Kondisi Ekonomi Indonesia Akibat Corona
Di kala pemerintah sedang berupaya untuk mengoptimalkan kondisi perekonomian Indonesia, pandemi Covid-19 datang dengan segala dampak negatifnya. Seperti yang kita ketahui sekarang bahwa dampak dari pandemi ini sangat berpengaruh dalam segala aspek terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian Negara. Dengan adanya pandemi Covid-19 tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian Indonesia saat ini sedang berada dalam kondisi yang bisa dibilang “sangat tidak stabil”.
Apa Itu Covid-19 ?
Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita COVID-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian. Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Bentuk Covid-19 jika dilihat melalui mikroskop elektron (cairan saluran nafas/ swab tenggorokan) dan digambarkan kembali bentuk COVID-19 seperti virus yang memiliki mahkota.
[[Category:Tugas Perencanaan SDM]
125.162.215.106 11:04, 27 February 2021 (WIB)
Penyebaran virus corona semakin meluas di Indonesia. Kasus positif Covid-19 masih terus bertambah. Jumat, 26 Februari 2021 positif bertambah 8.232 kasus, akumulasi kasus positif sebanyak 1.322.866 orang. Pasien sembuh 7.261 orang, akumulasi kasus sembuh 1.128.672 orang. Korban meninggal sebanyak 268 orang, akumulasi kasus meninggal dunia 35.786 orang. Kasus aktif 158.408 orang. Kasus aktif adalah jumlah kasus positif yang sedang dalam perawatan atau isolasi mandiri. Meski jumlah kasus aktif lebih rendah dari rata-rata dunia, dan kasus sembuh berada di atas rata-rata dunia. Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito dalam konferensi pers menyebut bahwa persentase kematian akibat COVID-19 di Indonesia masih berada di atas rata-rata dunia.
Wabah corona atau covid-19 melemahkan hampir seluruh negara, termasuk Indonesia. Usaha untuk mencegah penyebaran lebih luas dengan melakukan beberapa pembatasan aktivitas menyebabkan adanya dampak yang mempengaruhi laju ekonomi Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi Indonesia akibat corona mengalami guncangan hebat dari berbagai sektor. Perubahan drastis dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat telah mengubah interaksi jual-beli di pasar. Beberapa industri mengalami keterpurukan yang sangat dalam, beberapa lainnya mendapat mendapat keuntungan dari musibah yang terjadi, namun secara keseluruhan perekonomian Indonesia telah mengalami kontraksi yang cukup menakutkan.
Agus Munandar (talk) 05:14, 28 February 2021 (WIB)
Kondisi ekonomi Indonesia saat ini tidak dapat dikatakan bagus dan bisa terbilang buruk. Pemberlakuan peraturan baru dari pemerintah agar penyebaran virus tidak meluas, memberikan dampak baik atau buruk. Berikut ini adalah kondisi ekonomi Indonesia di tengah pandemic:
1. Pertumbuhan di sektor informasi dan komunikasi
Ekonomi Indonesia akibat corona di sektor informasi dan komunikasi tercatat mengalami peningkatan pada Triwulan I 2020, dengan pertumbuhan mencapai 0,53 persen. Hal ini sendiri pun dikarenakan masyarakat untuk tetap berada di rumah saja selama masa pendemi dan keluar jika memang sangat perlu. Tentu saja himbauan tersebut membuat masyarakat mencari info dan melakukan komunikasi via internet.
2. Penurunan wisatawan membuat sektor wisata diujung tanduk
Larangan keluar masuk dari dan juga ke Indonesia sangat dibatasi. Hal ini tentu saja berujung pada penurunan dalam sektor wisata, di mana pada Triwulan I tahun mengalami penurunan hingga 34,9 persen. Hal ini menjadi banyak perhatian, apalagi Indonesia memperoleh pendapatan yang cukup besar dari sektor pariwisata .
3. Transportasi juga bertumbuh negative
Pemberlakukan PSBB atau pembatasan skala besar-besaran membuat sektor tranportasi juga terkena dampak. Di mana jumlah penumpang rel, bus dan juga pesawat mengalami penurunan cukup besar bahkan mencapai angka negative.
Ardiansyah (talk) 13:49, 28 February 2021 (WIB)