Difference between revisions of "Generasi Muda Menuju Indonesia Emas"

From ASN Encyclopedia, platform crowdsourcing mengenai ASN
Jump to navigation Jump to search
m
 
(2 intermediate revisions by one other user not shown)
Line 24: Line 24:
 
|Penyuka konten visual dengan durasi singkat
 
|Penyuka konten visual dengan durasi singkat
 
|}
 
|}
Jika dibandingkan dengan generasi pendahulunya yakni X yang merupakan kelompok demografi menyusul baby boomer dan mendahului milenial yang lahir pada tahun 1960 sampai 1979. Generasi ini lahir pada awal perkembangan teknologi dan mayoritas berkaraktersitik cukup kaku, independen, tangguh dan mandiri. Adapun perbedaan antara generasi X dan generasi muda (Y dan Z) adalah:
+
Dari bagan di atas terlihat jika dibandingkan dengan generasi pendahulunya yakni X yang merupakan kelompok demografi menyusul ''baby boomer'' dan mendahului milenial yang lahir pada tahun 1960 sampai 1979. Generasi ini lahir pada awal perkembangan teknologi dan mayoritas berkaraktersitik cukup kaku, independen, tangguh dan mandiri. Adapun perbedaan antara generasi X dan generasi muda (Y dan Z) adalah:
 
{| class="wikitable"
 
{| class="wikitable"
 
|+Perbedaan Generasi X dan Generasi YZ
 
|+Perbedaan Generasi X dan Generasi YZ
Line 53: Line 53:
 
Indonesia akan memasuki kemerdekaan yang ke 100 tahun kelak pada tahun 2045. Pada masa itu pula Indonesia dianggap mencapai masa keemasan karena didukung oleh berbagai faktor, salah satunya bonus demografi yakni kondisi dimana pada tahun 2045, diprediksi jumlah penduduk mencapai 340 juta dengan 180 juta diantaranya termasuk usia produktif 15-24 tahun. Pada masa keemasan tersebut diharapkan generasi Y dan Z memberikan kontribusi dengan inovasi yang cemerlang dengan menjadi manusia yang unggul dan berdaya saing, meningkatkan budaya literasi dan mengembangkan sistem pendidikan yang strategis, visioner agar mampu beradaptasi dengan perkembangan global serta pendidikan yang merata, menjadi pengguna internet dan sosial media yang bijak. Selain itu, generasi muda mampu membangun pondasi untuk menguatkan sosial budaya agar generasi selanjutnya tetap hidup dan berkembang dengan memegang teguh prinsip budaya Indonesia.  
 
Indonesia akan memasuki kemerdekaan yang ke 100 tahun kelak pada tahun 2045. Pada masa itu pula Indonesia dianggap mencapai masa keemasan karena didukung oleh berbagai faktor, salah satunya bonus demografi yakni kondisi dimana pada tahun 2045, diprediksi jumlah penduduk mencapai 340 juta dengan 180 juta diantaranya termasuk usia produktif 15-24 tahun. Pada masa keemasan tersebut diharapkan generasi Y dan Z memberikan kontribusi dengan inovasi yang cemerlang dengan menjadi manusia yang unggul dan berdaya saing, meningkatkan budaya literasi dan mengembangkan sistem pendidikan yang strategis, visioner agar mampu beradaptasi dengan perkembangan global serta pendidikan yang merata, menjadi pengguna internet dan sosial media yang bijak. Selain itu, generasi muda mampu membangun pondasi untuk menguatkan sosial budaya agar generasi selanjutnya tetap hidup dan berkembang dengan memegang teguh prinsip budaya Indonesia.  
 
   
 
   
Refrensi  
+
Refrensi:
  
 
A.S. Munandar. 1981. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Rangka Pembangunan Nasional. Jakarta: Djaya Pirusa.  
 
A.S. Munandar. 1981. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Rangka Pembangunan Nasional. Jakarta: Djaya Pirusa.  
Line 74: Line 74:
 
<references />
 
<references />
 
[[Category:Perencanaan SDM]]
 
[[Category:Perencanaan SDM]]
[[Category:Tugas Perencanaan SDM]]
+
[[Category:Tugas Perencanaan SDM 2022-2023]]

