Difference between revisions of "TRANSFORMASI UMKM"
(7 intermediate revisions by 3 users not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | Tema | + | [[File:WhatsApp Image 2021-03-21 at 20.34.39.jpg|left|thumb|Sumber : Mediaindonesia.com]] |
− | + | '''Tema kali ini membahas tentang transformasi UMKM.''' | |
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | [[Category: | + | UMKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi Indonesia, bahkan salah satu sektor yang menjadi unggulan karena selalu tumbuh dan meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Di masa perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, upaya transformasi pada bentuk digital merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk membantu para pelaku UMKM untuk beradaptasi dan tetap bertahan di masa saat ini. |
+ | |||
+ | Terlebih setelah masuknya revolusi industri 4.0, pemerintah berharap pelaku UMKM dapat bersaing pada skala besar dengan upaya transformasi digital pada bisnis UMKM meskipun nyatanya banyak kendala yang dihadapi oleh pelaku bisnis mikro dan menengah. Edukasi mengenai peningkatan produktivitas dan strategi adaptasi di era digital, mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform digital demi keberlangsungan usaha, dan mendorong perluasan akses keuangan UMKM melalui berbagai upaya termasuk peningkatan pengetahuan dari aspek perlindungan konsumen. | ||
+ | |||
+ | Revolusi industri serta kemajuan teknologi diperkirakan akan memunculkan berbagai lapangan pekerjaan berbasis teknologi yang sebelumnya tidak pernah ada sebagai efek dari berkembangnya zaman dan kondisi pandemic covid-19 yang menciptakan berbagai kreatifitas pelaku UMKM. Selain munculnya pekerjaan berbasis teknologi dan inovasi baru kecanggihan juga merupakan bagian dari fenomena VUCA. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan inovasi dalam mempersiapkan kompetensi tenaga kerja, termasuk pentingnya mengubah mindset dan meningkatkan produktivitas ke arah digitalisasi termasuk di lingkup UMKM. | ||
+ | |||
+ | '''E-commerce''' | ||
+ | |||
+ | [[Category:Perencanaan SDM]] | ||
+ | |||
+ | Untuk tetap mempertahankan eksistensi UMKM, kehadiran e-commerce merupakan salah satu angin segar bagi pelaku UMKM di Indonesia pada umumnya dan Provinsi Sulawesi Selatan khususnya, e-commerce merupakan aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet dan jaringan komputer. | ||
+ | |||
+ | Para pelaku e-commerce perlu memberi dukungan, salah satunya dukungan teknologi agar usaha warung UMKM di daerah dapat lebih berkontribusi terhadap ekonomi, e-commerce memiliki peran signifikan untuk meningkatkan inklusi keuangan. Juga, mengintegrasikan teknologi yang dimiliki terhadap para pelaku UMKM dengan mengembangkan berbagai potensi lokal. | ||
+ | |||
+ | Salah satu e-commerce yang fokus mengembangkan UMKM di daerah yaitu Bukalapak. Dengan dukungan teknologi, melalui e-commerce bisa menjadi sarana baru untuk melakukan pembayaran elektronik. Bahkan diharapkan e-commerce bisa lebih berkembang di daerah karena sesuai dengan karakteristik konsumen yang perlu terus diedukasi di sektor keuangan dan akses teknologi. | ||
+ | |||
+ | Namun pelaksanaan e-commerce tentu harus dibarengi dengan transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan kata kunci mendorong digitalisasi UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas ditengah pandemic covid-19. Peningkatan produktivitas pada UMKM juga perlu didukung oleh strategi pengembangan UMKM secara end to end yang mencakup penguatan manajamen usaha, peningkatan kualitas barang, perluasan akses pasar, dan peningkatan kapasitas SDM yang dibekali keterampilan mengenai teknologi digital. | ||
+ | |||
+ | [[User:Zainal Muttaqin|Zainal Muttaqin]] ([[User talk:Zainal Muttaqin|talk]]) 11:29, 22 March 2021 (WIB) | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, sebanyak 2,9 juta anak muda masuk ke pasar kerja setiap tahun, Sebagian besar dari mereka harus disiapkan menjadi talenta-talenta digital handal sehingga industri tersebut bisa bertumbuh dengan baik. Upaya pengembangan SDM digital harus dilakukan secara terencana, detail, dan sistematis. Hal ini dimulai dengan literasi digital, harus ada pelatihan untuk pelaku UMKM untuk semakin mengenal dunia digital. | ||
+ | |||
+ | Sedianya masa pandemic covid-19 menjadi moment tepat untuk memulai literasi digital secara masif, mengingat sebagian besar aktivitas masyarakat dilakukan secara daring. Transformasi digital diharapkan mampu menyasar UMKM, dimana UMKM harus terlibat secara aktif sehingga bisa merasakan manfaat dan bisnis yang dijalankan meningkat serta masuk ke dalam marketplace digital. | ||
+ | |||
+ | Pelatihan penggunaan teknologi untuk UMKM terus digencarkan, model pelatihan mulai dijalankan sebagai contoh melalui kartu prakerja dan berbagai pelatihan online yang dijalankan kementrian/Lembaga yang berkolaborasi dengan komunitas digital. | ||
+ | |||
+ | Dalam pepres No. 76 Tahun 2020 disebutkan program kartu prakerja bertujuan untuk mengembangkan kewirausahaan dimana dalam program kartu pra kerja nantinya para pelaku UMKM bisa ikut mendaftar. | ||
+ | |||
+ | [[User:Ardiansyah Aridan|Ardiansyah Aridan]] ([[User talk:Ardiansyah Aridan|talk]]) 11:31, 22 March 2021 (WIB) |
Latest revision as of 19:11, 20 February 2022
Tema kali ini membahas tentang transformasi UMKM.
UMKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi Indonesia, bahkan salah satu sektor yang menjadi unggulan karena selalu tumbuh dan meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Di masa perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, upaya transformasi pada bentuk digital merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk membantu para pelaku UMKM untuk beradaptasi dan tetap bertahan di masa saat ini.
Terlebih setelah masuknya revolusi industri 4.0, pemerintah berharap pelaku UMKM dapat bersaing pada skala besar dengan upaya transformasi digital pada bisnis UMKM meskipun nyatanya banyak kendala yang dihadapi oleh pelaku bisnis mikro dan menengah. Edukasi mengenai peningkatan produktivitas dan strategi adaptasi di era digital, mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform digital demi keberlangsungan usaha, dan mendorong perluasan akses keuangan UMKM melalui berbagai upaya termasuk peningkatan pengetahuan dari aspek perlindungan konsumen.
Revolusi industri serta kemajuan teknologi diperkirakan akan memunculkan berbagai lapangan pekerjaan berbasis teknologi yang sebelumnya tidak pernah ada sebagai efek dari berkembangnya zaman dan kondisi pandemic covid-19 yang menciptakan berbagai kreatifitas pelaku UMKM. Selain munculnya pekerjaan berbasis teknologi dan inovasi baru kecanggihan juga merupakan bagian dari fenomena VUCA. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan inovasi dalam mempersiapkan kompetensi tenaga kerja, termasuk pentingnya mengubah mindset dan meningkatkan produktivitas ke arah digitalisasi termasuk di lingkup UMKM.
E-commerce
Untuk tetap mempertahankan eksistensi UMKM, kehadiran e-commerce merupakan salah satu angin segar bagi pelaku UMKM di Indonesia pada umumnya dan Provinsi Sulawesi Selatan khususnya, e-commerce merupakan aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet dan jaringan komputer.
Para pelaku e-commerce perlu memberi dukungan, salah satunya dukungan teknologi agar usaha warung UMKM di daerah dapat lebih berkontribusi terhadap ekonomi, e-commerce memiliki peran signifikan untuk meningkatkan inklusi keuangan. Juga, mengintegrasikan teknologi yang dimiliki terhadap para pelaku UMKM dengan mengembangkan berbagai potensi lokal.
Salah satu e-commerce yang fokus mengembangkan UMKM di daerah yaitu Bukalapak. Dengan dukungan teknologi, melalui e-commerce bisa menjadi sarana baru untuk melakukan pembayaran elektronik. Bahkan diharapkan e-commerce bisa lebih berkembang di daerah karena sesuai dengan karakteristik konsumen yang perlu terus diedukasi di sektor keuangan dan akses teknologi.
Namun pelaksanaan e-commerce tentu harus dibarengi dengan transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan kata kunci mendorong digitalisasi UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas ditengah pandemic covid-19. Peningkatan produktivitas pada UMKM juga perlu didukung oleh strategi pengembangan UMKM secara end to end yang mencakup penguatan manajamen usaha, peningkatan kualitas barang, perluasan akses pasar, dan peningkatan kapasitas SDM yang dibekali keterampilan mengenai teknologi digital.
Zainal Muttaqin (talk) 11:29, 22 March 2021 (WIB)
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, sebanyak 2,9 juta anak muda masuk ke pasar kerja setiap tahun, Sebagian besar dari mereka harus disiapkan menjadi talenta-talenta digital handal sehingga industri tersebut bisa bertumbuh dengan baik. Upaya pengembangan SDM digital harus dilakukan secara terencana, detail, dan sistematis. Hal ini dimulai dengan literasi digital, harus ada pelatihan untuk pelaku UMKM untuk semakin mengenal dunia digital.
Sedianya masa pandemic covid-19 menjadi moment tepat untuk memulai literasi digital secara masif, mengingat sebagian besar aktivitas masyarakat dilakukan secara daring. Transformasi digital diharapkan mampu menyasar UMKM, dimana UMKM harus terlibat secara aktif sehingga bisa merasakan manfaat dan bisnis yang dijalankan meningkat serta masuk ke dalam marketplace digital.
Pelatihan penggunaan teknologi untuk UMKM terus digencarkan, model pelatihan mulai dijalankan sebagai contoh melalui kartu prakerja dan berbagai pelatihan online yang dijalankan kementrian/Lembaga yang berkolaborasi dengan komunitas digital.
Dalam pepres No. 76 Tahun 2020 disebutkan program kartu prakerja bertujuan untuk mengembangkan kewirausahaan dimana dalam program kartu pra kerja nantinya para pelaku UMKM bisa ikut mendaftar.
Ardiansyah Aridan (talk) 11:31, 22 March 2021 (WIB)