Urgensi Pengembangan Sumber Daya Manusia Merespons Revolusi Industri 4.0.
Revision as of 13:59, 28 February 2023 by 182.1.183.133 (talk) (Created page with " Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi bagi masyarakat khususnya generasi milenial. Kemajuan ilmu pengetahuan dan te...")
Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi bagi masyarakat khususnya generasi milenial. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi industri juga diikuti dengan implikasi lain seperti pengangguran, kempetisi manusia vs mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi. Untuk menjawab tantangan tersebut, hal yang paling harus diperhatikan adalah Sumber Daya Manusia.
Menurut Prof Dwikorita Karnawati (2017), revolusi industri 4.0 dalam lima tahun mendatang akan menghapus 35% persen jenis pekerjaan. Dan bahkan pada 10 tahun yang akan datang jenis pekerjaan yang akan hilang bertambah menjadi 75%. Hal ini diakibatkan pekerjaan yang selama ini diperankan oleh manusia setahap demi setahap telah dapat digantikan oleh teknologi digitalisasi program. Dampaknya, proses produksi menjadi lebih cepat dan dapat dikerjakan lebih mudah, proses pendistribusian dimungkinkan secara masif dengan keterlibatan manusia yang minim. Di Amerika Serikat, misalnya, dengan berkembangnya sistem online perbankan telah memudahkan proses transaksi layanan perbankan. Akibatnya, 48.000 teller bank harus menghadapi pemutusan hubungan kerja karena alasan efisiensi.
Namun demikian, bidang pekerjaan yang berkaitan dengan keahlian Komputer, Matematika, Arsitektur dan Teknik akan semakin banyak dibutuhkan. Bidang-bidang keahlian ini diproyeksikan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mengandalkan teknologi digital. Situasi pergeseran tenaga kerja manusia ke arah digitalisasi merupakan bentuk tantangan yang perlu direspon oleh pendidik. Tantangan ini perlu dijawab dengan peningkatan kompetensi pendidik maupun anak didik terutama penguasaan teknologi komputer, keterampilan komunikasi, kemampuan bekerjasama secara kolaboratif, dan kemampuan untuk terus belajar dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.
Inovasi dan kemajuan di mana-mana dipimpin oleh kemunculan kuat bidang seperti Kecerdasan Buatan, Robotika, halaman internet, kendaraan robot, bioteknologi, nanoteeknologi, pencetakan 3-D, ilmu material, komputasi quantum, dan penyimpangan energi. Dampak dari terobosan tersebut begitu pesat. Karena menghadapi berjalannya RI 4.0 tersebut maka dunia pendidikan juga harus mengantisipasi dan mulai lebih awal dengan pendidikan 4.0 sebuah Langkah kecil memenuhi tujuan tersebut. Pendidikan tidak terbatas pada kelas. Pendidikan 4.0 berkembang pada premis dasar. Ruang kelas online telah memfasilitasi pembelajaran dengan lebih baik banyak cara daripada yang pernah kita bayangkan. Pendidikan sekarang dipandang lebih sebagai proses seumur hidup daripada ritual yang berorientasi pada kelas atau dalam hal ini hanya sekedar batu loncatan ke dunia professional. Peserta didik dan pendidik sekarang akan mencari cara untuk mendefinisikan Kembali cara-cara di mana pembelajaran selalu mempengaruhi kehidupan mereka. Pendidikan 4.0 tentang bagaimana sekolah menyiapakn untuk memasuki babak baru dunia pendidikan yang berubah begitu cepat. Jika mengacu pendapat Martadi Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Era revolusi industri 4.0 juga mengubah cara pandang tentang pendidikan. Perubahan yang dilakukan tidak hanya sekedar cara mengajar, tetapi jauh yang lebih esensial, yakni perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu sendiri. Pendidikan setidaknya harus mampu menyiapkan anak didikanya menghadapi tiga hal: a) menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang pekerjaannya saat ini belum ada; b) menyiapkan anak untuk bisa menyelesaiakn masalah yang masalahanya saat ini belum muncul, dan c) menyiapkan anak untuk bisa menggunakan teknologinya yang belum ditemukan. Sungguh sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi dunia pendidikan. Untuk bisa menghadapi semua tantangan tersebut, syarat penting yang harus dipenuhi adalah bagaimana menyiapkan kualifikasi dan kompetensi guru yang berkualitas. Pasalnya, di era revolusi industri 4.0 profesi guru semakin kompetitif.