Latest revision as of 16:06, 31 August 2023

A. KARAKTERISTIK GENERASI X, Y DAN Z

Pada masa sekarang ini mulai terlihat fenomena perubahan demografis yang kini mulai didominasi oleh generasi Y dan Z. Generasi Y merupakan generasi yang lahir pada rentang waktu 1980-1996, masa dimana perkembangan internet dimulainya perkembangan internet secara pesat. Karakteristik dari generasi Y masing-masing individu berbeda, tergantung lingkungan dibesarkan, strata ekonomi, dan sosial keluarga, namun mayoritas memiliki sifat optimisme yang tinggi, percaya diri, menghargai keberagaman, berkomunikasi dan berpikiran terbuka, techno-minded, kreatif dan inovatif, aktif dan reaktif terhadap perubahan, fleksibel dan kurang loyal. Sedangakn generasi Z adalah adalah generasi yang lahir pada rentang waktu 1997-2015, generasi Z memiliki karakteristik tidak jauh beda dengan generasi sebelumnya namun karena terlahir saat kemudahan akses internet dan teknologi sehingga generasi ini tidak hanya pengguna tapi juga sebagai pengembang teknologi. Generasi Z juga berkarakteristk optimisme, percaya diri, berkomunikasi dan berpikiran terbuka, kreatif dan inovatif, toleransi, dan multitasking. Perbedaan signifikan antara Generasi Y dan Z adalah:

Perbedaan Generasi Y dan Z
No. Generasi Y Generasi Z
1. Pengguna Teknologi Pengguna dan pengembang teknologi
2. Idealis Pragmatis
3. Aktif dan Reaktif Apatis
4. Penyuka konten tekstual & visual Penyuka konten visual dengan durasi singkat

Dari bagan di atas terlihat jika dibandingkan dengan generasi pendahulunya yakni X yang merupakan kelompok demografi menyusul baby boomer dan mendahului milenial yang lahir pada tahun 1960 sampai 1979. Generasi ini lahir pada awal perkembangan teknologi dan mayoritas berkaraktersitik cukup kaku, independen, tangguh dan mandiri. Adapun perbedaan antara generasi X dan generasi muda (Y dan Z) adalah:

Perbedaan Generasi X dan Generasi YZ
No. Generasi X Generasi Y & Z
1. Semi techo-minded Full techno-minded
2. Kaku Fleksibel
3. Tekstual Tekstual dan Visual
4. Komitmen Tinggi Komitmen Rendah
5. Produktif Konsumtif

Indonesia akan memasuki kemerdekaan yang ke 100 tahun kelak pada tahun 2045. Pada masa itu pula Indonesia dianggap mencapai masa keemasan karena didukung oleh berbagai faktor, salah satunya bonus demografi yakni kondisi dimana pada tahun 2045, diprediksi jumlah penduduk mencapai 340 juta dengan 180 juta diantaranya termasuk usia produktif 15-24 tahun. Pada masa keemasan tersebut diharapkan generasi Y dan Z memberikan kontribusi dengan inovasi yang cemerlang dengan menjadi manusia yang unggul dan berdaya saing, meningkatkan budaya literasi dan mengembangkan sistem pendidikan yang strategis, visioner agar mampu beradaptasi dengan perkembangan global serta pendidikan yang merata, menjadi pengguna internet dan sosial media yang bijak. Selain itu, generasi muda mampu membangun pondasi untuk menguatkan sosial budaya agar generasi selanjutnya tetap hidup dan berkembang dengan memegang teguh prinsip budaya Indonesia.

Refrensi:

A.S. Munandar. 1981. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Rangka Pembangunan Nasional. Jakarta: Djaya Pirusa.

Ariwan K. Perdana. 2019. Generasi Milenial dan Strategi Pengelolaan SDM Era Digital. Yogyakarya: Yayasan Satunama Yogyakarta

Nawawi, H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif .Cetakan Keempat, Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada University Press

Hayati. Dian Pratama. 2022. STRATEGI PENGEMBANGAN KUALITAS SDM “GENERASI MILLENIAL & GENERASI Z” DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL ERA 5.0. Pamulang:  Unpam Jurnal

Susi Adiawaty. 2019. TANTANGAN PERUSAHAAN MENGELOLA PERBEDAAN GENERASI KARYAWAN. Institut Bisnis Nusantara

Belferik, M. (2013). Grand Desain Pendidikan Karakter Generasi Emas 2045. Jurnal Pendidikan Karakter

Darman, R. A. (2017). Mempersiapkan Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 Melalui Pendidikan Berkualitas. Jurnal Edik Informatika

Dongoran, F. R. (2014). Paradigma Membangun Generasi Emas 2045 dalam Perspektif Filsafat Pendidikan. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED

Hamid, S. I. (2018). Pemenuhan dan Perlindungan Hak Anak Dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini