Generasi x, y dan z menyongsong indonesia emas 2045

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Revision as of 16:04, 28 October 2022 by DP SaRi (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Berjuta-juta tahun yang lalu, peradaban manusia telah tercipta dan sudah banyak generasi yang lahir hingga saat ini. Dalam kurun waktu 100 tahun ini telah tercipta setidaknya 5 generasi yang sering kita dengar. Generasi [1]adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun lahir, umur, lokasi dan juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian dalam individu tersebut yang sama yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka. Sinonim dari Generasi adalah angkatan, keturunan, turunan, armada, bala, barisan, laskar, legium, tingkatan.[2]

Setelah munculnya Generation theory (teori generasi)[3] dapat diketahui ada lima generasi yang hidup hingga zaman sekarang ini dan generasi manusia dapat dapat dibedakan tahun kelahirannya yaitu generasi Baby Boomers (1946-1964), Generasi X (1965-1980), Generasi Y/Millenial (1981-1994), Generasi Z/iGeneration, GenerasiNet(1995-2010) dan Generasi Alpha (2011-2025). Pandangan individu sangat tergantung dari rentang waktu tahun dimana ia dilahirkan[4]

I. Generasi apakah anda ?[edit | edit source]

A.  Generasi X (1965-1980)

merupakan generasi yang lahir pada tahun-tahun awal dari perkembangan teknologi dan inforamasi seperti penggunaan PC, Video games, TV kabel dan internet. Generasi ini mampu beradaptasi, menerima perubahan dengan cukup baik sehingga dikatakan sebagai generasi yang tangguh dan berkarakter karena dipengaruhi oleh kondisi dunia yang saat ini mengalami beragam krisis ekonomi. Generasi X menjadi lebih mandiri dan mulai mencari alternatif selain pekerjaan formal yang menghabiskan banyak waktu.

Generasi X memiliki beberapa karakteristik antara lain : Banyak akal, independen, mandiri, disiplin dan kerja keras, kehidupan antara pekerjaan dan personal balance, mengembangkan kesempatan yang dipunyai, menyukai hubungan pekerjaan yang positif dan menyukai kebebasan dan punya ruang yang cukup untuk berkembang.

Karakteristik Gen X
Gen X
Gaya Kerja Independen, menginginkan masukan tetapi tidak ingin diawasi, tahan banting, berpikir kritis , ingin menyelesaikan pekerjaan  sesegera mungkin dan memilih  hubungan kerja informal
Tujuan Karier Mengutamakan karier yang seimbang  dengan kehidupan pribadi dan  mendapatkan uang yang mampu  memenuhi kebutuhan serta  keinginan
Nilai Pribadi Fleksibilitas dan mampu  beradaptasi, kebebasan, responsif,  adil

B.   Generasi Y/Millenial (1981-1994)

Generasi yang tumbuh pada era internet booming[5] dengan sebutan generasi millennial/millennium yg banyak menggunakan teknologi komunikasi instan (email,sms dan lain sebagainya), lebih terbuka dalam pandangan politik dan ekonomi sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi disekelilingnya.

Generasi Y/Millenial lebih berkomitmen terhadap perusahaan, pekerjaan merupakan salah satu prioritas, tetapo bukan prioritas utama, menyukai peraturan yang tidak berbelit-belit, menyukai keterbukaan dan transparansi, dalam pekerjaan berfokus pada orientasi tim, menyukai feedback dan tantangan baru yang menantang sehingga membuat mereka berusaha keras untuk mendorong batas kemampuan mereka.

Karakteristik Gen Y
Gen Y
Gaya Kerja Penuh energi, ide-ide/inovasi,  produktivitas yang meluap, menyukai  tantangan, menyukai hubungan bergaya  kasual & selalu memikirkan langkah  berikut yg akan ditempuh, suka  berkolaborasi
Tujuan Karier Berhubungan dengan finansial,  keseimbangan pekerjaan & kehidupan,  ingin menciptakan perubahan &  dampak saat ini juga, kemajuan tim
Nilai Pribadi Ketergantungan terhadap teknologi,  ambisus, lebih terbuka terhadap  perubahan, Fleksibilitas, kontrol,  produktivitas, kebebasan, kesenangan


C.   Generasi Z/iGeneration, GenerasiNet (1995-2010)

Generasi paling muda yang baru memasuki angkatan kerja, biasa disebut generasi internet (igeneration), lebih banyak berhubungan sosial lewat dunia maya, sejak kecil sudah banyak dikenalkan oleh teknologi dan sangat akrab dengan smartphone sehingga dikategorikan sebagai generasi yang kreatif.

Generasi z Lebih menyukai kegiatan sosial, perusahaan start up, multitasking, sangat menyukai teknologi dan ahli dalam mengoperasikan teknologi tersebut karena teknologi adalah segalanya baik dalam pekerjaan maupun kehidupan, peduli terhadap lingkungan, mudah terpengaruh terhadap lingkungan (produk/brand), pintar dan mudah untuk menangkap informasi secara cepat.

Karakteristik Gen Z
Gen Z
Gaya Kerja Melek teknologi, niat yang besar untuk  maju, tingginya wawasan &  pengetahuan, mengubah menjadi lebih  mudah dan serba instan, multitasking,  berdaya saing, visioner
Tujuan Karier Lebih suka bekerja sendiri daripada  kelompok, rasa aman dalam berkarier,  tertarik entrepreneurship
Nilai Pribadi Bergantung pada internet, lebih mudah  menerima saran, mudah mengalami  demotivasi, besar keinginan untuk  diapresiasi, kompetitif, terbuka pada  perubahan, rasa cemas tinggi tertinggal  sesuatu yang baru, YOLO

II. Era Indonesia Emas 2045[edit | edit source]

Indonesia emas adalah saat Indonesia berusia 100 tahun atau 1 abad tepatnya tahun 2045 yang merupakan momentum bersejarah sehingga menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana dan gagasan GENERASI EMAS 2045.

