Pegawai Biasa, Luar Biasa, Hebat dan Super Hebat
Pegawai biasa adalah mereka yang mampu menyelesaikan tugas pokonya secara pas-pasan, sangat terbebani dan penuh keluh kesah. Pegawai luar biasa adalah mereka yang mampu menyelesaikan tugas pokoknya dengan baik. Pegawai hebat adalah mereka yang menyelesaikan tugas pokoknya dengan baik dan memanfaatkan kapasitas tersisanya untuk pengembangan organisasi. Pegawai super hebat adalah mereka yang mengerjakan tugas pokok dengan baik, memanfaatkan kapastas tersisanya, dan bahkan megerahkan kapasitas cadangannya untuk membangun organisasi. Anda termasuk yang mana?
Pegawai Biasa
Pegawai biasa memiliki mindset kontraktual. Mereka secara sadar membatasi output kinerjanya pada apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Mereka tidak punya inisiatif untuk mengerjakan lebih banyak atau lebih baik. Ketika ada tugas tambahan mereka protes atau menghindar. Mereka biasanya adalah pegawai yang mengalami sindroma burnout. Semakin senior semakin banyak mengeluh dengan kondisi kerja. Kritikan tanpa tawaran solusi mengiringi perjalanan karirnya menuju usia pensiun. Mereka sering dihinggapi rasa cemburu bahkan curiga melihat orang lain maju. Pegawai seperti ini sangat menikmati candu zona nyaman. Mereka ibaratnya petinju tangguh yang selalu menang mudah di ronde awal tanpa perlu bersusah payah. Mereka cepat tersalip oleh pegawai lain, dan menjelang pensiun mereka biasanya dipimpin oleh pegawai lebih mudah yang dulunya mereka pandang enteng. Menunaikan tugas
Pegawai Luar Biasa
Pegawai seperti ini bisanya menjadi andalan pimpinan dalam menyelesaikan tugas. Energinya tercurah penuh pada apa yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Mereka tidak hanya menyelesaikan tugas apa adanya, tetapi dengan kualitas terbaik yang mampu mereka persembahkan. Terkadang pegawai seperti ini agak overacting untuk tujuan yang baik. Mereka menikmati dan termotivasi oleh pujian dari pimpinan dan lingkungannya. Mendapatkan rekognisi
Pegawai Hebat
Dalam hal berkinerja ada dua variabel yang menentukan, yaitu kemampuan dan kemauan atau diksi formalnya kompetensi dan motivasi. Kedua variabel ini perlu diseimbangkan dan dikembangkan secara simultan. Pegawai luar biasa adalah mereka yang tidak puas dengan hanya sekadar menyelesaikan tugas pokonya. Setelah menyelesaikan tugas pokok, mereka masih termotivasi untuk memanfaatkan kapasitas lebih yang milikinya. Mereka biasanya meciptakan cara kerja kreatif untuk mempermudah penyelesaian pekerjaannya, membantu rekan kerja yang kinerjanya tertinggal, atau mengembangkan suatu inovasi untuk memajukan unit kerja atau organisasinya, Bagi mereka pekerjaan ekstra untuk kemajuan organisasi adalah suatu penyaluran yang nikmat. Pegawai luar biasa akan selalu melakukan hal lebih tanpa butuh pujian karena tindkannya terdorong oleh motivasi intrinsik; suatu bentuk aktualisasi diri. Aktualisasi diri
Pegawai Super Hebat
Pegawai seperti ini menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, memanfaatkan kapasitas lebihnya dan bahkan mengerahkan cadangan kapasitas yang tersembunyi Berpandangan holistik, cenderung melihat fenomena dari perspektif skala makro dan masa depan. Unsung heroes. Investasi jangka panjang. Kesuksesannya biasanya dinikmati ketika dia sudah pensiun. Hanya pimpinan dan orang sekalber dia yang mampu melihatkontribusinya dalam perspektif holistik. Pegawai seperti ini ingin meninggalkan legacy bagi generasi penerusnya. Ibarat fisik yang terlatih dan atletis, pegawai super hebat tampil penuh kharisma. Pegawai super hebat memiliki karakter yang sulit dijelaskan. Kharismanya berpendar membius orang sekitarnya. Orang biasa-biasa merasa besar, hebat dan berharga jika berinteraksi dengannya. Pegawai seperti ini termotivasi oleh nilai transendece. Dia meninggalkan legacy sebagai Ibadah kepada Tuhan Yang maha Esa.
Legasi
Definisi
. kapasitas lebih adalah kemampuan yang masih tersisa ketika tugas pokok sudah ditunaikan dengan baik. kapasitas cadangan adalah kapasitas tersembunyi yang hanya sesekali dikerahkan, biasanya dalam keadaan darurat atau terpaksa. Orang super hebat mengambil tantangan dengan sengaja untuk mengakses kapasitas cadangan ini. Dengan kebiasaan seperti ini maka