STRATEGI PROSES SELEKSI PEGAWAI BARU DI KEMENTERIAN/LEMBAGA

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Revision as of 08:48, 5 October 2022 by Radiah (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Proses rekrutmen merupakan sebuah proses untuk menjalin kandidat pelamar yang terbaik namun diharapkan tetap punya komitmen dan loyalitas tinggi pada perusahaan. Hal itulah yang diharapkan akan menunjang produktivitas untuk jangka panjang. Perekrutan memainkan peran strategis dalam bisnis perusahaan. Strategi rekrutmen yang tepat akan menghasilkan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Keakuratan metode rekrutmen akan berdampak positif pada kinerja perusahaan dan bisnis secara keseluruhan. Rekrutmen yang efektif harus dapat memperoleh sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pengaruh pengaruh rekrutmen akan dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam mencapai harapan organisasi.

Untuk menentukan calon karyawan harus dilakukan secara cermat serta merujuk pada sejumlah standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan seleksi calon karyawan adalah memperoleh karyawan yang terbaik dan memenuhi syarat kualifikasi yang ditetapkan. Kualifikasi sesuai deskripsi pekerjaan ( job description ) yang telah disusun serta sesuai kebutuhan perusahaan.

Kecermatan dan kedisiplinan dalam tahapan seleksi diharapkan dapat menghasilkan keputusan terbaik yakni memperoleh calon karyawan terbaik. Selain itu, keputusan penerimaan atau komentar pun berdasar alasan rasional alias dapat diterima akal sehat. Keputusan memilih atau menolak harus dapat diperebutkan.Untuk membuat keputusan yang benar dan tepat (efektif) dalam fungsi seleksi, manajer dapat memanfaatkan teknologi digital yang berkembang secara revolusioner saat ini.

Dalam situs Society for Human Resource Management  (SHRM), Greg Selke dan Peter B. Soule mengilustrasikan revolusi digital memicu kebutuhan perusahaan mencari cara baru yang lebih efektif dan produktif. Perusahaan harus mampu mengatasi tantangan bisnis bermodal kelincahan, aksesibilitas global, kecepatan, dan akurasi dalam membuat keputusan.

Selke & Soule Mengidentifikasi teknologi digital sebagai hasil Revolusi Industri (RI) 4.0 telah mendisrupsi proses bisnis. hasil perusahaan berinisiatif menciptakan lingkungan kerja baru yang berwujud revolusi tempat kerja digital. Inisiatif ini mengubah pendekatan dan cara berpikir dalam memahami pekerjaan sehari-hari di bidang SDM, termasuk proses seleksi calon karyawan lebih efektif.

Setiap perusahaan di era digital ini  pasti membutuhkan karyawan berkualitas yang mampu bekerja maksimal. Selama ini, kualitas karyawan ditentukan dari tahapan maupun prosedur penerimaan karyawan. Maka, untuk mendapatkan karyawan dengan kualitas terbaik dibutuhkan strategi proses seleksi pegawai baru yang dapat memastikan bahwa organisasi anda mendapatkan pegawai yang mampu bekerja di lingkungan kerja digital. Berikut ini beberapa tahapan yang dibutuhkan :

1.      Membangun Employer Branding

Salah satu strategi rekrutmen yang efektif untuk menarik kandidat terbaik bisa kamu mulai dengan membangun employer branding yang kuat. Penelitian menyebutkan bahwa perusahaan dengan employer branding yang baik dapat menaikkan jumlah pelamar yang berkualitas hingga 50%.

2.      Rencanakan Perekrutan dengan Seksama

Hal ini berkaitan dengan bagaimana tim HRD akan mempublikasikan informasi lowongannya, siapa yang akan meninjau proses perekrutan, siapa yang akan berpartisipasi dalam proses wawancara, dan lain sebagainya. Anda harus merencanakan ini secara matang dan seksama.

3.     ‍Mengoptimalkan Situs Karier Web

Cara mudah untuk mengakses lowongan pekerjaan dan deskripsi pekerjaan di situs web. Untuk itu kita harus memastikan untuk memiliki lowongan pekerjaan saat ini dan informasi yang jelas tentang aplikasi proses. Kemudian gunakan analitik untuk menentukan seberapa baik konten karir yang sedang terlibat, dan melakukan evaluasi metrik untuk melihat pekerjaan potensial apa yang sedang dicari oleh para calon kandidat.

4.      Perhatikan Soft Skill Talent

Meskipun hard-skill penting, namun kepemilikan soft-skill juga tidak kalah penting. Dewasa ini, soft-skill menjadi tolok ukur utama dalam proses penyeleksian. Salah satu soft-skill  yang paling dilihat oleh recruiter adalah kemampuan beradaptasi, komunikasi, kemampuan berinovasi, dan berkolaborasi.

5.      Merancang Deskripsi Pekerjaan Yang menarik

Jika ingin hasil yang maksimal dalam strategi rekrutmen perusahaan di tahun ini, mungkin ada baiknya untuk memperbaiki deskripsi pekerjaan yang di buka. Pasalnya, membuat deskripsi pekerjaan dengan ringkas dan lengkap tidak selalu berhasil menarik minat kandidat. Butuh  kreativitas dalam merancang deskripsi pekerjaan yang khas, sehingga deskripsi tersebut tidak hanya mampu menampilkan nilai-nilai  perusahaan, tapi juga dapat memikat kandidat.

6.      Uji Kompetensi

Uji kompetensi dilakukan dengan menggunakan berbagai alat untuk menilai unsur psikologis, pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan kemampuan. Serangkaian uji kompetensi tersebut dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode seleksi. Metode yang umum digunakan adalah observasi dan wawancara. Pemilihan harus menggunakan metode yang paling tepat sehingga dapat mengukur atau menilai kualitas atau kualifikasi para pelamar. Kemudian, jika ingin menguji keterampilan teknis, beri mereka masalah untuk memecahkan secara real-time . Jika ingin melihat apakah memiliki pandangan yang sesuai dengan budaya perusahaan, mintalah kepada mereka untuk dapat memainkan permainan interaktif dengan karyawan yang ada.

7.      Membangun Pengalaman Positif

Pada tahap ini bisa dilakukan dengan perusahaan mengartikulasikan apa saja keuntungan atau manfaat yang diterima calon jika mereka masuk ke dalam perusahaan. Membangun komunikasi yang akan menarik bagi para karyawan dan memvisualisasikan bagaimana potensi perusahaan dalam memenuhi karir mereka.

8.     Memberdayakan Karyawan di Bidang Digital

Ini bisa dilakukan dengan mendorong karyawan untuk menulis ulasan digital dari perusahaan, mengajak karyawan untuk berbagi pengalaman mereka bekerja di perusahaan, membuat video testimonial dan studi kasus untuk menunjukkan pengalaman di tempat kerja dan peluang karir. Kemudian mendorong karyawan untuk menulis ulasan perusahaan digital.

Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan pada Perusahaan membutuhkan pertimbangan perencanaan akan kebutuhan posisi baru. Tahapan proses rekrutmen juga harus dilakukan dengan selektif agar mendapatkan karyawan berkompeten dan berkualitas. Berbagai tes kandidat dapat dipilih untuk mencapai tujuan rekrutmen tersebut.

Dalam seleksi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap calon karyawan yang disesuaikan dengan fungsi dan peran dalam jabatan terbuka untuk segera diisi. Keberhasilan proses seleksi ditandai dengan efektif hasil berupa karyawan yang mampu memberi warna baru bagi perusahaan mencapai kemajuan. Sebagai pendatang baru, karyawan mampu meningkatkan moral perusahaan menjadi optimal serta konten budaya perusahaan lebih dinamis dan kondusif.

Setelah perekrutan pegawai, organisasi masih harus merencanakan retensi pegawai untuk memperoleh karyawan baru yang setia dan berkomitmen tinggi terhadap organisasi ( komitmen organisasi ) sehingga mampu menjaga pergantian karyawan berada dalam tingkat rendah atau stabil ( stabilitas masa kerja ).

Retensi karyawan merupakan suatu keharusan yang perlu dilakukan perusahaan untuk mempertahankan karyawan. Retensi karyawan dapat didefinisikan sebagai sebuah upaya dalam mempertahankan karyawan di suatu perusahaan sebagai seorang tenaga ahli utama. Retensi karyawan dilakukan untuk meminimalkan tingkat turnover karyawan, serta dapat meningkatkan rasa nyaman karyawan selama bekerja di perusahaan. Strategi retensi karyawan harus dilakukan secara tepat dan berkelanjutan. Retensi karyawan atau pegawai sendiri adalah merupakan program yang disusun untuk meningkatkan loyalitas karyawan pada perusahaan. Loyalitas sendiri penting agar karyawan tidak mudah meninggalkan perusahaan dan bisa terus bekerja secara produktif di perusahaan Anda. Semakin solid hubungan karyawan dan pekerja, semakin baik integrasi yang terjadi antara dua pihak ini dalam mencapai tujuan utama. Berikut bagaimana kita dapat meningkatkannya:

1.     Memberikan Pengakuan Melalui Evaluasi

Evaluasi bukan hanya sarana untuk memberikan kritik kepada karyawan Anda, tetapi juga memberikan pengakuan terhadap pencapaian atau kontribusi mereka bagi perusahaan Anda. Maka dari itu, perusahaan memerlukan sistem manajemen kompetensi karyawan untuk mengukur performa mereka selama mereka bekerja.

