SDMA Unggul, Indonesia Maju: Merencanakan pengembangan kompetensi pegawai.
oleh Dwi sri handayani&Ine wahyuni
Pegawai adalah seorang pelaksana, pelayan dan pemersatu, untuk itu diperlukan SDMA yang unggul. Unggul yang di maksud ASN harus memliki core values yang sama. pada tanggal 27 juli 2021 Presiden Republik Ondonesia telah meluncurkan core values ASN BerAKHLAK akronim dari Berorentasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
Mengingat hal tersebut Perencanakan Pengembangan kompetensi pegawai perlu dilaksankan sebagaimana tertuang dalam UU ASN No 5 tahun 2014. Pengembanga Kompetensi dilaksanakan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan. Pengembangan pendidikan dilaksanakan melalai pemberian tugas belajar, sedangkan pengembangan pelatihan dilakukan melalui pelatihan klasikal (proses pembajaran dilakukan tatap muka dalam kelas melalui pelatihan, kursus, seminar dan penataran) dan Pelatihan non klasikal (e learning, bimbingan tempat kerja, pelatihan jarak jau, magang dan pertukaran antra pns dan pegawai swasta).
Dari dua pelaksanaan pengembangan kompetensi menurut penulis yang paling efektif pelaksanaan pengembangan yaitu pelatihan non klasikal fokus pada metode e lerning dan bimbingan ditempat kerja. Di era revolusi industri 4.0. e lerning muda diakses dan menggunakan tegnologi secara otomatis pegawai akan terupdate dengan kemajuan tegnologi, pembelajaran dapat dilakukan jarak jau, hemat anggaran. ditambah dengan kondisi saat ini dimana alokasi anggaran perunit organisasi terjadi pengurangan hampir diseluruh organisasi pemerintahan.
Metode Pembelajaran ditempat Kerja, Sejalan dengan itu hasil survei Learning menemukan bahwa 68% pegawai lebih menyukai belajar di tempat kerja (Linkedin 2018).
Mrtode pembelajarn temapat kerja menggunakan metode coaching dan metoring
MANFAAT PEMBELAJARAN DI TEMPAT KERJA
• Efisiensi anggaran pengembangan kompetensi karena lebih banyak pegawai yang dapat dikembangkan kompetensinya dengan jumlah anggaran yang ada
• Waktu kerja produktif lebih banyak karena pegawai tidak perlu selalu meninggalkan pekerjaan selama proses pembelajaran
• Hasil pembelajaran lebih aplikatif karena pegawai belajar sambil mengerjakan pekerjaan yang nyata
• Lebih efektif dalam memenuhi kesenjangan kompetensi karena didasarkan pada kebutuhan nyata organisasi atau pegawai
• Dapat memperoleh pengakuan secara formal dalam sistem pengembangan kompetensi ASN.
• Mendorong terwujudnya organisasi pembelajar atau dalam wujud yang lebih eksplisit Corporate University yang menganut model pembelajaran terus menerus karena kesempatan pegawai untuk belajar di tempat kerja senantiasa terbuka, baik secara khusus dan tersendiri maupun untuk lebih memantapkan apa yang sudah didapatkan melalui pembelajaran di pusat Diklat.
Pelaksanaan sistem pelatiha ASN yang selama ini belu sep
Sumber
https://jdih.maritim.go.id/cfind/source/files/surat-edaran/se-menpanrb-no.-20-tahun-2021.pdf
Muhammad Firdaus, Pedoman Pembelajaran ditempat kerja, LAN RI
SDMA Unggul, Indonesia Maju: Merencanakan pengembangan kompetensi pegawai. Seperti apa metode dan praktek perencanaan pengembangan kompetensi SDM yang baik untuk memastikan organsasi pemerintah atau organisasi swasta memiliki pegawai yang kemampuannya terus menerus ter-update untuk menghadapi dinamika perkembangan teknologi pada era Revolusi Industri 4.0? Bagaimana dukungan sistem pelatihan ASN yang ada? Kurikulum? Metode? Teknologi pendukung?
125.162.209.206 14:10, 21 March 2023 (WIB)