Difference between revisions of "Kondisi Ekonomi Indonesia Akibat Corona"
Wani Arifah (talk | contribs) (draft 2) |
Wani Arifah (talk | contribs) (draft 2) |
||
Line 47: | Line 47: | ||
Wabah corona atau covid-19 melemahkan hampir seluruh negara, termasuk Indonesia. Usaha untuk mencegah penyebaran lebih luas dengan melakukan beberapa pembatasan aktivitas menyebabkan adanya dampak yang mempengaruhi laju ekonomi Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi Indonesia akibat corona mengalami guncangan hebat dari berbagai sektor. Perubahan drastis dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat telah mengubah interaksi jual-beli di pasar. Beberapa industri mengalami keterpurukan yang sangat dalam, beberapa lainnya mendapat mendapat keuntungan dari musibah yang terjadi, namun secara keseluruhan perekonomian Indonesia telah mengalami kontraksi yang cukup menakutkan. | Wabah corona atau covid-19 melemahkan hampir seluruh negara, termasuk Indonesia. Usaha untuk mencegah penyebaran lebih luas dengan melakukan beberapa pembatasan aktivitas menyebabkan adanya dampak yang mempengaruhi laju ekonomi Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi Indonesia akibat corona mengalami guncangan hebat dari berbagai sektor. Perubahan drastis dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat telah mengubah interaksi jual-beli di pasar. Beberapa industri mengalami keterpurukan yang sangat dalam, beberapa lainnya mendapat mendapat keuntungan dari musibah yang terjadi, namun secara keseluruhan perekonomian Indonesia telah mengalami kontraksi yang cukup menakutkan. | ||
− | Harga saham-saham di banyak negara terjun bebas karena ketidak pastian ekonomi. Sebab, pandemi Covid-19 telah merusak ekonomi dunia, banyak pabrik-pabrik dan perkantoran tutup, dan pedagang kecil tak lagi bisa berjualan. Investor kini dihadapkan pada norma baru, yakni VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). Ketidak pastian menjadi norma baru di pasar, dan investor harus selalu siap dengan berbagai kemungkinan tanpa “sesuatu” yang bisa memberikan arahan. Perdagangan saham seperti pertempuran karena banyak faktor yang saling bertentangan antara optimisme dan kekhawatiran. | + | Harga saham-saham di banyak negara terjun bebas karena ketidak pastian ekonomi. Sebab, pandemi Covid-19 telah merusak ekonomi dunia, banyak pabrik-pabrik dan perkantoran tutup, dan pedagang kecil tak lagi bisa berjualan. Investor kini dihadapkan pada norma baru, yakni VUCA (''volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity''). Ketidak pastian menjadi norma baru di pasar, dan investor harus selalu siap dengan berbagai kemungkinan tanpa “sesuatu” yang bisa memberikan arahan. Perdagangan saham seperti pertempuran karena banyak faktor yang saling bertentangan antara optimisme dan kekhawatiran. |
− | Tak hanya pasar saham, pasar komoditas, dan juga pasar uang harus siap dengan norma baru, VUCA. Harga minyak, misalnya, pertama kali dalam sejarah mencatatkan kontrak negatif untuk minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI). Dan dalam beberapa pekan kemudian, harga minyak melambung tinggi. Investor yang bergerak dengan ekspektasi dan prediksi menghadapi kenyataan yang berbeda antara data dan harapan. Data ekonomi suram, tetapi berharap akan mempunyai prospek baik, meskipun menghadapi realita yang berbeda. Bahkan, Federal Reserve AS memperingatkan terkait ketidakpastian dalam pemulihan ekonomi, dan memberi sinyal bahwa pelemahan akan berlangsung lebih panjang dari yang diprediksi. Laporan The Fed memperingatkan risiko besar jika pandemi terbukti panjang atau lebih parah daripada yang diantisipasi. | + | Tak hanya pasar saham, pasar komoditas, dan juga pasar uang harus siap dengan norma baru, VUCA. Harga minyak, misalnya, pertama kali dalam sejarah mencatatkan kontrak negatif untuk minyak mentah AS ''West Texas Intermediate'' (WTI). Dan dalam beberapa pekan kemudian, harga minyak melambung tinggi. Investor yang bergerak dengan ekspektasi dan prediksi menghadapi kenyataan yang berbeda antara data dan harapan. Data ekonomi suram, tetapi berharap akan mempunyai prospek baik, meskipun menghadapi realita yang berbeda. Bahkan, ''Federal Reserve'' AS memperingatkan terkait ketidakpastian dalam pemulihan ekonomi, dan memberi sinyal bahwa pelemahan akan berlangsung lebih panjang dari yang diprediksi. Laporan ''The Fed'' memperingatkan risiko besar jika pandemi terbukti panjang atau lebih parah daripada yang diantisipasi. |
[[User:Agus Munandar|Agus Munandar]] ([[User talk:Agus Munandar|talk]]) 05:14, 28 February 2021 (WIB) | [[User:Agus Munandar|Agus Munandar]] ([[User talk:Agus Munandar|talk]]) 05:14, 28 February 2021 (WIB) |
Revision as of 10:33, 1 March 2021
Ulasan ini membahas tentang VUCA. Berikut adalah ilustrasi Fenomananya terkait kondisi ekonomi Indonesia akibat corona. Dikala pemerintah sedang berupaya untuk mengoptimalkan kondisi perekonomian Indonesia, pandemi Covid-19 datang dengan segala dampak negatifnya. Seperti yang kita ketahui sekarang bahwa dampak dari pandemi ini sangat berpengaruh dalam segala aspek terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian Negara. Dengan adanya pandemi Covid-19 tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian Indonesia saat ini sedang berada dalam kondisi yang bisa dibilang “sangat tidak stabil”.
VUCA adalah akronim yang berarti volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas),kombinasi kualitas yang jika digabungkan mencirikan sifat dari beberapa kondisi dan situasi yang sulit. Istilah ini juga kadang-kadang dikatakan untuk kata sifat: mudah menguap, tidak pasti, kompleks dan ambigu. Istilah VUCA sendiri berasal dari United States Army War College untuk menggambarkan kondisi akibat Perang Dingin. Konsep VUCA sejak itu telah diadopsi di seluruh bisnis dan organisasi di banyak industri dan sektor untuk memandu kepemimpinan dan perencanaan strategi.
Apa Itu Covid-19 ?
Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita Covid-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian. Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Bentuk Covid-19 jika dilihat melalui mikroskop elektron (cairan saluran nafas/ swab tenggorokan) dan digambarkan kembali bentuk Covid-19 seperti virus yang memiliki mahkota.
Pembahasan Mendetail Tentang VUCA
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa VUCA adalah akronim dari volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity, namun arti dari keempat poin tersebut adalah:
Volatility (volatilitas)
Volatilitas mengacu pada kecenderungan untuk berubah dari satu keadaan ke keadaan lain. Dalam kondisi tertentu, bahan yang mudah menguap dapat meledak secara berbahaya, berubah dengan cepat dari stabil menjadi tidak teratur. Ini memberikan implikasi lain bahwa kondisi volatile adalah kondisi yang berbahaya.
Hal yang menarik tentang volatilitas adalah meskipun dapat mewakili bahaya, namun juga dapat mewakili peluang. Intinya adalah: volatilitas bagus jika mencari peluang dan buruk jika menyukai prediktabilitas.
Uncertainty (ketidakpastian)
Ketidakpastian mengacu pada kurangnya informasi spesifik, yang dapat ditemukan dengan menjawab pertanyaan spesifik. Menanyakan “Berapa probabilitas hari ini akan hujan?” adalah pertanyaan yang merupakan upaya untuk mencirikan ketidakpastian.
Complexity (kompleksitas)
Kompleksitas mengacu pada jumlah komponen, hubungan antar komponen. Penggunaan kompleksitas oleh orang awam yang normal cenderung terlalu menyederhanakan ruang lingkup masalah praktis yang dihadapi para pemimpin dalam organisasi. Kompleksitas berbeda dari “rumit”. Masalah yang kompleks dapat dipahami dengan analisis dan investigasi sebelumnya, berbeda dengan rumit.
Ambiguity (ambiguitas)
Dimbil dari bahasa latin “ambi-” mengacu pada banyak atau tidak tetap, seperti penggunaannya dalam kata ambiance dan ambidextrous.
Bahasa ambigu adalah bahasa yang dapat diartikan secara berbeda. Ambiguitas merupakan penyebab stres bagi banyak orang (terutama mereka yang bekerja di organisasi yang terstruktur dengan baik) karena gangguan yang disiratkan oleh ambiguitas tidak nyaman.
Orang cenderung menghindari, mengabaikan, atau meminimalkan ambiguitas.
Jadi sederhananya, VUCA adalah suatu kondisi yang membutuhkan pertanyaan – banyak sekali pertanyaan. Menembus pertanyaan yang memunculkan nuansa.
· Pertanyaan menantang yang memicu perbedaan pandangan dan debat.
· Pertanyaan terbuka yang memicu imajinasi.
· Pertanyaan analitis yang membedakan apa yang Anda pikirkan dari apa yang Anda ketahui.
Dalam sebuah bisnis, jika berpikir bahwa mengetahui segalanya, adalah salah! Sifat yang sangat penting dalam menjalankan bisnis adalah agile dan terus beradaptasi dengan hal baru karena penyesuaian strategis harus dilakukan terus menerus.
Wani Arifah (talk) 14:52, 28 February 2021 (WIB)
Pandemi virus corona (Covid-19) yang memaksa orang untuk tinggal di rumah guna memutus mata rantai penyebaran, telah membentuk norma baru. Tak hanya dalam bersosialisasi dan bekerja, tetapi juga dalam pembentukan harga di pasar, baik saham, komoditas, maupun pasar uang. Harga saham-saham di banyak negara terjun bebas karena ketidak pastian ekonomi. Sebab, pandemi Covid-19 telah merusak ekonomi dunia, banyak pabrik-pabrik dan perkantoran tutup, dan pedagang kecil tak lagi bisa berjualan.
Belum ada yang bisa memprediksikan virus tersebut hilang dari muka bumi. Apalagi belum ada vaksin yang diotorisasi sebaga pemusnah virus tersebut. Karena, masih ditahap uji coba. Sementara penyebaran virus corona semakin meluas di Indonesia. Kasus positif Covid-19 masih terus bertambah. Jumat, 26 Februari 2021 positif bertambah 8.232 kasus, akumulasi kasus positif sebanyak 1.322.866 orang. Pasien sembuh 7.261 orang, akumulasi kasus sembuh 1.128.672 orang. Korban meninggal sebanyak 268 orang, akumulasi kasus meninggal dunia 35.786 orang. Kasus aktif 158.408 orang. Kasus aktif adalah jumlah kasus positif yang sedang dalam perawatan atau isolasi mandiri. Meski jumlah kasus aktif lebih rendah dari rata-rata dunia, dan kasus sembuh berada di atas rata-rata dunia. Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito dalam konferensi pers menyebut bahwa persentase kematian akibat COVID-19 di Indonesia masih berada di atas rata-rata dunia. Tidak tahu sampai kapan persentase kasus positif, kematian, dan kasus aktif akan berakhir.
Wabah corona atau covid-19 melemahkan hampir seluruh negara, termasuk Indonesia. Usaha untuk mencegah penyebaran lebih luas dengan melakukan beberapa pembatasan aktivitas menyebabkan adanya dampak yang mempengaruhi laju ekonomi Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi Indonesia akibat corona mengalami guncangan hebat dari berbagai sektor. Perubahan drastis dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat telah mengubah interaksi jual-beli di pasar. Beberapa industri mengalami keterpurukan yang sangat dalam, beberapa lainnya mendapat mendapat keuntungan dari musibah yang terjadi, namun secara keseluruhan perekonomian Indonesia telah mengalami kontraksi yang cukup menakutkan.
