Difference between revisions of "Cara Jitu Pengembangan Kompetensi Pegawai IKN"
(Membuat judul dan paragraf pengantar dari tema yang disajikan) |
(menambahkan paragraf pendahuluan) |
||
Line 1: | Line 1: | ||
− | + | Pengembangan kompetensi pegawai menjadi tantangan penyelenggaraan administrasi negara di Indonesia. Pengelolaan ASN dengan sistem merit belum mampu sepenuhnya dijalankan. Kebijakan dan manajemen ASN belum sepenuhnya berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Selain itu, pengembangan ASN juga belum sepenuhnya memenuhi unsur adil dan wajar sesuai dengan kebutuhan pemerintah. | |
+ | Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang nantinya di tempati ribuan pegawai yang dipindahkan dari kantor-kantor Kementerian di Jakarta akan menjadi tolak ukur kompetensi ASN. Daerah-daerah akan melihat ASN IKN sebagai role mode dalam menjalankan tugas-tugasnya. Akan terbangun persepsi bahwa ASN IKN memiliki kinerja dan kompetensi yang mumpuni karena IKN menjadi pandangan awal wajah Indonesia bagai mana melayani masyarakat. Untuk itu ASK IKN harus dibekali dengan pengembangan kompetensi untuk menciptakan ASN yang profesional. | ||
+ | === Analisis Kebutuhan Oraganisasi === | ||
+ | Hal yang pertama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kompetensi pegawai yaitu tentang kebutuhan organisasi | ||
− | Analisis | + | === Analisis Tupoksi Pegawai === |
− | + | === Analisis Kinerja Pegawai === | |
− | |||
− | Analisis Kinerja Pegawai |
Revision as of 09:01, 25 March 2022
Pengembangan kompetensi pegawai menjadi tantangan penyelenggaraan administrasi negara di Indonesia. Pengelolaan ASN dengan sistem merit belum mampu sepenuhnya dijalankan. Kebijakan dan manajemen ASN belum sepenuhnya berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Selain itu, pengembangan ASN juga belum sepenuhnya memenuhi unsur adil dan wajar sesuai dengan kebutuhan pemerintah.
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang nantinya di tempati ribuan pegawai yang dipindahkan dari kantor-kantor Kementerian di Jakarta akan menjadi tolak ukur kompetensi ASN. Daerah-daerah akan melihat ASN IKN sebagai role mode dalam menjalankan tugas-tugasnya. Akan terbangun persepsi bahwa ASN IKN memiliki kinerja dan kompetensi yang mumpuni karena IKN menjadi pandangan awal wajah Indonesia bagai mana melayani masyarakat. Untuk itu ASK IKN harus dibekali dengan pengembangan kompetensi untuk menciptakan ASN yang profesional.
Analisis Kebutuhan Oraganisasi
Hal yang pertama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kompetensi pegawai yaitu tentang kebutuhan organisasi