PERAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI 4.0
Konsep Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya, tidak hanya industri, seluruh lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum dari sistem ini. Revolusi industri secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali, dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang keempat. Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti ada jutaan pekerjaan lama menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul. Lebih detilnya kita harus lihat di setiap revolusi industri, tapi kasarnya adalah, beberapa hal yang semula begitu sulit, begitu lama, begitu mahal dalam proses produksi mendadak jadi mudah, cepat, dan murah. Definisi mengenai Industri 4.0 beragam karena masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Kanselir Jerman, Angela Merkel (2014) berpendapat bahwa Industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Schlechtendahl dkk (2015) menekankan definisi kepada unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yaitu sebuah lingkungan industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain. Semakin majunya teknologi industri di era globalisasi ditandai dengan adanya berbagai bentuk dan juga inovasi. Salah satunya adalah teknologi nano dalam konsep industri 4.0 yang merupakan revolusi era digital. Awal mulanya terjadi di Jerman pada tahun 2011. Pemahaman sederhananya adalah era kemajuan industri yang canggih dan dapat meningkatkan produktivitas kerja, di waktu yang bersamaan, Industri 4.0 yang selalu mengedepankan teknologi robotik akan memiliki dampak yang besar terhadap peluang kerja bagi manusia. Dapat kita bayangkan jika lapangan kerja sudah tidak bisa diisi oleh manusia. Seluruh pekerjaan digantikan oleh teknologi dan juga tenaga robot yang dinilai lebih efisien dan juga efektif. Nilai produktivitasnya pun lebih tinggi dibandingkan dengan tenaga manusia. Dilihat dari sisi peluang, perusahaan dapat bersaing dan juga berkembang apabila mampu memanfaatkan kesempatan dan situasi di era digital ini. Baik itu perusahaan kecil,menengah, ataupun besar yang mampu membuka peluang persaingan secara sehat di era digital. Indonesia dalam Teknologi Industri 4.0 Di Indonesia, perkembangan Industry 4.0 sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian, agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain di bidang industri, Indonesia juga harus mengikuti tren. “Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama, sejumlah sektor industri nasional telah siap memasuki era Industry 4.0. Beberapa di antaranya seperti industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman. Di saat menghadapi revolusi industri 4.0, Negara kita Indonesia melakukan gerakan percepatan visi nasional agar nantinya Indonesia bisa masuk ke dalam 10 negara ekonomi unggul di dunia. Untuk saat ini indonesia sedang berusaha untuk menerapkan konsep digitalisasi secara tepat guna yang ditandai dengan adanya pembangunan beberapa manufaktur yang dapat membantu untuk persaingan global 1. Sumber Daya Manusia yang memiliki ilmu dan wawasan yang mampu bersaing dengan kebutuhan pasar global adalah solusi utama. Dalam hal ini yang bertanggung jawab mempersiapkan generasi muda sejak tingkat sekolah dasar dan juga menengah untuk memahami era digital adalah pemerintah. Tentunya sistem pendidikan juga harus diubah untuk mencapai tujuan sesuai dengan konsep yang direncanakan. 2. Sumber Daya Manusia yang memiliki keterampilan kerja berdasarkan teknologi informasi harus diarahkan oleh pemerintah sejak usia muda. Agar mereka belajar tentang teknologi berdasar hobi dan minat untuk menghadapi era persaingan di dunia kerja di masa mendatang. 3. Sumber Daya Manusia yang memiliki semangat kuat yang kompetitif. Pada era global,merupakan era persaingan bebas dalam dunia kerja. Persaingan itu terjadi antara sesama manusia dan juga dengan tenaga mesin canggih. Tetapi dari ketiga hal tersebut bukan berarti manusia tidak dibutuhkan lagi. Pengetahuan dan juga wawasan, serta keterampilan kerja yang dimiliki manusia beserta tingkat kemampuan mereka dalam bidang digital, mampu mengatasi masalah mesin tersebut. Peran Sumber daya Manusia Dalam Perkembangan Teknologi Industri 4.0 Sejak tahun 2011 kita telah memasuki Industry 4.0. Industri yang sering juga disebut sebagi era digitalisasi. Seluruh aspek kehidupan dituntut untuk bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan jaman tersebut. Di dalam organisasi penyesuaian diri dilakukan dengan mengubah proses manual ke platform digitan yang komrehensif. Sumber daya manusia yang merupakan salah satu factor kunci dalam menghadapi perkembangan tekonologi digital tersebut tidak terlepas dari dampak perkembangan tersebut. Oleh karena itu par praktisi yang bergerak di bidang sumber daya manusia harus mampu membuat satu system yang mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan memiliki ketrapilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global. Seorang praktisi adalah pelaksana yang menjalankan bidang yang menjadi tanggungjawabnya yang dipercayakan perusahaan. Seorang praktisi di bidang SDM ia dipercaya menangani fungsi manajemen sumber daya manusia serta dipercaya juga untuk menangani permasalahan perburuhan dan hubungan industrial, ahli pada fungsi spesialisnya mulai dari perencanaan hingga pengembangan sumber daya manusia serta menjalankan peran baru sebagai jawaban atas tuntutan sebagai mitra strategis bagi pimpinan perusahaan/organisasi. Fungsi Pada era Industri 4.0 fungsi MSDM menjadi semakin strategis dan penting di organisasi bisnis sehingga memerlukan system pengembangan praktisi MSDM yang lebh komrehensif, terstruktur, terukur dan terstandarisasi. Dalam konteks di atas peranan strategi Sumber Daya Manusia di era digitalisasi industri 4.0 dijabarkan dalam 3 hal berikut, yakni: 1. Seiring berkembangnya globalisasi ekonomi seperti perdagangan bebas, persaingan Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang nantinya memudahkan mereka dalam bekerja di perusahaan multinasional tanpa ada batasan status kewarganegaraan. 2. Mengingat teknologi mesin dan robot tetap perlu dikontrol oleh manusia, karena teknologi mesin ataupun robot tersebut adalah ciptaan atau hasil inovasi dari manusia. Maka Sumber Daya Manusia yang memiliki keterampilan kinerja yang bagus akan dapat mengekspresikan kemampuannya dalam hal ini. 3. Dengan kemajuan dunia industri Sumber Daya Manusia yang kreatif dan juga memiliki semangat tinggi dalam bekerja dan membuat inovasi baru untuk pengembangan dan pembinaan teknologi terbaru yang dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi Sumber Daya Manusia Lainnya yang siap bersaing untuk direkrut sesuai kriteria yang diperlukan oleh suatu perusahaan multinasional. Maka dari itu, mari kita persiapkan diri untuk bertindak secara maksimal dalam menghadapi era digitalisasi ini agar tidak ada kata terlambat untuk membangun dan mengembangkan Sumber Daya Manusia yang cerdas dan juga berkarakter. Karena kita tidak dapat mengelak dari semua itu dan kita harus beradaptasi agar bisa ikut berjuang di era digital yang akan mempengaruhi perkembangan teknologi di era digital kini dan nanti.