Difference between revisions of "Belajar Menulis"
(3 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | Belajar menulis itu lebih mudah daripada belajar public speaking. | + | [[File:Happy-writing.jpg|left|thumb|222x222px|Sumber: thewritingchimp]] |
− | Ada 3 alasan yang membuatnya jauh lebih mudah. | + | Belajar menulis itu lebih mudah daripada belajar public speaking. Ada 3 alasan yang membuatnya jauh lebih mudah. Pertama, belajar menulis itu bisa dilakukan setiap hari, tapi belajar public speaking? Kesempatan bicara di depan publik itu terbatas. Kecuali jika Anda ikut kelas khusus latihan public speaking atau Anda berhasil memaksa saudara Anda untuk mendengarkan Anda bicara. Kesempatan untuk berlatih menulis? Tidak terbatas. Anda bisa mengasah kemampuan Anda sendiri setiap hari. Anda bisa berlatih di depan komputer maupun mencoret-coret di kertas. Hasilnya bisa Anda kirim ke teman Anda, atau boleh juga minta adik Anda memberi komentar. Bahkan bisa hanya untuk dibaca sendiri. Boleh juga kirim ke koran, kalau mau sedikit lebih eksis dan dapat honor.Kedua, belajar menulis itu boleh open book. Anda boleh sedia kamus, thesaurus, dan buku-buku panduan menulis. |
− | Pertama, belajar menulis itu bisa dilakukan setiap hari, tapi belajar public speaking? | + | |
− | Kesempatan bicara di depan publik itu terbatas. Kecuali jika Anda ikut kelas khusus latihan public speaking atau Anda berhasil memaksa saudara Anda untuk mendengarkan Anda bicara. Kesempatan untuk berlatih menulis? Tidak terbatas. Anda bisa mengasah kemampuan Anda sendiri setiap hari. Anda bisa berlatih di depan komputer maupun mencoret-coret di kertas. Hasilnya bisa Anda kirim ke teman Anda, atau boleh juga minta adik Anda memberi komentar. Boleh juga kirim ke koran, kalau mau sedikit lebih eksis dan dapat honor. | ||
− | Kedua, belajar menulis itu boleh open book. Anda boleh sedia kamus, thesaurus, dan buku-buku panduan menulis. | ||
Bagaimana dengan belajar public speaking? Jika Anda belajar tampil di depan umum dengan membaca teks, dijamin banyak audiens yang akan meragukan kemampuan Anda dalam bicara. Alangkah bersyukurnya jika mereka hanya meragukan namun masih sedikit menaruh perhatian, lah kalau mereka tidur? Bicara itu sejatinya beda dengan membaca teks. Sehebat-hebatnya orang yang membaca teks dalam public speaking, orang yang bicara tanpa teks akan selalu lebih mempesona. Mengapa? Ya namanya juga public speaking, bukan public reading. | Bagaimana dengan belajar public speaking? Jika Anda belajar tampil di depan umum dengan membaca teks, dijamin banyak audiens yang akan meragukan kemampuan Anda dalam bicara. Alangkah bersyukurnya jika mereka hanya meragukan namun masih sedikit menaruh perhatian, lah kalau mereka tidur? Bicara itu sejatinya beda dengan membaca teks. Sehebat-hebatnya orang yang membaca teks dalam public speaking, orang yang bicara tanpa teks akan selalu lebih mempesona. Mengapa? Ya namanya juga public speaking, bukan public reading. | ||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | + | Terakhir, belajar menulis itu tidak apa-apa jelek di draf awal, karena bisa diedit lagi dan lagi. Tulisan-tulisan yang bagus adalah hasil dari jerih payah perjuangan editing. Belajar bicara di depan publik apa boleh jelek di awal? Awal di sini ada dua: awal belajar dan awal tampil. Dalam situasi awal belajar, jika Anda tampil dengan buruk, hal ini berisiko membuat Anda minder atau bahkan jera untuk tampil lagi di kesempatan berikutnya. Di sisi lain, awal tampil juga tidak boleh jelek. Maksudnya begini, di awal penampilan Anda sebagai public speaker, Anda harus mampu merebut hati audiens seketika. Kalau Anda tampil dengan membaca teks, menyampaikan kata-kata klise atau jargon yang sudah usang, ya itu tidak akan bisa diedit. Anda baru bisa memperbaiki kesalahan itu di kesempatan berikutnya. Dua-duanya keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari, tapi sekali lagi, belajar menulis lebih mudah daripada belajar public speaking. Karena mudah, ayo lakukan setiap hari. | |
+ | |||
+ | [[Category:Coaching]] |
Latest revision as of 21:01, 2 February 2021
Belajar menulis itu lebih mudah daripada belajar public speaking. Ada 3 alasan yang membuatnya jauh lebih mudah. Pertama, belajar menulis itu bisa dilakukan setiap hari, tapi belajar public speaking? Kesempatan bicara di depan publik itu terbatas. Kecuali jika Anda ikut kelas khusus latihan public speaking atau Anda berhasil memaksa saudara Anda untuk mendengarkan Anda bicara. Kesempatan untuk berlatih menulis? Tidak terbatas. Anda bisa mengasah kemampuan Anda sendiri setiap hari. Anda bisa berlatih di depan komputer maupun mencoret-coret di kertas. Hasilnya bisa Anda kirim ke teman Anda, atau boleh juga minta adik Anda memberi komentar. Bahkan bisa hanya untuk dibaca sendiri. Boleh juga kirim ke koran, kalau mau sedikit lebih eksis dan dapat honor.Kedua, belajar menulis itu boleh open book. Anda boleh sedia kamus, thesaurus, dan buku-buku panduan menulis.
Bagaimana dengan belajar public speaking? Jika Anda belajar tampil di depan umum dengan membaca teks, dijamin banyak audiens yang akan meragukan kemampuan Anda dalam bicara. Alangkah bersyukurnya jika mereka hanya meragukan namun masih sedikit menaruh perhatian, lah kalau mereka tidur? Bicara itu sejatinya beda dengan membaca teks. Sehebat-hebatnya orang yang membaca teks dalam public speaking, orang yang bicara tanpa teks akan selalu lebih mempesona. Mengapa? Ya namanya juga public speaking, bukan public reading.
Terakhir, belajar menulis itu tidak apa-apa jelek di draf awal, karena bisa diedit lagi dan lagi. Tulisan-tulisan yang bagus adalah hasil dari jerih payah perjuangan editing. Belajar bicara di depan publik apa boleh jelek di awal? Awal di sini ada dua: awal belajar dan awal tampil. Dalam situasi awal belajar, jika Anda tampil dengan buruk, hal ini berisiko membuat Anda minder atau bahkan jera untuk tampil lagi di kesempatan berikutnya. Di sisi lain, awal tampil juga tidak boleh jelek. Maksudnya begini, di awal penampilan Anda sebagai public speaker, Anda harus mampu merebut hati audiens seketika. Kalau Anda tampil dengan membaca teks, menyampaikan kata-kata klise atau jargon yang sudah usang, ya itu tidak akan bisa diedit. Anda baru bisa memperbaiki kesalahan itu di kesempatan berikutnya. Dua-duanya keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari, tapi sekali lagi, belajar menulis lebih mudah daripada belajar public speaking. Karena mudah, ayo lakukan setiap hari.