02 Memperkirakan Kebutuhan SDM Mal Pelayanan Publik
Tugas Kelompok II sesi 5
ALBI
ANTOBAR
RUKMINI
RAHMATIA
JAWAB :
A. Dalam melakukan prakiraan kebutuhan SDM, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan dalam prakiraan kebutuhan SDM:
- Analisis Trend Historis: Metode ini melibatkan analisis data historis terkait dengan kebutuhan SDM di masa lalu untuk memprediksi kebutuhan di masa depan. Dengan melihat tren pertumbuhan organisasi dan perubahan kebutuhan tenaga kerja, organisasi dapat membuat perkiraan yang lebih akurat.
- Metode Rasio Karyawan: Metode ini melibatkan perhitungan rasio antara jumlah karyawan dengan faktor-faktor tertentu seperti omset penjualan, produksi, atau jumlah pelanggan. Dengan menggunakan rasio ini, organisasi dapat memperkirakan jumlah karyawan yang dibutuhkan berdasarkan proyeksi faktor-faktor tersebut.
- Metode Delphi: Metode ini melibatkan pengumpulan pendapat dari sejumlah pakar atau ahli terkait dengan kebutuhan SDM di masa depan. Melalui serangkaian iterasi dan diskusi, metode Delphi dapat menghasilkan perkiraan yang lebih akurat.
- Metode Analisis Pekerjaan: Metode ini melibatkan analisis mendalam terhadap tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang ada dalam organisasi untuk menentukan kebutuhan SDM yang spesifik. Dengan memahami secara detail pekerjaan yang harus dilakukan, organisasi dapat mengidentifikasi kebutuhan keterampilan dan jumlah karyawan yang diperlukan.
- Metode Simulasi Komputer: Metode ini menggunakan model simulasi komputer untuk memprediksi kebutuhan SDM berdasarkan skenario-skenario tertentu. Dengan menggunakan data historis dan parameter-parameter tertentu, simulasi komputer dapat membantu organisasi dalam membuat perkiraan yang lebih akurat.
Dengan menggunakan metode-metode tersebut secara kombinasi atau sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik organisasi, perencanaan kebutuhan SDM dapat dilakukan secara lebih sistematis dan efektif untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi.
B. Kelebihan dan Kekurangan dari Metode tersebut diatas :
a. Analisis trend historis memiliki beberapa kelebihan dalam melakukan prakiraan kebutuhan SDM, di antaranya:
- Mudah Dilakukan: Analisis trend historis relatif mudah dilakukan karena hanya memerlukan data historis dan perhitungan sederhana untuk memprediksi kebutuhan SDM di masa depan.
- Menggunakan Data yang Valid: Analisis trend historis menggunakan data yang valid dan terukur, sehingga dapat memberikan perkiraan yang lebih akurat.
- Mengidentifikasi Tren: Dengan melihat tren pertumbuhan organisasi dan perubahan kebutuhan tenaga kerja di masa lalu, analisis trend historis dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin terjadi di masa depan.
- Menghemat Waktu dan Biaya: Analisis trend historis dapat menghemat waktu dan biaya karena tidak memerlukan pengumpulan data yang rumit atau penggunaan metode yang kompleks.
- Mudah Dipahami: Analisis trend historis mudah dipahami oleh berbagai pihak dalam organisasi, termasuk manajemen dan karyawan, sehingga dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif.
Dengan menggunakan analisis trend historis, organisasi dapat memperkirakan kebutuhan SDM di masa depan dengan lebih akurat dan efisien. Namun, perlu diingat bahwa analisis trend historis hanya dapat memberikan perkiraan yang terbatas dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi kebutuhan SDM di masa depan. Oleh karena itu, analisis trend historis sebaiknya digunakan bersamaan dengan metode-metode lain untuk memperoleh perkiraan yang lebih komprehensif dan akurat.
b. Meskipun memiliki kelebihan, analisis trend historis juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan, di antaranya:
- Tidak Memperhitungkan Perubahan Eksternal: Analisis trend historis cenderung tidak memperhitungkan perubahan eksternal yang dapat mempengaruhi kebutuhan SDM di masa depan, seperti perkembangan teknologi, perubahan regulasi, atau perubahan pasar.
- Tidak Fleksibel: Analisis trend historis cenderung kurang fleksibel dalam mengakomodasi perubahan mendadak atau situasi yang tidak terduga yang dapat memengaruhi kebutuhan SDM.
- Asumsi Stabilnya Tren: Analisis trend historis didasarkan pada asumsi bahwa tren di masa lalu akan terus berlanjut di masa depan, namun hal ini tidak selalu terjadi karena lingkungan bisnis yang dinamis.
- Keterbatasan Data Historis: Analisis trend historis tergantung pada kualitas dan kuantitas data historis yang tersedia. Jika data historis tidak lengkap atau akurat, maka perkiraan kebutuhan SDM juga dapat menjadi tidak akurat.
- Kurangnya Prediksi Inovasi: Analisis trend historis cenderung kurang mampu memprediksi inovasi baru atau perubahan paradigma yang dapat memengaruhi kebutuhan SDM di masa depan.Dengan memahami kekurangan-kekurangan tersebut, organisasi dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi keterbatasan analisis trend historis dengan menggunakan metode-metode lain yang lebih komprehensif dan adaptif dalam melakukan prakiraan kebutuhan SDM. Kombinasi berbagai metode prakiraan akan membantu organisasi untuk membuat perkiraan yang lebih akurat dan relevan dengan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis.