Daya Juang Gojek Untuk Mitranya Dalam Menghadapi VUCA
Penyebaran virus Corona atau COVID-19 yang kian masif di masa new normal memberi dampak yang sangat besar pada berbagai aspek termasuk ekonomi baik makro dan mikro. Banyak perusahaan yang merasakan imbas dari pandemi Corona ini hingga harus menghadapi masa krisis bagi perusahaannya.
Sebagai hasil dari revolusi industri 4.0, kondisi Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA) menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh perusahaan. VUCA merupakan kondisi di mana terjadi perubahan yang sangat cepat, penuh ketidakpastian di masa depan, tidak memiliki arah, dan berasal dari sebab akibat yang tidak jelas. Hal ini menuntut perusahaan untuk terus adaptif dalam menghadapi kondisi tersebut.
Untuk menghadapi itu maka industri di Indonesia idealnya perlu menyiapkan sumberdaya yang handal dan berkualitas untuk dapat memenuhi lompatan besar (revolusi industri 4.0). Kesiapan SDM (sumber daya manusia) terampil di Indonesia harus dilihat dari kesiapan SDM dalam proses produksi (pemanufakturan) atau kesiapan SDM dalam bidang penjualan (bisnis digital). Era VUCA identik dengan pemanfaatan teknologi yang dapat mendisrupsi cara bisnis perusahaan. Hal ini ditandai dengan kemunculan usaha rintisan berbasis digital atau yang dikenal dengan istilah startup.
Salah satu perusahaan startup di Indonesia berbasis digital bergerak dibidang jasa yang dikenal dengan istilah GOJEK. Saat ini perusahaan tersebut sedang berjuang melawan kondisi VUCA.
Apa Itu VUCA ?
VUCA adalah akronim dari volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity, namun arti dari keempat poin tersebut adalah:
· Volatility (volatilitas)
Volatilitas mengacu pada kecenderungan untuk berubah dari satu keadaan ke keadaan lain. Dalam kondisi tertentu, bahan yang mudah menguap dapat meledak secara berbahaya, berubah dengan cepat dari stabil menjadi tidak teratur. Ini memberikan implikasi lain bahwa kondisi volatile adalah kondisi yang berbahaya.
Hal yang menarik tentang volatilitas adalah meskipun dapat mewakili bahaya, namun juga dapat mewakili peluang. Intinya adalah: volatilitas bagus jika mencari peluang dan buruk jika menyukai prediktabilitas.
· Uncertainty (ketidakpastian)
Ketidakpastian mengacu pada kurangnya informasi spesifik, yang dapat ditemukan dengan menjawab pertanyaan spesifik. Menanyakan “Berapa probabilitas hari ini akan hujan?” adalah pertanyaan yang merupakan upaya untuk mencirikan ketidakpastian.
· Complexity (kompleksitas)
Kompleksitas mengacu pada jumlah komponen, hubungan antar komponen. Penggunaan kompleksitas oleh orang awam yang normal cenderung terlalu menyederhanakan ruang lingkup masalah praktis yang dihadapi para pemimpin dalam organisasi. Kompleksitas berbeda dari “rumit”. Masalah yang kompleks dapat dipahami dengan analisis dan investigasi sebelumnya, berbeda dengan rumit.
· Ambiguity (tidak jelas)
Dimbil dari bahasa latin “ambi-” mengacu pada banyak atau tidak tetap, seperti penggunaannya dalam kata ambiance dan ambidextrous. Bahasa ambigu adalah bahasa yang dapat diartikan secara berbeda. Ambiguitas merupakan penyebab stres bagi banyak orang (terutama mereka yang bekerja di organisasi yang terstruktur dengan baik) karena gangguan yang disiratkan oleh ambiguitas tidak nyaman.
Apa Itu GOJEK ?
PT. GOJEK Indonesia atau lebih dikenal dengan GOJEK merupakan perusahaan yang sedang berkembang dan sedang tren di Indonesia saat ini. Perusahaan yang bergerak dibidang jasa ini terhitung baru di Indonesia dan mampu menggebrak dunia jasa transportasi. GOJEK merupakan perusahaan sosial yang bermitra dengan sekelompok tukang ojek yang berpengalaman dan dapat dipercaya untuk memberikan layanan kemudahan one stop shop untuk Indonesia. Layanannya saat ini tersedia di Jakarta, Bali, Bandung. Surabaya dan Makasar, dll. Layanan yang disediakan GOJEK meliputi transportasi (GORIDE), Courier (GOSEND), pembelian makanan (GOFOOD), dan belanja apapun jenisnya (GOMART).
