Perencanaan Sumber Daya Manusia Dalam Lingkup Transportasi Kota (PT.JakLingko Indonesia)

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Revision as of 19:57, 26 February 2024 by Nurul (talk | contribs) (Created page with "Ditulis oleh Musrif Asni dan Nurul Febriyanti Transportasi merupakan komponen penting dalam mobilitas suatu wilayah yang mempengaruhi berbagai bidang seperti ekonomi dan sosi...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Ditulis oleh Musrif Asni dan Nurul Febriyanti

Transportasi merupakan komponen penting dalam mobilitas suatu wilayah yang mempengaruhi berbagai bidang seperti ekonomi dan sosial. Namun, dampak positif transportasi juga diimbangi dengan kemacetan yang dapat mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut. Kemacetan terjadi ketika mobil yang melebihi kapasitas rute yang aman, dan mempunyai dampak langsung terhadap berbagai bidang di wilayah tersebut. Transportasi publik semakin hari semakin berkembang, seperti bajaj, kereta api, angkot, busway atau Transjakarta, MRT, hingga LRT. Adanya layanan transportasi publik yang baik, diharapkan dapat mengurangi angka kemacetan di wilayah perkotaan.

Pemerintah DKI Jakarta gencar mempromosikan penggunaan angkutan umum guna meningkatkan minat masyarakat terhadap transportasi publik untuk mengurangi kemacetan melalui kebijakan-kebijakannya, salah satunya yaitu menciptakan sistem pembayaran transportasi yang terintegrasi yaitu JakLingko (Nugrahani Salafi, 2020).

Sistem integrasi JakLingko meliputi layanan armada yang dijalankan oleh PT Transjakarta, seperti BRT (Metrotrans dan Minitrans, dan non-BRT (Miktrotrans). Juga transportasi berbasis rel seperti MRT Jakarta dan LRT Jakarta.

JakLingko mulai dicanangkan pada 15 Juli tahun 2020 lalu oleh Gubernur DKI Jakarta, menteri BUMN RI dan Menteri Perhubungan. Pergub DKI Jakarta Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penugasan Kepada BUMD untuk menyelenggarakan Sistem Integrasi Pembayaran Antar Moda Transportasi menjadi dasar pembentukan sistem tersebut. JakLingko mengintegrasikan beberapa transportasi umum berbasis rel dan darat di antaranya MRTLRT, Commuter serta bis besar, medium dan kecil Transjakarta.

Mikrotrans merupakan salah satu varian armada Transjakarta berbentuk seperti angkot yang ditransformasi Pemprov DKI Jakarta agar terkoneksi dengan transportasi publik lainnya. Mikrotrans melayani 83 rute dan membentang di sepanjang Jakarta. Mikrotrans hadir agar masyarakat semakin mudah menjangkau angkutan umum dari rumah atau kantor sehingga dapat beralih menggunakan angkutan umum saat beraktivitas.

Menyusun perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dibidang transportasi memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Dengan menyusun perencanaan SDM yang komprehensif, BUMD di bidang transportasi dapat memastikan bahwa mereka memiliki karyawan yang berkualitas dan terampil untuk mencapai tujuan bisnis mereka serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam layanan transportasi. Langkah-langkah untuk menyusun perencanaan SDM yang efektif yakni : 1. Menganalisis kebutuhan SDM; 2. Penyusunan struktur organisasi ; 3. Perekrutan dan seleksi SDM ; 4. Pelatihan dan pengembangan SDM ; 5. Evaluasi kinerja dan penghargaan kinerja SDM ; 6. Melakukan manajemen talenta ; 7. Manajemen kinerja dan pengembangan karir; 8. Melakukan evaluasi dan pemantauan.


Bagaimana Menganalisis Kondisi Kepegawaian Eksisting? Menganalisis kondisi kepegawaian eksisting suatu perusahaan melibatkan evaluasi berbagai aspek terkait karyawan, manajemen sumber daya manusia, dan kebutuhan perusahaan.

Langkah yang dapat diambil dalam menganalisis kondisi kepegawaian suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Memahami Struktur Organisasi Perusahaan tersebut Mulailah dengan memahami struktur organisasi perusahaan transportasi. Ini termasuk tingkat hierarki, departemen, dan bagaimana pekerjaan terorganisir.

2. Mengevaluasi Karyawan saat ini Tinjau data tentang jumlah karyawan, posisi, tingkat keterampilan, dan pengalaman mereka. Analisis apakah kebutuhan perusahaan saat ini terpenuhi dengan jumlah dan keterampilan yang dimiliki karyawan.

3. Meninjau Kinerja Karyawan Evaluasi kinerja karyawan termasuk produktivitas, kualitas kerja, kehadiran, dan tingkat kepuasan kerja. Ini dapat memberikan wawasan tentang efektivitas operasional perusahaan dan kualitas manajemen sumber daya manusia.

