Memperkirakan Kebutuhan SDM Mal Pelayanan Publik Kelas Sulbar Kelompok 4

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Revision as of 21:58, 28 February 2024 by Afrizal (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

KELOMPOK 4 :

BERTHA BILIK

AFRIZAL

SRIE RAHAYU RAMLI

HILLERY OLIVIA

MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN SDM MAL PELAYANAN PUBLIK

1. Metode yang bisa digunaan dalam melakukan prakiraan kebutuhan SDM

FORCATING/PERAMALAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA

Dalam pengembangannya, organisasi  akan membutuhkan sumber  daya manusia yang sesuai,  baik jumlah  maupun kualitasnya. Karyawan yang berlebihan akan dapat membuat sebagian karyawan tidak optimal dalam bekerja. Demikian sebaliknya, jumlah  karyawan yang terlalu sedikit atau tidak mencukupi akan  berakibat pada pekerjaan tidak selesai  sesuai dengan keinginan. Atas dasar ini, penarikan dilakukan sesuai dengan sumber daya manusianya. Maka dari itu kita harus mempelajari Forcating / Peramalan mengenai kebutuhan SDM.

Pada pembahasan ini ada beberapa poin penting diantaranya Pasar SDM, Penggunaan Sistem Informasi SDM dan Teknik Peramalan Kebutuhan SDM

A. Pasar Sumber Daya Manusia

Pasar  input tenaga kerja  atau sering  disebut sebagai  pasar  input sumber  daya manusia,  merupakan  jumlah  penawaran  dan  permintaan  tenaga  kerja  yang diperlukan untuk mendukung proses produksi. Pemanfaatan sumber daya manusia, atau  tenaga  kerja,  bergantung  pada  besar  atau  tidaknya proses  produksi.  Tenaga kerja  juga  menjadi  penentu  kualitas  hasil  produksi,  jika  suatu  perusahaan menginginkan  agar memperoleh  hasil  produksi yang berkualitas,  maka perusahaan tersebut harus menggunakan tenaga kerja yang berkualitas pula.

Dalam mempekerjakan tenaga kerja agar berkualitas ada beberapa factor yang harus di penuhi, diantaranya itu upah kerja, upah kerja ini ialah bukti atau pembalasan jasa terhadap apa yang telah dikerjakan.

B. Penggunaan Sistem Informasi Dalam Perencanaan SDM

Pada pelaksanaannya, organisasi bisnis membutuhkan teknologi informasi untuk memperoleh  informasi  sebagai  dasar  dalam  pengambilan  keputusan.  Dengan meningkatnya teknologi informasi  maka meningkat pulalah  kebutuhan manajemen dalam hal penggunaan informasi  pengolahan data, sehingga berkembanglah  sistem informasi  manajemen.  Salah satu elemen  dari Sistem Informasi manajemen  adalah Sistem Informasi SDM atau Human Resources  Information System (HRIS). HRIS ini dalam bahasa Indonesia adalah sistem informasi sumber daya manusia (SISDM).

Menurut Veithzal Rivai (2009) sistem informasi SDM terbentuk dari berbagai elemen. Setiap elemen harus berfungsi benar agar sistem ini memberikan manfaat bagi perusahaan. Tiga komponen fungsional utama dalam setiap Sistem Informasi SDM itu adalah:

  1. Fungsi Masukan Memasukkan informasi mengenai pegawai ke dalam SISDM.
  2. Fungsi Pemeliharaan Data Setelah data dimasukkan ke dalam sistem nformasi, fungsi pemeliharaan data (data maintenance function) akan memperbaharui dan menambahkan data baru ke dalam basis data yang ada.
  3. Fungsi Keluaran Fungsi yang menghasilkan keluaran yang bernilai tinggi pada user.
  4. Teknik Peramalan Kebutuhan Sumber Daya Manusia

C. Teknik Peramalan Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Teknik atau metode peramalan (Forecasting) merupakan instrument suatu perencanaan. Handoko (1994) menyatakan upaya untuk memperkirakan kebutuhan SDM Dimasa mendatang data dilakukan dengan tekning forecasting.

Ada beberapa teknik atau metode dalam forecasting yang dapat digunakan dalam melakukan peramalan berkaitan dengan penyusunan perencanaan SDM.