Tahun 2045 Indonesia  mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk  Indonesia 70,72%nya dalam usia  produktif (15-64 tahun) sehingga harus dimanfaatkan dengan baik, apabila tidak dikelola dengan baik akan berdampak buruk terutama masalah sosial misalnya kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Hasil sensus jumlah penduduk Indonesia September 2020 sebnyak 270,20 juta jiwa dengan komposisi Gen Baby Boomer 11,58%, Gen Pre-Boomer 1,87%, Gen X 21,88%, Gen Y 25,87%, Gen Z 27,94% dan Post Gen Z 10,88%

Untuk mempercepat perwujudan Visi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menggagas “Impian Indonesia 2015-2085”, yaitu: (1) Sumber daya manusia Indonesia yang kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia; (2) Masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika; (3) Indonesia menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia; (4) Masyarakat dan aparatur Pemerintah yang bebas dari perilaku korupsi; (5) Terbangunnya infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia; (6) Indonesia menjadi negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik; dan (7) Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.

Dalam mewujudkan impian tersebut disusun Visi Indonesia Tahun 2045 dengan 4 (empat) pilar, yaitu: (1) Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, (2) Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, (3) Pemerataan Pembangunan, serta (4) Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.[6]

  1. Kupperschmidt (2000) dalam Putra (2016)
  2. Tesaurus Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan Nasional, 2008:1456) menjelaskan bahwa tesaurus adalah (1) buku referensi berupa daftar kata dengan sinonimnya; (2) buku referensi berupa informasi tentang berbagai konsep atau istilah di pelbagai kehidupan dan pengetahuan.
  3. Dalam teori generasi (Generation Theory) yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, Penguin, (2004)
  4. William Strauss dan Neil Howe (dalam Nugroho,2016)
  5. (Lyons :2004)
  6. [1]

Generasi Masa Depan Indonesia[edit | edit source]

Penerapan terhadap generasi yang cerdas dan mau menerima perubahan harus dilakukan sejak dini agar impian tentang Indonesia menjadi generasi emas 2045 dapat terwujud. Karakteristik Generasi masa depan menuju generasi emas 2045 adalah :

  1. Sehat/menyehatkan dalam interaksi alamnya;
  2. Memiliki kecerdasan yang komprehensif;
  3. Damai dalam interaksi sosialnya;
  4. Produktif, inovatif;
  5. Berkarakter yang kuat; dan
  6. Berperadaban unggul.

Kontribusi Gen Y dan Gen Z dalam Era Indonesia Emas 2045[edit | edit source]

Dalam dunia kerja menjadi agen perubahan dalam pekerjaan, mengingat ide-ide yang selalu segar,  pemikiran yang kreatif dan inovatif yang diyakini akan mampu mendorong terjadinya trasformasi dunia ini  kearah yang lebih baik melalui perubahan & pengembangan dengan menggunakan teknologi yang serba  canggih & mahir sehingga dapat menciptakan hal-hal baru yang memudahkan masyarakat/orang lain  menjalani kegiatan dalam kehidupannya. Budaya kerja yang sudah lebih baik dengan etos kerja yang  tinggi. Multitasking. Berpeluang menggerakkan roda perekonomian melalui jiwa entrepreneur yang tinggi.

Dalam kehidupan berinteraksi dengan masyarakat, mereka mampu berkolaborasi dan beradaptasi dengan  cepat karena dipengaruhi dengan kebiasaan bersosialisasi menggunakan media sosial, rasa toleransi yang  tinggi, penggunaan teknologi dalam berinteraksi baik berkomunikasi, layanan pembelian/belanja online,  pembayaran digital dan sebagainya.

Dalam kehidupan spiritualnya mereka dapat mengakses informasi tak terbatas secara akurat  maupun  konsultsii tanpa harus bertemu dengan ahlinya baik sebagai tambahan wawasan maupun pemecahan  masalah kehidupan, mempermudah mereka dalam mendapatkan siraman rohani maupun aktivitas yang  lebih mendekatkan diri kepada Sang Penciptanya melalui teknologi misalnya pengingat jadwal ibadah,  mendengarkan ceramah/kajian, Al-Qur ’an digital, tanya jawab seputar agama online dan sebagainya


Nah, itu dia tiga generasi yang telah kita bahas, pertanyaannya, Anda masuk yang mana nih?  Apapun dirimu dan dimanapun dibesarkan cobalah untuk memahami ‘mereka’ yang ada di sekelilingmu, karena untuk bersama kita gak harus selalu sama.


Sumber :

https://glints.com/id/lowongan/kenalan-dengan-generasi-z/#.YyRIlXZBxPY

https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/622a9b4b4099f/inilah-perbedaan-generasi-x-y-z-dengan-dua-generasi-lainnya

https://indonesiabaik.id/infografis/siapkah-kamu-jadi-generasi-emas-2045https://old.bappenas.go.id/files/Visi%20Indonesia%202045/Ringkasan%20Eksekutif%20Visi%20Indonesia%202045_Final.pdf


IKN Baru yang ideal dari sudut pandang smart city