Sektor jasa memiliki kontribusi yang cukup dominan pada kegiatan perekonomian nasional. Menurut Setyawan (2012:25), jasa atau pelayanan adalah keterampilan atau bantuan kepada pihak lain untuk menghasilkan sesuatu tak berwujud (intangible), namun dapat dinikmati. Pada praktiknya, jasa bisa dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu jasa dipandang sebagai ‘produk’ utama dan jasa sebagai ‘layanan’ pendukung suatu produk. Terlepas dari sudut pandang tersebut, jasa tidak bisa lepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM). Perkembangan teknologi secanggih apapun tidak akan bisa melepaskan fungsi SDM dalam konteks jasa.
Kesuksesan GOJEK dalam meberikan fasilitas jasa di bidang transportasi tentu tidak akan terjadi tanpa adanya campur tangan sumber daya manusia yang mumpuni, khususnya driver yang berhubungan langsung dengan konsumen. Agar mampu menjaga kualitas pelayanan GOJEK kepada konsumen, tentu perusahaan harus memberikan training yang terbaik bagi driver sehingga ketika terjun di lapangan, para driver tersebut sudah siap memberikan pelayanan terbaiknya.
Training Mitra Driver
- Training yang Diberikan GOJEK kepada Driver
Secara garis besar training yang diberikan kepada driver terdiri dari dua tahapan, yaitu training SOP dan Deffensive Riding Training. Pertama, training SOP di lakukan di sebuah ruangan yang cukup besar dengan jumlah peserta training kurang lebih 100 orang. Metode yang digunakan berupa ceramah atau pemberian materi dari trainer. Di dalam training SOP terdapat beberapa materi yang dijelaskan yaitu training mengenai GOJEK, training android, training rekening ponsel, dan cara membawa barang yang baik.
Training tahap dua ialah training terkait cara berkendara yang disebut defensive riding training yang bekerja sama dengan Rivat Driving Labs (RDL). RDL sendiri merupakan perusahaan yang memiliki kompetensi di bidang safety riding. Adapun materi yang diberikan ialah tata cara berkendara yang dikombinasikan dengan bagaimana cara mengantisipasi kejadian yang mungkin saja menimpa ketika berada di jalanan. Metode training yang digunakan berupa pemberian materi di awal dan dilanjutkan dengan praktek atau simulasi.
- Pemberdayaan Mitra Gojek Lewat Bengkel Belajar Mitra
Program pemberdayaan mitra driver dan peningkatan kualitas driver, salah satunya dengan program Bengkel Belajar Mitra (BBM). Melalui program ini Gojek mengupayakan kualitas terbaik mitra driver sebagai penjaga amanah. Bengkel Belajar Mitra merupakan pelatihan bulanan sebagai bentuk kerja sama Gojek dengan divisi Driver Community dalam memberikan mitra driver pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan pelayanan prima serta pengembangan kemampuan diri. Merupakan kebanggaan bagi Gojek ketika para mitra driver dapat tumbuh dan berkembang bersama. Monita Moerdani, VP Transport Marketing Gojek mengatakan, pelatihan ini berguna untuk menyejahterakan mitra pengemudi dari segi pengembangan keterampilan dan naik kelas dari segi finansial.
"Mitra driver merupakan garda depan pelayanan Gojek. dengan hadirnya BBM, mitra Gojek akan semakin dilatih dalam pengembangan keterampilan sekaligus naik kelas di saat yang bersamaan. Untuk Pelatihan Layanan Prima, Gojek telah menyediakan pelatihan bahasa Inggris, P3K, dan anti kekerasan seksual. "Dengan pelatihan ini, mitra tidak hanya makin andal dan sigap setiap saat, tapi mereka juga bisa menjadi agen keselamatan dalam menolong sesama pengguna jalan bila terjadi kecelakaan. Sementara, untuk Pengembangan Kemampuan diri, Gojek mengadakan pelatihan pengelolaan uang dan pelatihan wirausaha dengan pakar keuangan handal Indonesia. Gojek, juga telah menjalin kerjasama dengan pihak yang kredibel dalam pelatihan ini sehingga menjadi satu-satunya pelatihan paling komprehensif di industri ride hailing Indonesia. Diketahui, sejak Oktober 2018, pelatihan BBM telah menjangkau lebih dari 1.000 mitra pengemudi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Program Pelatihan Mitra Merchant/UMKM
- Gojek & Kominfo Gelar Program Pelatihan Digital Entrepreneurship
Berbagai pihak saling bantu untuk berlangsungkan UMKM selama pandemi. Baik pihak resmi dari pemerintah maupun swasta bekerja sama meluncurkan berbagai program tertentu. Salah satunya termasuk Gojek, bekerja sama sekaligus mendukung program terbaru dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo).
