Menilai SDM yang dimiliki Kelas Sulbar Kelompok 4

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Revision as of 13:46, 27 February 2024 by Srie (talk | contribs) (Created page with "Tugas Perencanaan SDM Kelas Sulbar Kelompok 4 Perencanaan SDM adalah")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

KELOMPOK 4 :

BERTHA BILIK

AFRIZAL

SRIE RAHAYU RAMLI

HILLERY OLIVIA


MENILAI SDM YANG DIMILIKI

9 Indikator Manajemen Sumber Daya Manusia yang Dinilai HRD

Penilaian kinerja atau performance appraisal dilakukan HRD untuk mengukur dan menilai kinerja karyawan di perusahaannya secara berkala. Dengan menetapkan indikator manajemen sumber daya manusia terlebih dahulu, HRD akan lebih mudah melakukan penilaian kinerja karyawan.

Langkah performance appraisal dilakukan untuk memastikan kualitas SDM di perusahaan tetap terjaga secara keseluruhan. Proses penilaian ternyata tidak hanya dilihat sebatas dari kemampuan individu untuk menyelesaikan pekerjaan, namun ada beberapa standar dan indikator lain menjadi poin krusial yang harus terpenuhi.

Nah, dengan mengukur kemampuan dan kinerja karyawan secara individu, HRD akan lebih mudah untuk melihat bagaimana cara kerja mereka di dalam tim. Karena tentu di dalam perusahaan, karyawan tidak dapat bekerja sendiri. Mereka yang memiliki kemampuan dan kualitas SDM yang bagus baik bekerja secara individu dan tim, akan lebih lama bertahan.

Selengkapnya mari kita pahami beberapa indikator manajemen sumber daya manusia yang menjadi dasar penilaian HRD terhadap kinerja karyawan.

Indikator Manajemen Sumber Daya Manusia yang Dinilai

Beberapa indikator dalam manajemen sumber daya manusia berikut ini bisa dijadikan pedoman HRD untuk mengukur serta menilai kinerja karyawan yang baik di perusahaannya.

1. Kualitas Kerja

Kualitas kerja dapat diukur dari bagaimana persepsi karyawan terhadap kualitas hasil pekerjaan yang dilakukannya, apakah optimal atau tidak. Bagaimana cara mengukur kualitas kerja yang baik? Mudah, dengan melihat durasi penyelesaian pekerjaan yang disanggupi oleh karyawan. Artinya, HRD dapat mengukur bagaimana karyawannya dapat menyelesaikan tugas yang dibebankannya secara tepat waktu sesuai instruksi yang diberikan.

Kualitas kerja juga dapat dinilai berdasarkan performance error maupun customer feedback terhadap karyawan tersebut.

2. Tanggung Jawab (Responsibility)

Penilaian SDM yang sangat erat dengan kinerja adalah bagaimana peran karyawan dalam mengambil tanggung jawab. Di perusahaan, setiap hubungan kerja profesional tentu berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang diemban.

Oleh karena itu, setiap karyawan tidak boleh meremehkan indikator manajemen SDM ini sebab tanggung jawab menunjukkan bagaimana kemampuan seseorang dalam menjalankan peran yang dipercayakan. Bagi karyawan yang tidak dapat menempatkan tanggung jawab di dalam perannya, maka dipastikan memiliki performa buruk di perusahaan.

3. Ketepatan Waktu

Dalam penilaian kinerja karyawan, ketepatan waktu berkaitan dengan target atau kegiatan yang berhasil dirampungkan pada awal waktu. Ketepatan waktu juga berhubungan dengan bagaimana cara karyawan dapat memaksimalkan waktu yang diberikan untuk mengoptimalkan kinerja dan kontribusinya kepada perusahaan.

4. Kehadiran atau Presensi Kerja

Aspek lain yang tidak kalah pentingnya sebagai indikator manajemen sumber daya manusia yang berkualitas adalah terkait kehadiran atau presensi kerja. Kita telah mengetahui bahwa setiap perusahaan memiliki sistem kompleks yang sudah dibangun untuk mempermudah bisnis menggaet keuntungan dalam jumlah besar.

Tentunya, tujuan perusahaan ini dapat terwujud salah satunya dengan mengharuskan seluruh karyawannya untuk hadir bekerja. Terkait cuti dan perizinan tidak masuk kerja sudah ada aturannya tersendiri untuk memastikan bisnis tetap dapat berjalan semestinya.

5. Kedisiplinan

Indikator manajemen sumber daya manusia berikutnya adalah penilaian terhadap kedisiplinan karyawan terhadap segala aspek pekerjaan. Dalam konteks ini, karyawan tidak dapat menentukan jam kerja secara sembarangan dan semaunya, karena perusahaan telah membangun sistem untuk mencapai tujuan dan menghasilkan profit.

Jika karyawan suka menunda pekerjaan dan mengulur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, ini dapat merugikan dirinya sendiri maupun pihak lain di perusahaan. Jadi pastikan sebagai karyawan yang mengisi posisi dan peran apa pun di perusahaan, utamakan kedisiplinan yang baik agar bisnis terus berjalan lancar.

6. Kerja Sama (Team Work)

Seperti yang sudah disebutkan beberapa kali, hampir semua perusahaan membangun sistem yang kompleks untuk dapat meraih keuntungan sebesar-besarnya. Sebagai organisasi, perusahaan tentunya merancang distribusi pekerjaan ke dalam beberapa departemen atau divisi. Saat semua karyawan dan tim mampu bekerja sama dan komitmen, maka alur kerja yang diharapkan akan berjalan dengan baik.

Bagi karyawan yang merasa mampu dan terbiasa untuk bekerja sendiri, mulai belajar untuk membangun kerja sama tim yang baik dengan rekan kerja. Mustahil sebuah perusahaan mampu mencapai profit tinggi apabila karyawan dan timnya bekerja sendiri-sendiri tanpa adanya kolaborasi.

7. Inisiatif

Penilaian kinerja terbaik akan didapatkan oleh karyawan yang mempunyai inisiatif tinggi dalam urusan pekerjaannya. Indikator manajemen sumber daya manusia ini diperlukan agar karyawan mampu mengatasi permasalahan yang tiba-tiba muncul. Jika memang profesional, seharusnya karyawan tidak bingung dan gugup untuk menemukan solusi penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.

Cara terbaik untuk mewujudkan inisiatif ini menjadi nyata, setiap anggota tim perlu mengomunikasikan ide dan konsep dalam penyelesaian pekerjaannya. Itulah pentingnya komunikasi dan kerja sama tim untuk merealisasikan inisiatif karyawan terhadap penyelesaian tugasnya.  

8. Karakter Karyawan

Karakter menjadi indikator manajemen sumber daya manusia yang sangat penting untuk dinilai HRD. Setiap karyawan akan dilihat dan dipantau karakter pribadi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Ini termasuk bagaimana karyawan dinilai kuat secara mental dan profesional untuk menjalankan semua aturan perusahaan.

Penilaian karakter juga dapat dengan mudah dilihat dari bagaimana mereka bekerja dalam sistem team work. Perusahaan akan melihat kemampuan sejauh mana karyawan mampu mengatasi semua permasalahan dan tantangan setiap harinya. Nah, karyawan dengan karakter unggul dan tahan banting, biasanya akan lebih lama bertahan.


DAFTAR PUSTAKA

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU.https://lpm.uma.ac.id/9-indikator-manajemen-sumber-daya-manusia-yang-dinilai-hrd/