  1. Teknik Delphi, Teknik ini menggunakan keahlian sekelompok orang (Biasanya Menejer). Para perencanaan di departemen SDM dalam hal ini berfungsi sebagai penengah, menyimpulkan berbagai pendapat dan melaporkan kesimpulan-kesimpulan dari pendapat-pendapat sekelompok orang tersebut kepada para ahli. Laporan ini kemudian dikaji ulang dengan cara mesurvei ulang. Kegiatan-kegiatan ini diulang sampai para ahli mencapai titik terangnya.
  2. Ekstrapolasi Tingkat dan jenis perubahan yang terjadi di masa lalu digunakan sebagai bahan untuk meramalkan perubahan-perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan datang.
  3. Indeksasi, Indeksasi adalah teknik estimasi kebutuhan SDM, metode ini memperkirakan kebutuhan ketenaga kerjaan di masa depan dengan menandai tingkat perkembangan karyawan dengan indeks.
  4. Analisin statistical, metode analisis dengan memperhitungkan perubahan yang mungkin terjadi sebagai penyebab bergesernya tuntunan terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia.
  5. Analisis anggaran, apabila rencana alokasi anggaran telah didasarkan pada berbagai Teknik peramalan seperti eksploitasi, indeksi dan lain-lainnya, diharapkan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan sudah mendekati kebenaran.
  6. Analisis kegiatan baru, memperhitungkan kebutuhan sdm dengan memperkirakan dengan memperhitungkan perkiraan organisasi dengan situasi yang dihadapi oleh perusahaan dalam menyelenggarakan kegiatan sejenis.
  7. Rancangan berbasis computer, metode peramalan dengan menggunakan serangkaian rumus-rumus matematikal yang secara simulatan menggunakan berbagai Teknik peramalan untuk menghitung kebutuhan SDM.

Apa Itu Trend Analysis ?

Mengutip dari Business Queensland, trend analysis adalah sebuah analisis dengan membandingkan data bisnis dari waktu ke waktu untuk melihat hasil yang konsisten atau tren.

Sehingga, kamu bisa mengembangkan strategi untuk merespons tren tanpa melenceng dari tujuan bisnismu.

Seperti melansir Investopedia, perbandingan tersebut juga digunakan untuk membuat prediksi tentang hal yang akan terjadi di masa depan.

Lebih jauh, variabel data yang digunakan dalam analisis ini mulai dari:

  • pergerakan harga pasar
  • barang baku
  • produk kompetitor
  • harga saham tergantung aspek apa yang ingin kamu analisis dan prediksi

Semakin banyak data yang kamu kumpulkan, maka semakin reliable hasil dan interpretasi analisismu. Alhasil, kamu akan terbantu dalam membuat keputusan atau menyesuaikan strategi bisnis yang sudah ada.

Dengan metode ini, Anda mencatat kebutuhan tenaga kerja dalam kurun beberapa tahun ke belakang, misalnya 5 tahun. Anda dapat menghitung karyawan setiap akhir tahun dan membuat grafik sederhana yang menggambarkan data jumlah karyawan. Dari grafik tersebut dapat diketahui pola/tren jumlah penambahan tenaga kerja dari tahun ke tahun. Dengan berkaca pada data masa lalu, Anda dapat membuat perkiraan kebutuhan tenaga kerja untuk setahun ke depan.

Analisis Tren adalah praktik yang memberi kita kemampuan untuk melihat data dari waktu ke waktu untuk survei jangka panjang. Ini dapat membantu dalam membandingkan skor kuis atau tes (lihat peningkatan pengetahuan selama kursus jika Anda mengelola survei yang sama beberapa kali selama beberapa minggu atau bulan) atau mengidentifikasi tren dalam kumpulan data untuk survei kepuasan yang didistribusikan secara teratur .

Penggunaan Trend Analysis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, trend analysis adalah salah satu metode analisis yang dapat membantumu dalam membuat keputusan bisnis.

Mengutip dari Go Cardless, biasanya analisis tren ini digunakan untuk dua situasi berikut.

1. Analisis investasi

Biasanya, seorang investor menggunakan analisis tren untuk memprediksi perubahan harga saham.

Dari analisis yang dilakukan, investor mengetahui apakah saham yang akan dibelinya memiliki potensi untuk menguntungkan di masa depan.

Hal ini karena seorang investor akan mendapatkan keuntungan lebih besar apabila dia mengikuti tren dibandingkan melawannya.

2. Analisis revenue dan cost

Aspek lain yang biasanya menjadi subjek analisis dari trend analysis adalah revenue dan cost.

Hal ini dilakukan supaya kamu bisa mengetahui apakah ada strategi bisnismu yang perlu diubah.

Sebagai contoh, kamu melihat tren kenaikan harga barang baku produk dan memprediksi bahwa harganya akan terus meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

Dari sana, kamu bisa mempertimbangkan beragam keputusan seperti mencari supplier barang baku baru yang memiliki harga lebih murah atau menaikkan harga produk bagi konsumen.