Program yang dimaksud adalah “Digital Talent Scholarship 2020”, bertujuan untuk mempercepat ribuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) go-digital. Melalui program ini, Gojek akan berbagi ilmu mengenai “Digital Entrepreneurship Gojek”. Tak hanya melatih peserta UMKM pengetahuan bisnis daring, namun juga keterampilan untuk adopsi teknologi dalam pengembangan usaha di dunia digital.
Gojek akan berikan pelatihan dengan sistem self-paced learning (belajar mandiri), sertal pelatih khusus di sesi live dimana peserta bisa berkonsultasi langsung dan mendapat solusi akan tantangan yang dihadapi. Hal tersebut ditujukan agar peserta bisa memahami dan langsung mempraktikannya.
Seluruh peserta program ini bakal mendapatkan sertifikat dari Kemkominfo RI. Gojek memaparkan bahwa pihaknya akan selalu mendukung kewirausahaan di ekonomi digital.
- Pelatihan GOJEK Wirausaha
Chief Commercial Expansion GOJEK Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh Gojek kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka. Program ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar, bisa menjadi naik kelas dengan masuk ke dunia digital.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tahun 2018, 99% industri Indonesia ditopang oleh UMKM. Dengan total 62 juta unit yang tersebar di berbagai wilayah di nusantara, UMKM menjadi solusi dalam menciptakan banyak lapangan kerja.
Pelatihan Gojek Wirausaha yang bertujuan menaik kelaskan pelaku UMKM. Lewat pelatihan ini, Gojek menyediakan paket lengkap baik bagi UMKM yakni akses pasar yang lebih luas dengan masuk ke ekosistem Gojek, akses ke teknologi melalui platform GOJEK sekaligus akses ke peningkatan kemampuan dan pengetahuan dengan pelatihan dan modul.
Dalam menyusun program pelatihan Gojek Wirausaha, GOJEK bekerja sama dengan pelatih yang ahli dalam bidang wirausaha serta para UMKM yang telah sukses naik kelas. Selain itu, dalam membuat pelatihan dan modul, Gojek Wirausaha senantiasa mendengarkan aspirasi dari pelaku UMKM yang telah masuk dalam ekosistem Gojek.
Materi yang disampaikan beragam sesuai dengan level kesiapan usaha mulai dari tingkat pemula, menengah dan lanjutan. Sehingga dalam penyampaian materi kami berupaya untuk tepat sasaran. Modul yang diajarkan berisi cara mengelola usaha, tips dari UMKM yang sudah sukses serta tips serta pemahaman wirausaha dari Gojek. Tahun ini di targetkan 35.000 pelaku usaha UMKM di 25 kota di Indonesia bisa ikut serta dalam pelatihan Gojek Wirausaha dan meningkatkan skala bisnisnya.
Program GOJEK Wirausaha ini memiliki keistimewaan yaitu memberikan akses langsung kepada para UMKM yang sudah mengikuti pelatihan untuk masuk ke ekonomi digital lewat platform GOJEK. Setelah pelatihan, UMKM dapat mendaftarkan usahanya ke dalam platform GO-FOOD, GO-PAY serta Arisan Mapan. Hal ini menjadi nilai tambah agar para pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital.
- Komunitas GoFood KOMPAG: 2021 Perbanyak Pelatihan Digital untuk UMKM Kuliner
Digitalisasi menjadi salah satu upaya yang sedang digencarkan GoFood untuk membantu para mitra. Salah satunya, melalui jejaring komunitas KOMPAG; merupakan wadah khusus para mitra yang bertujuan meningkatkan kapasitas penjualan, membangun jejaring, serta mengupayakan UMKM naik kelas melalui berbagai program pengembangan.
Komunitas yang sudah berjalan satu tahun ini memiliki 67 ribu anggota yang tersebar di 69 kota. Dari awalnya komunitas ini berdiri pada 21 Oktober 2019, yang hanya memiliki 26 ribu anggota.
