Difference between revisions of "SDMA Unggul, Indonesia Maju: Merencanakan pengadaan pegawai."
(Membuat baru) |
(tambahan) |
||
Line 1: | Line 1: | ||
Nurahmad dan Irfantahir | Nurahmad dan Irfantahir | ||
+ | |||
+ | Era 4.0 ini tentunya berdampak signifikan terhadap kondisi psikologis dan perkembangan karakter individunya. Kemampuan memanfaatkan teknologi dan informasi seolah menjadi sistem seleksi yang mengandaskan mereka yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi. Dengan begitu, satu kualitas penting yang dituntut dari SDM pada era 4.0 ini adalah kemampuan menguasai teknologi digital dan mengakses internet. Selain itu, individu semakin dituntut untuk memahami berbagai informasi yang disampaikan melalui kanal-kanal yang berbeda dalam bentuk yang berbeda pula, seperti podcast, infografis, video blogging (vlog), dan sebagainya. [1] | ||
+ | |||
+ | Pertumbuhan ekonomi digital yang sangat pesat tentunya harus diimbangi dengan ''supply talent'' handal di bidang digital. Inovasi dan pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dapat dilakukan sebagai akselerator peningkatan kualitas SDM, sehingga menciptakan SDM yang unggul dan berdaya saing global. Kehadiran teknologi dalam mendukung SDM yang handal akan menjadi pemanfaatan yang terstruktur dalam mendapatkan SDM yang berkualitas secara terukur, efektif, dan efisien. Era Industri sekarang tidak seperti era industri pada zaman dahulu, sekarang setiap individu mengharuskan memiliki kemampuan yang tidak hanya di satu bidang, contohnya memiliki skill di bidang ''digital marketing'' juga harus dibarengi dengan ''skill'' komunikasi dan analisis yang kuat. Dalam perusahaan kualitas SDM sangat menjadi patokan dalam mencapai target yang telah disusun sebagai report bagi perusahaan untuk melihat kemajuan seluruh elemen. Dengan memiliki SDM yang baik akan menjadikan kinerja perusahaan menjadi maksimal secara efisien dan terstruktur. Siklus revolusi yang terus berjalan mengharuskan setiap SDM mempunyai sikat tanggap dan cekatan dalam memperoleh informasi dan berkembangya aspek di segala bidang. Tantangan yang ada di dalam negeri dan dunia dibutuhkan sebuah pemikiran baru yang bisa dibilang ''out of the box''. [2] | ||
+ | |||
+ | Kompetensi work 4.0 merupakan suatu kombinasi hard skill, soft skill, keahlian mengolah TIK dan pengetahuan untuk menyonsong "revolusi industri 4.0" menuju "society 5.0". Kompetensi yang harus dimiliki SDM era work 4.0 antara lain: 1. Digitilasisasi lingkungan kerjaberdasarkan teknologi; 2. Kolaborasi dengan sistem Cyber; 3. Proses kerja fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan; 4. Tugas-Tugas Mental; 5. Tim kerja. [3] | ||
+ | |||
+ | Sumber daya manusia sebagai salah satu komponen utama, penting untuk dikelola dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan kesuksesan sebuah organisasi, termasuk di lembaga pendidikan. Perencanaan sumber daya manusia atau human resource plannning (HRP) merupakan kegiatan dalam salah satu area fungsional manajemen sumber daya manusia yaitu perencanaan. Perencanaan merupakan alat ampuh mengelola sumber daya manusia agar mereka dapat bertahan dan loyal terhadap organisasi Untuk menghadapi itu maka industri di Indonesia, pemerintah idealnya perlu menyiapkan sumberdaya yang handal dan berkualitas untuk dapat memenuhi lompatan besar (revolusi industri 4.0) tersebut. | ||
+ | |||
+ | Perencanaan sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Dikatakan demikian karena apakah dalam perusahaan tersebut terdapat sekelompok atau seorang karyawan yang dapat memenuhi tuntutan dan tujuan perusahaan atau tidak sangat tergantung pada cermat tidaknya perencanaan yang telah dilakukan agar mampu bersaing di era revolusi industri 4.0. Pada era revolusi digital ini sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam keberhasilan perusahaan. Perusahaan yang mampu mengubah suatu tantangan menjadi peluang maka perusahaan mampu lebih produktif, inovatif serta adaptif pada setiap generasi. Saat ini memasuki generasi revolusi industri 4.0. Peristiwa tersebut dimulai dari generasi industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga industri 4.0. | ||
+ | |||
