Microlearning

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Revision as of 14:21, 19 February 2021 by Muhammadfirdaus290 (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Di jaman serba instan dewasa ini ada kecenderungan orang untuk menulis dan membaca tulisan pendek. Ada kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan menulis dan membaca SMS dan postingan di media sosial. Kalimat dan kata-katapun cenderung disingkat. Bahkan tidak jarang kita mendapatkan pesan yang isinya hanya emoji dan simbol-simbol. Seni visual juga ikut terdampak dengan semakin populernya film pendek. Intinya kecenderungan manusia jaman sekarang ingin mendapatkan informasi langsung ke intinya tanpa embel-embel. Budaya baru ini rupanya meluas lebih jauh sehingga tidak hanya kita temui di percakapan informal di media sosial. Pada proses pembelajaran dalam rangka pengembangan kompetensi pegawai, microlearning mengemuka dan perlahan tapi pasti akan masuk ke rana mainstream pengembangan kompetensi.

Apa itu microlearning?

Microlearning adalah .......

Apa keunggulan Microlearning?

Meskipun microlearning tidak untuk menggantikan model pelatihan standar yang ada, namun ia memiliki kelebihan seperti yang patut diperhitungkan. Karena kecenderungan dan kebiasaan orang masa kini mengkonsumsi informasi yang pendek dan ringkas maka microlearning merupakan bentuk pelatihan yang sangat sesuai. Microlearning menjamin engagement peserta dan retensi pengetahuan [1]. Keunggulan lainnya adalah durasinya pendek, murah penyelenggaraannya, dan lebih mudah dibangun.

Secara lebih lengkap Andriotis [1] mengemukakan berbagai keunggulan Microlearning berikut ini.

1. Pengembangannya lebih cepat

Karena bentuknya pendek maka tidak memerlukan waktu banyak untuk membangunnya dan segera siap dikonsumsi oleh target peserta. Hal ini sangat sesuai ketika perubahan terjadi dengan cepat dan pengetahuan pegawai perlu di upgrade dengan cepat.

2. Lebih murah

Microlearning sangat murah untuk diproduksi. Jumlah orang yang harus terlibat sangat sedikit. Bahkan tidak diperlukan tools khusus untuk membuat bahan pembelajaran. LMS yang dipergunakanpun adalah yang sudah dipergunakan untuk pelatihan reguler.

3. It’s Flexible

Microlearning courses can cover any subject that regular eLearning courses can; just in a bite-sized way. You can create courses that give a broad overview of a subject or even create ones for complex topics.

4. Learners Find It More Engaging

Microtraining is the most engaging training delivery method available. The microlearning experience is similar to checking your favorite social app on your smartphone, compared to the "serious study" feel of regular training.

5. It Boosts Knowledge Retention

According to microlearning research, when you study something repeatedly and revisit it when you are close to forgetting it, you retain it much better. Such repeated study fits nicely with microlearning units since they are small, self-contained, and easy to return to.

6. It Gives Learners More Freedom

Regular online training that uses text-heavy courses is not ideal for studying in short stints. Microlearning, on the other hand, lets your learners enjoy casual learning whenever they have some spare time. Plus, since microtraining courses are small, they’re also easy to download and take with you when offline.


Bagaimana relevansi microlearning dengan Pengembangan Kompetensi ASN?

Profesi ASN yang kini telah dirambah oleh generasi millennial tentu sangat relevan untuk dijadikan alat pengembangan kompetensi. Beberapa bukti ...........


Referensi

  1. 1.0 1.1 N. Andriotis, The Sun, (eLearning Industry, 2018), https://elearningindustry.com/what-is-microlearning-benefits-best-practices.