4. Menganalisis Kebutuhan Tenaga Kerja Masa Depan Tinjau proyeksi pertumbuhan perusahaan, perubahan teknologi, dan tren industri yang dapat memengaruhi kebutuhan tenaga kerja di masa depan. Identifikasi keterampilan dan kepemimpinan yang akan diperlukan.

5. Mengevaluasi Kebijakan dan Program Karyawan Tinjau kebijakan dan program yang ada terkait dengan perekrutan, pelatihan, pengembangan karyawan, dan manfaat karyawan. Evaluasi apakah mereka mendukung tujuan perusahaan dan memenuhi kebutuhan karyawan.

6. Survey Karyawan dan Umpan Balik Lakukan survei karyawan dan temui karyawan untuk mendapatkan umpan balik tentang kondisi kepegawaian, kepuasan kerja, dan masalah yang dihadapi.

7. Melakukan Perbandingan dengan Industri Bandingkan kondisi kepegawaian perusahaan dengan standar industri dan pesaing. Ini dapat memberikan wawasan tentang keunggulan kompetitif atau kelemahan yang perlu diperbaiki.

8. Mengevaluasi Kebijakan Kompensasi dan Manfaat Tinjau kebijakan kompensasi dan manfaat untuk memastikan bahwa mereka adil, kompetitif, dan mendorong karyawan untuk berkinerja tinggi.

9. Melakukan Rekomendasi Perbaikan dan Implementasi Berdasarkan analisis, buat rekomendasi untuk perbaikan dalam manajemen sumber daya manusia dan implementasikan perubahan yang diperlukan.

Mengapa Kondisi Eksisting dari Kepegawaian perlu Dianalisis? Analisis kondisi kepegawaian merupakan langkah krusial untuk memastikan kelancaran operasional dan mencapai tujuan perusahaan. Menganalisa kondisi kepegawaian di PT. JakLingko merupakan alat yang penting untuk memahami kekuatan dan kelemahan SDM, meningkatkan perencanaan SDM, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, dan memperkuat budaya perusahaan. Dengan melakukan analisis ini secara berkala, tim SDM dapat memastikan bahwa PT. JakLingko memiliki workforce yang kompeten, termotivasi, dan siap untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun tujuan utama dari analisis kepegawaian adalah : 1. Memahami Kekuatan dan Kelemahan SDM:

 Mengetahui Kesenjangan Keterampilan: Analisis ini membantu mengidentifikasi kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki karyawan saat ini dengan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan.  Menilai Kinerja Karyawan: Dengan menganalisis kinerja karyawan, tim SDM dapat mengidentifikasi karyawan yang berkinerja tinggi dan yang membutuhkan pelatihan atau pengembangan tambahan.  Mengevaluasi Motivasi dan Kepuasan Kerja: Analisis ini membantu tim SDM memahami tingkat motivasi dan kepuasan kerja karyawan, yang dapat memengaruhi produktivitas dan retensi karyawan.

2. Meningkatkan Perencanaan SDM:

 Membuat Perkiraan Kebutuhan SDM: Analisis kondisi kepegawaian membantu tim SDM memperkirakan kebutuhan SDM di masa depan berdasarkan proyeksi pertumbuhan perusahaan, perubahan teknologi, dan tren industri.  Mengembangkan Program Rekrutmen dan Seleksi: Dengan memahami profil karyawan yang ideal, tim SDM dapat mengembangkan program rekrutmen dan seleksi yang lebih efektif untuk menarik talenta terbaik.  Merencanakan Program Pengembangan dan Pelatihan: Analisis ini membantu tim SDM merancang program pelatihan dan pengembangan yang tepat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas:

 Mengidentifikasi Ketidakseimbangan Penempatan Karyawan: Analisis ini membantu tim SDM mengidentifikasi ketidakseimbangan penempatan karyawan di berbagai departemen dan divisi.  Meningkatkan Manajemen Kinerja: Dengan menganalisis kinerja karyawan, tim SDM dapat memberikan feedback yang konstruktif dan membantu karyawan mencapai target mereka.  Mengembangkan Program Penghargaan dan Pengakuan: Analisis ini membantu tim SDM merancang program penghargaan dan pengakuan yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan retensi karyawan.


4. Meningkatkan Kepatuhan terhadap Regulasi:

 Memastikan Kepatuhan terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan: Analisis kondisi kepegawaian membantu tim SDM memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku.  Mengelola Risiko SDM: Analisis ini membantu tim SDM mengidentifikasi dan mengelola risiko SDM, seperti diskriminasi, pelecehan, dan praktik ketenagakerjaan yang tidak adil.

5. Memperkuat Budaya Perusahaan:

 Memahami Nilai-Nilai dan Keyakinan Karyawan: Analisis ini membantu tim SDM memahami nilai-nilai dan keyakinan karyawan, yang dapat membantu membangun budaya perusahaan yang kuat.  Meningkatkan Komunikasi dan Keterlibatan Karyawan: Dengan menganalisis tingkat kepuasan dan engagement karyawan, tim SDM dapat merancang program untuk meningkatkan komunikasi dan keterlibatan karyawan.  Mengembangkan Program Diversity and Inclusion: Analisis ini membantu tim SDM mengembangkan program diversity and inclusion untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah bagi semua karyawan.