+ | Menurut kami, dalam kondisi tersebut, kebijakan yang seharusnya diambil pemerintah dalam menghadapi era digital lebih terfokus pada pengembangan sektor industri dan belum pada penyiapan tenaga kerjanya. Aspek penting dalam pendidikan sebagai cara penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM), ternyata tidak sepenuhnya dapat mempersiapkan tenaga kerja yang mampu beradaptasi dengan dinamika global, termasuk di dalam pendidikan kejuruan (vokasi). Perubahan signifikan pada tata cara pada angkatan kerja usia muda dalam menerima pembelajaran dan pemikiran di era consumer society saat ini merupakan kebutuhan mendesak. Perencanaan pendidikan penyiapan angkatan kerja memerlukan rethinking akan arah dan pendekatan pembelajaran yang kontekstual. Reorientasi sistem pendidikan secara keseluruhan diperlukan, bukan hanya penyesuaian terus menerus untuk beradaptasi sistem kerja yang sudah tidak berlaku. Cara – cara lama yang tidak sesuai perlu ditinggalkan. Dibutuhkan pendekatan baru yang cukup cepat dalam menjawab standar baru yang muncul untuk mengatasi tantangan terkini, dan membekali angkatan kerja untuk melawan tekanan lingkungan dunia kerja. Keterbatasan dunia pendidikan formal ini menyebabkan Lembaga Latihan Kerja (BLK) menjadi alternatif yang dapat diandalkan untuk mempersiapkan keterampilan tenaga kerja. Pelatihan dikembangkan untuk meningkatkan keahlian (skill), pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude) yang dibutuhkan di dalam suatu pekerjaan. Sistem pendidikan di Indonesia kurang dapat menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai, sementara dunia kerja umumnya mencari tenaga kerja yang siap pakai. | ||
+ | |||
+ | Dalam rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), pemerintah fokus kepada tenaga ahli dan profesional, bukan lagi terfokus pada tenaga administrasi. Akselerasi kualitas ASN itu dimaksudkan untuk mengantisipasi dinamika kebangsaan yang semakin kompleks, serta menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Pengajuan formasi ASN pun harus dengan pertimbangan matang. Untuk menopang laju roda pemerintahan yang berdaya saing di level global, perlu rekrutmen bertahap untuk generasi Smart ASN. Rekrutmen CASN, diharapkan bisa mendapat Smart ASN yang berdaya saing global. Smart ASN juga diharuskan untuk memiliki jiwa ''entrepreneurship'', ''hospitality'', berwawasan global, memiliki jaringan yang kuat, menguasai bahasa asing dan teknologi, profesional, serta berintegritas. [4] | ||
+ | |||
+ | Referensi: | ||
+ | |||
+ | [1] https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/page/view.php?id=92384 | ||
+ | |||
+ | [2] https://bisdig.amikompurwokerto.ac.id/tulisan_mahasiswa/sdm-unggul-dan-berdaya-saing-di-era-industri-4-0/ | ||
+ | |||
+ | [3] Ahmad, Tahar. 2022. ''Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Era Society 5.0'' . Jurnal Pendidikan Tambusai Vol (6) No. 2\ | ||
+ | |||
+ | [4] https://menpan.go.id/site/berita-terkini/generasi-smart-asn-harus-siap-hadapi-revolusi-industri-dan-dinamika-kebangsaan |
Latest revision as of 22:35, 17 March 2023
Nurahmad dan Irfantahir
Era 4.0 ini tentunya berdampak signifikan terhadap kondisi psikologis dan perkembangan karakter individunya. Kemampuan memanfaatkan teknologi dan informasi seolah menjadi sistem seleksi yang mengandaskan mereka yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi. Dengan begitu, satu kualitas penting yang dituntut dari SDM pada era 4.0 ini adalah kemampuan menguasai teknologi digital dan mengakses internet. Selain itu, individu semakin dituntut untuk memahami berbagai informasi yang disampaikan melalui kanal-kanal yang berbeda dalam bentuk yang berbeda pula, seperti podcast, infografis, video blogging (vlog), dan sebagainya. [1]
Pertumbuhan ekonomi digital yang sangat pesat tentunya harus diimbangi dengan supply talent handal di bidang digital. Inovasi dan pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dapat dilakukan sebagai akselerator peningkatan kualitas SDM, sehingga menciptakan SDM yang unggul dan berdaya saing global. Kehadiran teknologi dalam mendukung SDM yang handal akan menjadi pemanfaatan yang terstruktur dalam mendapatkan SDM yang berkualitas secara terukur, efektif, dan efisien. Era Industri sekarang tidak seperti era industri pada zaman dahulu, sekarang setiap individu mengharuskan memiliki kemampuan yang tidak hanya di satu bidang, contohnya memiliki skill di bidang digital marketing juga harus dibarengi dengan skill komunikasi dan analisis yang kuat. Dalam perusahaan kualitas SDM sangat menjadi patokan dalam mencapai target yang telah disusun sebagai report bagi perusahaan untuk melihat kemajuan seluruh elemen. Dengan memiliki SDM yang baik akan menjadikan kinerja perusahaan menjadi maksimal secara efisien dan terstruktur. Siklus revolusi yang terus berjalan mengharuskan setiap SDM mempunyai sikat tanggap dan cekatan dalam memperoleh informasi dan berkembangya aspek di segala bidang. Tantangan yang ada di dalam negeri dan dunia dibutuhkan sebuah pemikiran baru yang bisa dibilang out of the box. [2]