Baca Juga: Amortisasi: Definisi, Metode, Cara Menghitung, dan Manfaatnya

Jenis-Jenis Trend Analysis

Analisis tren dihitung menggunakan data-data numerik. Sehingga, ketika memasukkan data numerik ke dalam chart, akan terdapat tiga jenis tren.

Seperti mengutip dari Core Signal, berikut adalah tiga jenis trend analysis.

  • Upward trend: Ketika tren dari data terus meningkat dari waktu ke waktu.
  • Downward trend: Ketika pergerakan data dari waktu ke waktu terus menurun.
  • Horizontal trend: Ketika data bergerak secara stagnan dari waktu ke waktu. Dalam tren ini, data bergerak meningkat di satu waktu lalu kemudian turun lagi.

Manfaat Trend Analysis

Manfaat analisis ini tak sebatas membantumu mengetahui tren yang terjadi di tengah masyarakat dan melakukan perubahan strategi bisnis, lho.

Mengutip dari Business Wire, berikut adalah beberapa manfaat lain saat melakukan trend analysis.

1. Membandingkan perusahaan dengan kompetitor

Menggunakan analisis tren, kamu dapat membandingkan performa perusahaanmu dengan dua atau lebih perusahaan kompetitor dalam jangka waktu tertentu.

Kamu pun bisa menggunakannya untuk mengukur seberapa bagus performa perusahaan dibandingkan dengan rata-rata performa perusahaan yang bergerak di industri serupa.

Sehingga, kamu bisa melihat kekuatan dan kelemahan perusahaanmu dibandingkan kompetitor, mengidentifikasi gap, serta membuat perubahan yang diperlukan untuk tetap bersaing.

2. Mengukur performa finansial perusahaan

Salah satu manfaat lain dari trend analysis adalah membantumu mengukur dan membandingkan performa finansial perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Dari sana, kamu bisa membuat keputusan untuk menyesuaikan diri di masa depan dan mengambil langkah yang diperlukan.

Sebagai contoh, jika hasil interpretasi dari analisis tren menemukan penurunan dalam keuntungan per tahun, kamu bisa membuat strategi baru untuk menaikkannya lagi di tahun depan.

3. Memahami posisi likuiditas perusahaan

Manfaat lain yang bisa kamu dapatkan dari analisis tren adalah memahami posisi likuiditas perusahaan dalam jangka waktu pendek.

Sehingga, kamu bisa tahu berapa jumlah aset atau saham yang bisa dilikuidasi tanpa mempengaruhi harga pasarnya.

4. Mengukur posisi profitability perusahaan

Kamu pun bisa mengetahui di mana posisi profitability perusahaan dari waktu ke waktu menggunakan trend analysis.

Hal ini bisa kamu lakukan dengan menggunakan tren finansial lainnya yang berkaitan seperti operating ratio, net profit ratio, dan gross profit ratio.

Baca Juga: Harga Kompetitif: Mengenal Jenis, Plus Minus, dan Cara Menetapkannya

Nah, itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar trend analysis yang dapat berguna bagi pengembangan bisnismu.

Selain analisis tren, kamu bisa mengetahui lebih banyak tentang cara dan tips pengembangan bisnis lainnya di Glints Blog.

Yuk, tambah wawasanmu di bidang business development dengan membaca ragam artikelnya di sini!

Apa itu Ratio Analysis ?

Metode ini merupakan model hitung sederhana dengan membandingkan faktor-faktor terukur yang dipengaruhi oleh tenaga kerja, misalnya pendapatan atau laba usaha. Contohnya: Jumlah karyawan tahun lalu 200 orang, menghasilkan pendapatan tahunan perusahaan Rp200 miliar. Maka rasio 1:1 atau 1 orang:Rp1 miliar. Dengan demikian, jika target pendapatan tahun ini Rp250 miliar, maka perkiraan kebutuhan karyawan baru adalah 50 orang.

Apa itu scenario planning ?

2. Apa Kelebihan dan Kekurangan dari Masing-masing Metode

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Fauzaan. https://www.indonesiana.id/read/155471/peramalan-kebutuhan-sumber-daya-manusia

M. Ichsan Medina. https://glints.com/id/lowongan/trend-analysis-adalah/

Anggita Dwinda, (2023) 9 Metode Menghitung Kebutuhan Tenaga Kerja (Manpower Planning) | Glints for Employers

https://lp2m.uma.ac.id/2022/04/21/analisis-tren-pengertian-kegunaan-dan-kelebihannya/