2.     Lingkungan Kerja Kondusif

Lingkungan kerja yang kondusif dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor karyawan, sistem kerja, hingga keadaan fisik lingkungan kantor. Ketiga elemen ini harus dapat bersinergi demi terciptanya lingkungan kerja yang kondusif.  Lingkungan kerja yang cocok dengan tipe karyawan akan memberikan rasa nyaman pada karyawan untuk berada di kantor dan bekerja. Rasa nyaman ini sendiri menjadi faktor besar untuk menurunkan tingkat turnover, sehingga karyawan akan lebih loyal pada perusahaan.

3.     Beri Fleksibilitas

Ini sangat penting, terutama bagi mereka yang bekerja menggunakan kekuatan fisik. Jika mereka tidak dapat melakukan pekerjaan sesuai shift mereka, maka cara yang paling tepat adalah memberikan mereka waktu untuk memulai lebih awal atau setelahnya. Kemungkinan ini tidak akan mempengaruhi operasi Anda dan mereka lebih cenderung mempertahankan pekerjaannya.

4.     Bangun Hubungan Kerja Yang Baik

Rekan kerja berpengaruh langsung terhadap retensi. Hubungan yang baik membuat karyawan kurang rentan terhadap masalah. Keterikatan emosional dengan rekan kerja juga lebih berpengaruh dibanding apapun, terutama jika mereka bekerja secara interaktif satu sama lain.

5.     Memperkenalkan Benefit baru untuk Pegawai

Adakan internal meeting dengan seluruh tim dan perkenalkan berbagai benefit baru kepada mereka. Strategi ini wajib ada terutama apabila Anda belum sempat merealisasikan janji-janji perusahaan untuk karyawan di tahun lalu, misalnya seperti asuransi kesehatan, bonus, fasilitas kendaraan, dan tunjangan lainnya.

6.     Memberikan Pelatihan

Tidak cukup melatih karyawan baru dengan memintanya menempel pada staf lama selama dua hari untuk bisa bekerja dengan cakap. Pelatihan harus diberikan satu per satu dan secara berkelanjutan. Pelatihan silang juga penting untuk meningkatkan operasi, bukan hanya membantu perencanaan suksesi tetapi juga memungkinkan karyawan dari berbagai tim berinteraksi, memahami pekerjaan masing-masing, dan membentuk rasa saling menghormati.

7.     Berikan Tantangan dalam Pekerjaan

Hal ini berguna untuk  membekalinya dalam pekerjaan, selain itu tugas baru yang lebih menantang bisa membantu karyawan untuk semakin mendapatkan pengetahuan terhadap pekerjaannya.


8.     Meningkatkan Retensi dengan Kegiatan Bonding

Program ini populer dilakukan untuk meningkatkan kerjasama tim dan ikatan internal antar karyawan di perusahaan. Dengan mengikuti aktivitas bersama yang menyenangkan, selain akan memberikan penyegaran bagi karyawan, hubungan baik pun akan semakin erat. Dengan demikian semangat kerja untuk menjalankan tanggung jawab secara bersama-sama akan tercipta, sehingga target pekerjaan apapun dapat tercapai.

9.     Mempersilahkan Pegawai Memberikan Feedback

Selain memberikan masukan kepada karyawan, Anda pun perlu mempersilakan karyawan Anda untuk memberikan saran yang membangun bagi perusahaan Anda (dan diri Anda sendiri sebagai pemimpin perusahaan). Banyak karyawan yang gugup ketika dimintai feedback secara langsung, jadi pertimbangkan juga untuk menyediakan survei online untuk mereka isi.


10. Kepemimpinan yang Menyenangkan

Di Silicon Valley kita bisa melihat Google atau Facebook mengubah kantor menjadi pabrik yang menyenangkan dengan gagasan jika pekerjaan itu menyenangkan maka karyawan senang. Dalam bisnis apapun hal ini juga berlaku sama, karyawan Anda juga harus terlihat seperti sedang bersenang-senang. Menciptakan hubungan yang hangat diperlukan untuk menjaga retensi karyawan. Anda bisa mulai dengan membangun pola komunikasi yang tidak berjenjang, memberi penghargaan kepada yang berhak, dan terus memperhatikan kebutuhan pekerjaan mereka.


Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengelola strategi retensi karyawan. Pada dasarnya, perusahaan dan karyawan sama-sama saling membutuhkan. Oleh karena itu, melakukan dan mengupayakan yang terbaik dari kedua belah pihak adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Jika seluruh karyawan perusahaan dapat dikelola dengan baik, maka perusahaan akan lebih mudah dalam mencapai target dan kesuksesan. Retensi karyawan sendiri harus dilakukan dengan terukur dan cermat agar memberikan hasil yang diinginkan.

Irwansahabuddin (talk)Radiah (talk) 08:48, 5 October 2022 (WIB) 08:24, 5 October 2022 (WIB)