Kompetensi work 4.0 merupakan suatu kombinasi hard skill, soft skill, keahlian mengolah TIK dan pengetahuan untuk menyonsong "revolusi industri 4.0" menuju "society 5.0". Kompetensi yang harus dimiliki SDM era work 4.0 antara lain: 1. Digitilasisasi lingkungan kerjaberdasarkan teknologi; 2. Kolaborasi dengan sistem Cyber; 3. Proses kerja fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan; 4. Tugas-Tugas Mental; 5. Tim kerja. [3]
Sumber daya manusia sebagai salah satu komponen utama, penting untuk dikelola dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan kesuksesan sebuah organisasi, termasuk di lembaga pendidikan. Perencanaan sumber daya manusia atau human resource plannning (HRP) merupakan kegiatan dalam salah satu area fungsional manajemen sumber daya manusia yaitu perencanaan. Perencanaan merupakan alat ampuh mengelola sumber daya manusia agar mereka dapat bertahan dan loyal terhadap organisasi Untuk menghadapi itu maka industri di Indonesia, pemerintah idealnya perlu menyiapkan sumberdaya yang handal dan berkualitas untuk dapat memenuhi lompatan besar (revolusi industri 4.0) tersebut.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Dikatakan demikian karena apakah dalam perusahaan tersebut terdapat sekelompok atau seorang karyawan yang dapat memenuhi tuntutan dan tujuan perusahaan atau tidak sangat tergantung pada cermat tidaknya perencanaan yang telah dilakukan agar mampu bersaing di era revolusi industri 4.0. Pada era revolusi digital ini sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam keberhasilan perusahaan. Perusahaan yang mampu mengubah suatu tantangan menjadi peluang maka perusahaan mampu lebih produktif, inovatif serta adaptif pada setiap generasi. Saat ini memasuki generasi revolusi industri 4.0. Peristiwa tersebut dimulai dari generasi industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga industri 4.0.
Menurut kami, dalam kondisi tersebut, kebijakan yang seharusnya diambil pemerintah dalam menghadapi era digital lebih terfokus pada pengembangan sektor industri dan belum pada penyiapan tenaga kerjanya. Aspek penting dalam pendidikan sebagai cara penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM), ternyata tidak sepenuhnya dapat mempersiapkan tenaga kerja yang mampu beradaptasi dengan dinamika global, termasuk di dalam pendidikan kejuruan (vokasi). Perubahan signifikan pada tata cara pada angkatan kerja usia muda dalam menerima pembelajaran dan pemikiran di era consumer society saat ini merupakan kebutuhan mendesak. Perencanaan pendidikan penyiapan angkatan kerja memerlukan rethinking akan arah dan pendekatan pembelajaran yang kontekstual. Reorientasi sistem pendidikan secara keseluruhan diperlukan, bukan hanya penyesuaian terus menerus untuk beradaptasi sistem kerja yang sudah tidak berlaku. Cara – cara lama yang tidak sesuai perlu ditinggalkan. Dibutuhkan pendekatan baru yang cukup cepat dalam menjawab standar baru yang muncul untuk mengatasi tantangan terkini, dan membekali angkatan kerja untuk melawan tekanan lingkungan dunia kerja. Keterbatasan dunia pendidikan formal ini menyebabkan Lembaga Latihan Kerja (BLK) menjadi alternatif yang dapat diandalkan untuk mempersiapkan keterampilan tenaga kerja. Pelatihan dikembangkan untuk meningkatkan keahlian (skill), pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude) yang dibutuhkan di dalam suatu pekerjaan. Sistem pendidikan di Indonesia kurang dapat menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai, sementara dunia kerja umumnya mencari tenaga kerja yang siap pakai.
Dalam rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), pemerintah fokus kepada tenaga ahli dan profesional, bukan lagi terfokus pada tenaga administrasi. Akselerasi kualitas ASN itu dimaksudkan untuk mengantisipasi dinamika kebangsaan yang semakin kompleks, serta menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Pengajuan formasi ASN pun harus dengan pertimbangan matang. Untuk menopang laju roda pemerintahan yang berdaya saing di level global, perlu rekrutmen bertahap untuk generasi Smart ASN. Rekrutmen CASN, diharapkan bisa mendapat Smart ASN yang berdaya saing global. Smart ASN juga diharuskan untuk memiliki jiwa entrepreneurship, hospitality, berwawasan global, memiliki jaringan yang kuat, menguasai bahasa asing dan teknologi, profesional, serta berintegritas. [4]
Referensi:
[1] https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/page/view.php?id=92384
[3] Ahmad, Tahar. 2022. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Era Society 5.0 . Jurnal Pendidikan Tambusai Vol (6) No. 2\