu dan organisasi). Oleh karena itu Penggunaan CORPU diperlukan di beberapa lembaga, yang dalam pembelajarannya membutuhkan kegiatan yang ada di CORPU sebagai pengembangan diklat biasa.
Corporate University mulai berkembang di Amerika pada abad 20, sedangkan di Indonesia sendiri CORPU mulai diterima pada tahun 2000 setelah PT Telkom, Pertamina, dan Bank Danamon, memakainya. Untuk akhir dekade ini, instansi pemerintah mulai menerapkan konsep CORPU. Kementerian Keuangan sebagai instansi pertama yang menerapkan konsep CORPU ini memiliki 1 visi dan 5 misi, sehingga Kemenkeu harus memiliki strategi yang berbasis CORPU. Strategi ini digunakan untuk mencapai visi dan misi Kemenkeu dengan mewujudkan link and match antara pembelajaran, pengelolaan, pengetahuan, dan penerapan nilai-nilai dengan target kinerja. Kemenkeu CORPU dijalankan oleh seluruh unit di Kemenkeu dengan BPPK sebagai penggerak utama. Strategi Kemenkeu CORPU merubah fokus Performa Individu dan Performa unit (business). CORPU dalam Kemenkeu menggunakkan pembelajaran yang lebih bervariasi dengan menggunakan secondment, Action Learning, Culture Change, Knowledge Sharing, Community of Practice, Shortcourse. Dalam CORPU pembelajaran ini lebih menerapkan prinsip A.R.I.A yaitu A = Applicable yaitu mudah dipelajari, diajarkan, dan diterapkan. R = Relevant yaitu sesuai kebutuhan, tepat sasaran dan kekinian. I = Impactfull yaitu yang berdampak pada meningkatkan kinerja organisasi dan yang terakhir A = Accecible yaitu mudah diakses dimanapun dan kapanpun
Corporate University menjadi progam yang cukup menjanjikan untuk mengembangkan sumber daya manusia dan organiasi itu. Kesuksesan ini bukan tanpa sebab, karena terdapat beberapa faktor pendukung yaitu dukungan politik dari semua jajaran pimpinan, dukungan anggaran dan juga sinkronisasi antara strategic human capital management, strategic learning and development dan stategic business unit. Diklat maupun Corporate University merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh organisasi atau pun lembaga untuk mengembangkan sumber daya manusianya, terdapat perbedaan diantara diklat dan CORPU.
Perbedaan utama CORPU dengan pelatihan pengembangan yang biasa atau diklat adalah CORPU dirancang untuk menyeleraskan pelatihan dengan inisiatif strategis perusahaan. Sedangkan diklat ataupun pelatihan pengembangan yang biasa cenderung lebih terpusat pada menawarkan kelas pelatihan yang memiliki permintaan tinggi. Selain itu, CORPU pembelajarannya menggunakan e – learning yang digunakan untuk memperkuat pembelajaran, untuk diklat atau pelatihan pengembangan biasa e –
learning digunakan untuk memotong anggaran biaya. Dalam CORPU manajemen ikut secara aktif dalam memberikan pelatihan namun dalam pelatihan biasa manajemen memandang pelatihan sebagai beban biaya. Selain itu dalam pelatihan pengembangan biasa pembelajaraan yang diajarkan merupakan hal yang mendasar dalam pengetahuannya, sedangkan dalam CORPU pembelajarannya sudah direncanakan sejak awal apa yang dibutuhkannya Dapat disimpulkan bahwa CORPU dan diklat memiliki beberapa perbedaan, namun Corporate University lebih unggul dikarenakan penggunaan IT dalam sistemnya sehingga hal tersebut akan lebih efisien dan efektif dalam penerapannya baik dilihat dari tempat, waktu dan aspek lainnya. Maka dari itu dengan Corporate University, dapat memperkuat fokus pembelajaran yang menantang eksekutif perusahaan untuk dapat berfikir bagaimana pembelajaran yang seharusnya diterapkan. Keuntungan menggunakan Corporate University diperkuat dengan adanya keuntungan dalam penggunaan di perusahaan seperti menyediakan model ajeg bagi orang yang mengikutinya, penawaran peluang untuk mengembangkan dan memasarkan nama universitas, logo dll, serta banding dapat dilakukan melalui tim pelatihan secara starategis, pelibatan seluruh eksekutif senior dalam proses pembelajaran serta penurunan perpindahaan karyawan, maksudnya adalah karyawan jauh lebih mungkin untuk tinggal dengan atasan mereka jika pengembangan diri masing-masing disimpan di garis depan