Untuk Menggambarkan Kondisi Kepegawaian Eksisting, Data Mengenai Apa Saja yang Perlu Dikumpulkan dan Mengapa Data Itu Penting? Untuk menggambarkan kondisi kepegawaian eksisting pada sebuah perusahaan, terkhusus dibidang transportasi perkotaan, ada beberapa data yang perlu dikumpulkan, yakni sebagai berikut : 1. Data Demografi:  Usia: Untuk mengetahui distribusi usia karyawan dan merencanakan program pengembangan dan pelatihan yang sesuai.  Jenis Kelamin: Untuk mengetahui kesetaraan gender dalam workforce dan memastikan tidak ada diskriminasi.  Pendidikan: Untuk mengetahui tingkat pendidikan karyawan dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.  Pengalaman Kerja: Untuk mengetahui pengalaman kerja karyawan dan menempatkan mereka pada posisi yang tepat.

2. Data Kinerja:  Penilaian Kinerja: Untuk mengetahui kinerja individual karyawan dan memberikan feedback yang konstruktif.  Tingkat Absensi: Untuk mengetahui tingkat kehadiran karyawan dan mengidentifikasi potensi masalah.  Tingkat Turnover: Untuk mengetahui tingkat perputaran karyawan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkannya.

3. Data Kepuasan Kerja:  Survei Kepuasan Kerja: Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaan mereka dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.  Tingkat Motivasi: Untuk mengetahui tingkat motivasi karyawan dan meningkatkan engagement mereka.  Tingkat Stres: Untuk mengetahui tingkat stres karyawan dan memberikan program bantuan yang diperlukan.

4. Data Lainnya:  Data Gaji dan Tunjangan: Untuk mengetahui struktur gaji dan tunjangan karyawan dan memastikan kesetaraan gaji.  Data Kesehatan dan Keselamatan: Untuk mengetahui kondisi kesehatan dan keselamatan karyawan dan memastikan lingkungan kerja yang aman.  Data Keberagaman dan Inklusi: Untuk mengetahui tingkat keberagaman workforce dan memastikan tidak ada diskriminasi.

Dengan Memperhatikan Perkembangan Teknologi Dibidang Transportasi Perkotaan, Perkiraan Pegawai Dengan Keterampilan Apa Saja yang Diperlukan di Masa Mendatang? Perkembangan teknologi dibidang transportasi perkotaan akan membawa perubahan signifikan pada jenis pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Dengan memiliki keterampilan yang tepat, pegawai di bidang transportasi perkotaan akan dapat memainkan peran penting dalam membangun masa depan transportasi yang lebih cerdas, lebih efisien, dan lebih berkelanjutan. Adapun keterampilan yang diperkirakan akan dibutuhkan oleh pegawai di bidang transportasi perkotaan: 1. Keterampilan Teknis:  Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning: Pemahaman tentang AI dan machine learning akan menjadi penting untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem transportasi cerdas, seperti autonomous vehicle dan sistem manajemen lalu lintas yang adaptif.  Cybersecurity: Keamanan siber akan menjadi semakin penting untuk melindungi sistem transportasi dari serangan siber.  Robotika dan Otomasi: Pemahaman tentang robotika dan otomasi akan dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem transportasi otonom.  Teknologi Blockchain: Teknologi blockchain dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan dan transparansi sistem transportasi.  Internet of Things (IoT): IoT akan digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti sensor dan kamera, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem transportasi.

2. Keterampilan Non-Teknis:  Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis: Kemampuan untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis akan menjadi penting untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul di bidang transportasi perkotaan.  Komunikasi dan Kolaborasi: Kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain akan menjadi penting untuk bekerja dalam tim multidisiplin dan untuk membangun hubungan dengan pemangku kepentingan.  Kemampuan Beradaptasi dan Belajar: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren baru akan menjadi penting untuk tetap relevan di bidang transportasi perkotaan.  Kreativitas dan Inovasi: Kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif akan menjadi penting untuk mengembangkan solusi baru untuk masalah transportasi perkotaan.  Keterampilan Interpersonal: Kemampuan untuk membangun hubungan dan bekerja sama dengan orang lain akan menjadi penting untuk memberikan layanan pelanggan yang baik. Selain itu, pegawai dibidang transportasi perkotaan di masa depan juga perlu memiliki: 1. Pengetahuan tentang sistem transportasi: Pemahaman tentang berbagai moda transportasi dan bagaimana mereka saling terhubung akan menjadi penting untuk mengembangkan dan mengelola sistem transportasi yang terintegrasi.

2. Pengetahuan tentang kebijakan publik: Pemahaman tentang kebijakan publik yang terkait dengan transportasi akan menjadi penting untuk mengembangkan dan menerapkan solusi transportasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan: Pegawai di bidang transportasi perkotaan akan sering bekerja di bawah tekanan, seperti saat terjadi kemacetan atau kecelakaan.