Reaksi Sektor Publik terhadap Tantangan Revolusi Industri 4.0

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Revision as of 00:53, 21 March 2023 by 114.125.189.112 (talk) (Tantangan Revolusi Industri 4.0)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Ketua Ecxecutif World Economic Forum (WFE), Klaus Schwab di Tahun 2016 memperkenalkan Revolusi Industry 4.0 , sebuah revolusi yang akan mengubah hidup dan sistem kerja manusia. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berbagai terobosan teknologi yang muncul diberbagai bidang seperti artificial intelejensi, (AI), robotic, nano teknologi, Bioteknologi, ilmu material, penyimpanan energy dan komputasi quantum, dan lainnya Salah satu problem yang dibicarakan dan diprediksi dengan kehadiran terobosan teknologi di era industry 4.0 tersebuut adalah keadaan manusia yang mulai tereliminir dengan kehadiran teknologi. (Muhammad, 2022) Masuknya era digital Revolusi Industri 4.0 dan kejadian pandemi COVID-19 telah menunjukkan pentingnya digitalisasi sistem pelayanan di sektor publik. Pemberlakuan work from home dan work from anyway diharapkan dapat memudahkan pekerjaan di beberapa tempat pelayanan publik. Keadaan ini memaksa setiap aparatur harus mampu beradaptasi serta bekerja multi tasking guna memenuhi tujuan organisasi dan tentunya memenuhi harapan masyarakat dalam pelayanan. Kehadiran Revolusi Industri 4.0 yang ada saat ini tidak serta merta di ikuti oleh kemampuan aparatur itu sendiri karena terdapat kesan belum mapu memadukan perangkat teknologi yang ada sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Hal ini merupakan tantangna bagi aparatur itu sendiri dalam memberikan manfaat bagi layanan yang diberikan. Dimana seharusnya dengan adanya Revolusi Industry 4,0 dapat memangkas waktu kerja. Saat ini mungkin pernah kita alami bersama bagaimana untuk mengakses sebuah data di satu instansi pemerintah untuk menyusun rancangan sebuah penelitian harus melalui mekanisme birokrasi, padahal jika memanfaatkan teknologi yang ada tanpa harus melalui proses birokrasi tadi semua dapat diakses dengan ketersediaan layanan internet. Hal serupa akan kita temukan jika memasuki laman website instansi pemerintah kadang masih ditemukan beberapa informasi yang seharusnya diupdate karena adanya beberapa perubahan , belum mengalami pembaharuan dari sini mungkin menjadi tantangan kita bahwa revolusi industry yang terjadi masih butuh proses panjang untuk diadaptasi. Berangkat dari persoalan diatas dapat menjadi renungan bagi kita semua, betapa pentingnya perkembangan teknologo revolusi industry 4.0 harus dapat segera diselaraskan dengan sumber daya manusia yang ada