Seiring perkembangannya, KOMPAG semakin menarik minat para mitra untuk bertumbuh bersama. Terlebih di tengah pandemi seperti ini banyak usaha kuliner yang buka-tutup secara cepat. Untuk menghindari hal tersebut, para pelaku bisnis kuliner sepatutnya tahu soal kunci kesuksesan dalam membangun usaha.
Semisal dengan melakukan digitalisasi. Terutama pelaku UMKM, memang tak banyak yang tahu soal digitalisasi. Para pengusaha menengah ini masih banyak yang tak melek teknologi.
Menurut Head of GoFood Merchant Marketing, Felicia Wijaya, "Selama pandemi, salah satu tujuan utama kami di GoFood adalah untuk mendukung mitra usaha bertahan dan mengembangkan bisnis sebaik-baiknya dengan menggunakan inovasi teknologi di ekosistem Gojek. Selain itu, kami terus menyesuaikan bentuk dan materi yang dibawakan KOMPAG, wadah edukasi dan berjejaring yang sudah kita kembangkan satu tahun terakhir, agar dapat memberi manfaat non-teknologi, sebesar-besarnya kepada UMKM kuliner di masa yang mendatang.”
Sistem Kerja GOJEK
Sistem kerja Gojek yang dibahas disini adalah mengenai langkah-langkah yang dilakukan oleh para driver Gojek untuk melayani para konsumen. Dari penggunaan aplikasi Gojek yang ada, sistem kerja Gojek juga dibedakan menjadi beberapa jenis seperti seperti Gofood, Gosend, Goride dan lain sebagainya.
a. Sistem Kerja Gojek untuk Antar Jemput (Go-Ride)
1. Pertama-tama kita dapat membukan aplikasi Gojek yang ada di smartphone Android yang kita miliki.
2. Dan kemudian masukan alamat penjemputan dan juga alamat tujuan kita. Jika sudah, maka sistem akan secara otomatis menampilkan info tarif Gojek.
3. Setelah itu aplikasi akan secara otomatis mencarikan driver untuk menjemput dan mengantar kita.
4. Jika aplikasi sudah menemukan driver biasanya akan muncul informasi mengenai driver yang sangat lengkap, mulai dari nama, foto driver dan kendaraan yang digunakan oleh driver.
5. Kemudian driver yang berhasil memenangkan bidding, berarti ia yang nantinya akan mengantar kita sebagai calon penumpang.
6. Biasanya driver akan menelepon kita atau mengirimkan chatting via WA untuk memastikan bahwa kita yang sudah melakukan order untuk antar jemput.
7. Dan setelah driver sampai ditempat kita untuk menjemput, biasanya kita harus membayar terlebih dahulu dengan uang cash atau dengan menggunakan saldo Gojek dan baru kemudian driver akan mengantarkan kita ke tempat tujuan.
b. Sistem Kerja Gojek untuk Antar Barang/Dokumen (Go-Send)
1. Pertama-tama kita buka aplikasi Gojek dan pilih Gosend. Disini kita akan mengisikan alamat pengambilan barang yang akan dikirmkan ke penerima dan kemudian alamat tujuan barang yang akan kita kirim dan juga informasi lainnya.
2. Setelah selesai, klik pemesanan. Tunggu sebentar karena sistem akan mencarikan driver untuk mengantar barang atau dokumen yang akan dikirimkan.
3. Setelah kita sudah mendapatkan driver, maka driver akan langsung menuju untuk mengambil barang atau dokumen yang akan kita kirimkan ke alamat si penerima.
4. Barang kemudian akan dikirimkan ke alamat penerima oleh driver Gojek.
5. Sampai ditujuan dan barang sudah diterima oleh si penerima maka driver akan menyelesaikan orderan untuk mendapatkan poin.
c. Sistem Kerja Gojek untuk Pesan Makanan (Go-Food)
1. Pertama-tama adalah dengan membukan aplikasi Gojek dan pilih Go-food. Disini kalian dapat memesan makanan sesuai dengan selera.
2. Jika sudah selesai mengisi alamat kita, kita klik order. Sistem akan mencari driver untuk mengambil orderan Go-food yang sudah kita pesan tadi.
3. Jika aplikasi sudah menemukan driver biasanya akan muncul informasi mengenai driver yang sangat lengkap, mulai dari nama, foto driver dan kendaraan yang digunakan oleh driver.
4. Biasanya driver akan menelepon kita atau mengirimkan chatting via WA untuk memastikan bahwa kita yang sudah melakukan order makanan melalui aplikasi Go-Food.