Harga saham-saham di banyak negara terjun bebas karena ketidak pastian ekonomi. Sebab, pandemi Covid-19 telah merusak ekonomi dunia, banyak pabrik-pabrik dan perkantoran tutup, dan pedagang kecil tak lagi bisa berjualan. Investor kini dihadapkan pada norma baru, yakni VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). Ketidak pastian menjadi norma baru di pasar, dan investor harus selalu siap dengan berbagai kemungkinan tanpa “sesuatu” yang bisa memberikan arahan. Perdagangan saham seperti pertempuran karena banyak faktor yang saling bertentangan antara optimisme dan kekhawatiran.
Tak hanya pasar saham, pasar komoditas, dan juga pasar uang harus siap dengan norma baru, VUCA. Harga minyak, misalnya, pertama kali dalam sejarah mencatatkan kontrak negatif untuk minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI). Dan dalam beberapa pekan kemudian, harga minyak melambung tinggi. Investor yang bergerak dengan ekspektasi dan prediksi menghadapi kenyataan yang berbeda antara data dan harapan. Data ekonomi suram, tetapi berharap akan mempunyai prospek baik, meskipun menghadapi realita yang berbeda. Bahkan, Federal Reserve AS memperingatkan terkait ketidakpastian dalam pemulihan ekonomi, dan memberi sinyal bahwa pelemahan akan berlangsung lebih panjang dari yang diprediksi. Laporan The Fed memperingatkan risiko besar jika pandemi terbukti panjang atau lebih parah daripada yang diantisipasi.
Agus Munandar (talk) 05:14, 28 February 2021 (WIB)
Kondisi ekonomi Indonesia saat ini tidak dapat dikatakan bagus dan bisa terbilang buruk. Pemberlakuan peraturan baru dari pemerintah agar penyebaran virus tidak meluas, memberikan dampak baik atau buruk.
Berikut ini adalah kondisi ekonomi Indonesia di tengah pandemic:
a. Pertumbuhan di sektor informasi dan komunikasi
Ekonomi Indonesia akibat corona di sektor informasi dan komunikasi tercatat mengalami peningkatan pada Triwulan I 2020, dengan pertumbuhan mencapai 0,53 persen. Hal ini sendiri pun dikarenakan masyarakat untuk tetap berada di rumah saja selama masa pendemi dan keluar jika memang sangat perlu. Tentu saja himbauan tersebut membuat masyarakat mencari info dan melakukan komunikasi via internet.
b. Penurunan wisatawan membuat sektor wisata diujung tanduk
Larangan keluar masuk dari dan juga ke Indonesia sangat dibatasi. Hal ini tentu saja berujung pada penurunan dalam sektor wisata, di mana pada Triwulan I tahun mengalami penurunan hingga 34,9 persen. Hal ini menjadi banyak perhatian, apalagi Indonesia memperoleh pendapatan yang cukup besar dari sektor pariwisata .
c. Transportasi juga bertumbuh negative
Pemberlakukan PSBB atau pembatasan skala besar-besaran membuat sektor tranportasi juga terkena dampak. Di mana jumlah penumpang rel, bus dan juga pesawat mengalami penurunan cukup besar bahkan mencapai angka negative.
Ardiansyah (talk) 13:49, 28 February 2021 (WIB)
Ada baiknya untuk selalu berhati-hati dan waspada agar tidak tertular. Kondisi ekonomi sekarang ini pasti akan berangsur-angsur pulih kembali seperti sediakala, dan dibutuhkan kerjasama semua pihak. Optimisme yang tinggi di ikuti kerjasa keras akan membuat ekonomi Indonesia pulih kembali.
Saat ini Indonesia sudah menetapkan New Normal (normal baru). Hidup berdampingan dengan covid-19 adalah pilihan yang terbaik, melakukan kebiasaan seperti biasa namun dibatasi dengan kata waspada, selalu mengikuti protokol kesehatan pemerintah supaya kesehatan selalu terjamin dan jauh dari penyakit virus covid-19, dan juga harus belajar dari negara-negara yang sudah terlebih dahulu menetapkan new normal yang pada akhirnya kasus terdampak positif semakin melonjak. Jangan sampai negara kita masuk ke masalah yang sama padahal kita dapat melakukan perbandingan dan pembelajaran secara langsung.
Mallombasang RH Makkasau (talk) 14:33, 28 February 2021 (WIB)