5. Driver akan langsung menuju ke restoran untuk mengambil pesanan yang kita pesan. Setelah itu barulah driver mengantar makanan ke alamat kita.
6. Jika driver sudah sampai alamat kita untuk mengantarkan makanan, kita harus membayar dengan sejumlah uang cash.
Cara Penilaian Kinerja Mitra Driver
Rating adalah penilaian yang diberikan oleh Pelanggan kepada Anda atas layanan dan performa yang Anda berikan. Kegunaan rating adalah salah satu penentu tingkat kinerja Anda. Karena, apabila rating Anda di bawah rata-rata, bisa saja Anda mendapat sanksi hingga putus mitra akibat penilaian buruk yang diberikan oleh Pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam Tiga Pilar Pelanggaran GO-JEK.
Berikut adalah ketentuan perhitungan rating:
· Rating akan diperbarui dan dihitung berdasarkan akumulasi rating dari 25 order terakhir
· Perhitungan rating adalah tidak termasuk Pelanggan yang belum memberikan rating
Contoh perhitungan rating:
Anda mendapatkan rating 4 dari 10 order pertama. Lalu pada 15 order berikutnya, Anda mendapatkan rating 5. Maka dari itu rating Anda akan menjadi:
4 (rating) x 10 (jumlah order) = 40
5 (rating) x 15 (jumlah order) = 75
Jadi perhitungan akhir adalah:
40 + 75 = 115
115 : 25 = 4.6
REFERENSI
https://docplayer.info/56238940-Training-di-pt-go-jek-indonesia-dalam-rangka-menjaga-kualitas-pelayanan-perspektif-driver.html
https://driver.go-jek.com/s/article/Panduan-Perhitungan-Rating-1536835240851
https://gizmologi.id/news/gojek-kemkominfo-digitalisasi-umkm/
https://kumparan.com/kumparanfood/komunitas-gofood-kompag-2021-perbanyak-pelatihan-digital-untuk-umkm-kuliner-1uZPDm9u386/full
https://www.gojek.com/blog/gojek/gojek-luncurkan-gojek-wirausaha/
https://www.gojek.com/blog/goride/bengkel-belajar-mitra/
https://www.infojek.com/sistem-kerja-gojek/
Wani Arifah M012020004 (talk) 12:01, 6 April 2021 (WIB)
Pandangan Terhadap Gojek dalam Menghadapi VUKA
Ketidakpastian dampak dari VUCA ini dibutuhkan kesiapan khusus untuk bisa bertahan dalam kompetisi. Siapa yang dapat bertahan hidup itu bukanlah mereka yang besar dan kuat, tapi merekalah yang mampu menyesuaikan diri. Jadi, tidak cukup karakter biasa saja untuk menghadapi VUCA. Setidaknya tiga hal yang harus dimiliki talent yaitu kompetensi, karakter, dan behaviour. Mindset dan leadership juga sangat perlu dibentuk, maka dari itu kami terus adakan secara bertahap leadership training untuk mempersiapkan para pegawai menghadapi persaingan di era VUCA. Menyiapkan target jangka pendek yang jelas dan menantang dilakukan Gojek. Dengan hal ini diharapkan mampu menguatkan mental diri dan tim yang berguna dalam situasi seperti ini. Selain itu, adaptif terhadap perubahan yang terjadi harus dilakukan sebagai bentuk penyesuaian diri pada perkembangan yang ada. Setiap perubahan yang terjadi perlu di antisipasi untuk kemudian segera di eksekusi. Rantai pengambilan keputusan yang panjang sudah tidak compatible di era VUCA saat ini. Bahkan di Gojek juga dapat memberi wewenang yang besar bagi anggota tim yang punya kemampuan adaptif tinggi. SDM Gojek harus mampu beradaptasi dengan perubahan se-ekstrim apapun. Di era maju saat ini, perusahaan membutuhkan para pekerja yang mampu menerima perubahan secara cepat dan mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Result agility di bangun Gojek agar karyawan mampu tetap berprestasi dan menghasilkan dalam kondisi apapun. Baginya untuk bisa bertahan di era VUCA harus mampu menghasilkan sesuatu dalam kondisi yang tak memungkinkan. Selain itu kemauan dan kemampuan belajar dengan cepat sangat dibutuhkan. Individu yang mau belajar dan memahami hal-hal baru dengan cepat dapat mempercepat kerja mereka sendiri.
Agus Munandar (talk) 13:39, 6 April 2021 (WIB)